Air sumur sangat dingin, dengan pelan Feng-feng minum segelas air itu. Kemudian dia berkata, "Kalau memang benar-benar harus hidup di sini seumur hidupku, boleh juga."
"Apakah kau bersedia?"
Feng-feng mengangguk, menarik nafas kemudian berkata, "Hanya sayang, kita tidak dapat hidup tenang di sini."
"Mengapa?"
"Karena mereka akan mencari kita."
"Mereka, siapa?" tanya Lao-bo lagi.
"Mereka mungkin musuhmu, mungkin juga mereka adalah temanmu sendiri."
"Aku sudah tidak mempunyai teman."
Pada saat Lao-bo berkata seperti itu, wajahnya datar tidak ada ekspresi. Seperti menganggap hal itu adalah masalah yang sepele.
"Siapa yang tahu, kita masih mempunyai teman atau tidak. Teman sejati biasanya tidak terlihat, tetapi pada saat kau menghadapi bahaya dan kesulitan, mereka akan muncul."
Kata-kata Feng-feng tidak salah. Teman sejati dan musuh dalam selimut biasanya tidak terlihat.
Dan bahkan tidak akan menyangka mereka siapa. Lao-bo tiba-tiba teringat kepada Lu Xiang-chuan, dia tidak menyangka Lu Xiang-chuan akan menjadi musuhnya dan tega mengkhianatinya.
Sekarang Lao-bo tidak tahu siapa teman yang dapat sehidup semati dengannya. Lao-bo melihat tangannya dan berkata, "Walaupun aku mempunyai banyak teman, mereka pun tidak dapat mencari sehingga kemari."
"Apakah mereka tidak dapat menemukan kita?"
"Benar."
"Aku ingat dulu kau pernah mengatakan, di dunia ini tidak ada yang mustahil."
"Ya, aku memang pernah berkata seperti itu."
Feng-feng berkata lagi, "Pada saat kau mengatakan kalimat ini, aku terjatuh dari tempat tidur ke dalam sebuah lubang yang dalam, pada waktu itu perasaanku sepertinya dunia terbelah menjadi dua."
"Apakah kau tidak menduga?"
"Benar, aku tidak menduganya. Karena Lu Xiang-chuan menjamin, bahwa kau tidak dapat melarikan diri lagi. Bila tidak, aku pun tidak mau mengiyakan semua permintaannya."
Feng-feng melihat Lao-bo, tidak terlihat rasa malu dari wajahnya. Dia melanjutkan lagi, "Aku dibeli oleh mereka untuk mencelakaimu, karena aku adalah orang yang memiliki harga. Asal kau berani membayar dengan harga tinggi, apa pun akan kulakukan."
"Apakah kau tidak merasa malu? Atau sedih?" tanya Lao-bo.
"Mengapa harus sedih? Di dunia ini banyak orang yang memiliki harga, ada yang tinggi dan juga yang murah."
Tiba-tiba Lao-bo tertawa dan berkata, "Kau salah. Di dunia ini walaupun kau mengeluarkan uang dengan harga berapa pun juga, tidak akan bisa membeli orang itu."
"Apakah maksudmu orang bermarga Ma itu?"
"Seperti Sun-ju," kata Lao-bo.
"Sun-ju? ... apakah yang kau maksud adalah raksasa buta itu?"
"Benar."
"Apakah dia sudah melakukan banyak hal untukmu?"
"Apa yang sudah dia lakukan, kalian tidak akan sanggup membayangkannya," kata Lao-bo.
"Apakah dia sudah menunggumu sekian lama di bawah sana?"
"Sudah tigabelas tahun, dia hidup sendiri di bawah tanah yang gelap. Perasaannya hidup di sana, tidak dapat dibayangkan oleh siapa pun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meteor, Kupu - kupu, dan Pedang (Liu Xing Hu Di Jian) - Gu Long
Misterio / SuspensoSemasa hidupnya, Gu Long pernah mengakui bahwa dirinya sangat terpengaruh para pengarang Barat, antara lain Mario Puzo dengan Godfathernya, Ian Fleming dengan James Bond, dan Agatha Cristie dengan kisah teka-teki pembunuhannya. Ramuan dari para peng...