57. Senjata Rahasia

1.2K 32 1
                                    

Feng-feng terbangun dari tidurnya, dia merasa Lao-bo sedang membelai rambutnya. Dia melihat di sana sudah tidak ada Meng Xing-hun.

Dengan tenang dia bertanya, "Kapan dia pergi? Mengapa aku tidak tahu?"

Dengan lembut Lao-bo menjawab, "Kau tidur sangat nyenyak, dia tidak ingin mengganggumu."

Feng-feng mengerutkan dahi dan bertanya, "Mengapa aku bisa tidur begitu nyenyak?"

"Anak muda selalu tidur dengan nyenyak hanya orang tua saja yang mudah terbangun, waktu tidur orang tua lebih singkat dari anak muda."

"Mengapa bisa begitu?"

Lao-bo menarik nafas dan tertawa kecil, "Karena sisa umurnya sudah tidak banyak, bila waktunya digunakan untuk tidur, sungguh sangat disayangkan."

Mata Feng-feng diputar-putar dengan manja berkata, "Kau membohongiku."

Tawa Feng-feng tampak dingin dan berkata, "Karena aku tahu, banyak yang ingin kalian bicarakan dan tidak mau aku mendengar semua karena itu aku dibuat tertidur."

Lao-bo tertawa dan menggelengkan kepalanya, "Kau begitu muda tetapi sudah banyak curiga, entah bagaimana nanti."

Feng-feng menundukkan kepalanya, dengan pelan dia bertanya, "Kapan dia pergi?"

"Sudah agak lama."

"Apakah kau menyuruh dia menyampaikan pesan untuk kelompok harimau?"

Lao-bo mengangguk.

"Mengapa dia yang pergi?" tanya Feng-feng.

"Mengapa dia tidak boleh pergi?"

"Apakah dia akan setia kepadamu?"

Lao-bo menjawab, "Aku tidak tahu, yang aku tahu dia sangat baik kepada putriku."

Kata Feng-feng lagi, "Kau jangan lupa, dia sendiri pernah berkata bahwa Lu Xiang-chuan sengaja menyuruhnya mencarimu."

"Aku tidak lupa."

"Bila dia tidak membocorkan rahasiamu kepada Lu Xiang-chuan. Lu Xiang-chuan akan terus memperhatikan gerak geriknya, apakah benar?"

"Benar!"

"Bila Lu Xiang-chuan sudah menguntit dia dan menangkap Meng Xing-hun, apakah dia bisa tiba di Fei-feng-bao?"

Wajah Lao-bo berubah.

Feng-feng menarik nafas dan berkata, "Bagaimana pun kau tidak boleh membiarkan dia ke sana, bila aku tidak tertidur tentu aku akan melarangnya."

Lao-bo tertawa kecut dan berkata, "Mengapa kau tertidur?"

Lao-bo menarik nafas dan berkata, "Sekarang aku baru tahu ada hal yang tidak terpikirkan oleh orang yang sudah tua dan hanya bisa dipikirkan pada saat dia masih muda."

Mata Feng-feng menjadi bercahaya, suaranya tiba-tiba melembut dan berkata, "Dua orang yang berpikir lebih baik dari pada hanya satu orang."

Lao-bo menarik tangannya dan bertanya, "Kau sedang memikirkan apa?"

"Aku pikir Lu Xiang-chuan pada saat menghadapi Meng Xing-hun, dia akan mengerahkan semua kekuatannya."

"Benar," kata Lao-bo.

Dia tahu karena menggerakan seluruh kekuatan untuk menghadapi Meng Xing-hun memang pantas.

"Oleh karena itu ini adalah kesempatan bagi kita untuk pergi ke Fei-feng-bao, asalkan. Meng Xing-hun bisa menjaga rahasia, kita mempunyai banyak kesempatan lebih besar lagi."

Feng-feng melanjutkan lagi, "Karena sekarang sudah banyak orang yang terpancing dengan kehadiran Meng Xing-hun, asal dia bisa menghubungi kelompok harimau, kita pasti bisa memenangkan taruhan ini."

Meteor, Kupu - kupu, dan Pedang (Liu Xing Hu Di Jian) - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang