Ketika Fang You Ping pulang, ia sudah mabuk seperti melayang. Ia tidak ingat di mana minum arak, juga tidak tahu bagaimana ia bisa pulang. Yang pasti, jika ia tidak mabuk, ia tidak akan pulang.
Sebenarnya ia punya keluarga yang hangat dan bahagia. Tapi tujuh bulan yang lalu rumah tangganya tidak hanya hangat, melainkan sudah sangat panas. Sedemikian panasnya hingga ibarat neraka membuatnya enggan pulang.
Ketika malam ini ia pulang, seisi rumah sudah tertidur lelap. Di tangannya masih ada setengah botol arak yang masih ia coba tenggak. Belum lagi terminum, ia malah muntah. Setelah muntah ia jadi agak sadar.
Sebenarnya ia tidak mau sadar. Setelah sadar, keadaannya malah lebih runyam daripada mabuk. Karenanya, ia memilih mabuk daripada sadar. Ia segera menenggak setengah botol arak yang tersisa di tangannya.
Sesungguhnya ia lelaki yang punya uang dan nama. Lelaki yang punya uang dan nama pasti memiliki istri yang mempesona.
Istrinya memang cantik, sangat cantik malah. Boleh dikata, kecantikan istrinya begitu menggoda.
Tapi ia paling tidak tahan jika kaum lelaki memandang istrinya dengan mesum, serasa ingin ia cungkil setiap pandangan lelaki seperti itu.
Sayangnya, ia pasti tidak akan sanggup melakukannya. Karena kalau ia sanggup, entah berapa banyak mata lelaki yang harus ia cungkil.
Namun istrinya sangat suka dengan pandangan binal seperti itu, suka bila lelaki menatapnya dengan mesum. Semakin mesum, semakin baik malah.
Walau di luaran wajah istrinya sedingin es, tapi ia tahu di dalam hati istrinya sedang membayangkan naik ranjang bersama lelaki yang memandang mesum itu.
Pada malam pertama pernikahannya, ia hampir mencekik mati sang istri. Tapi begitu melihat sepasang mata yang besar dan lincah, memandangi mulut yang ranum merekah, tangannya yang terjulur mencekik seketika berubah jadi pelukan.
Ia hanya bisa menangis di dada istrinya.
Entah berapa banyak lelaki yang sudah naik ke ranjang sebelum dirinya, ia tidak mau tahu. Tapi belakangan yang ia tahu hanya satu: jika istrinya tidak ada di tempat tidur, berarti tengah berada di tempat tidur lelaki lain.
Begitu sadar ia pasti mengingat hal itu. Maka Fang You Ping segera lari ke ruang tamu, setengah arak tersisa tidak cukup membuatnya mabuk. Ia mencari sebotol arak lagi, itu pun kalau masih ada.
Tiba-tiba terdengar suara di luar jendela, kibar pakaian diterpa angin.
Sebelum menikah dengannya, istrinya adalah seorang maling perempuan yang lumayan ternama, bernama Zhu Qing. Ilmu meringankan tubuh isterinya bahkan lebih lihai daripadanya.
Setelah menikah ternyata ilmu meringankan tubuh Zhu Qing tetap berguna, ia bisa keluar dari jendela kapan pun mau dan pulang menjelang pagi.
Sejak menikah, Zhu Qing tidak lagi mencuri barang karena suaminya sudah cukup menyediakan barang. Ia hanya perlu mencuri lelaki.
Lilin hampir padam. Fang You Ping sudah separuh mabuk separuh sadar.
Tiba-tiba Zhu Qing muncul dengan pandangan menghina.Wajahnya terlihat pucat, bola matanya hitam, penampilannya dingin tapi anggun.
"Kau dari mana?" tanya Fang You Ping. Sebetulnya ia sudah tahu jawabannya, tapi tetap bertanya.
Zhu Qing menjawab dengan nada menghina, "Mencari seseorang."
"Mencari siapa?"
"Mencari Mao Wei."
Di kota itu semua kenal Mao Wei. Harta Mao Wei sangat banyak. Dalam hitungan sepuluh orang, paling sedikit enam di antaranya membeli pakaian di toko Mao Wei. Beras pun dibeli dari toko Mao Wei. Kalau berjalan entah ke mana, tanah yang kau pijak mungkin masih dimiliki Mao Wei. Bila kau melihat seorang perempuan cantik, kemungkinan perempuan itu milik Mao Wei atau sudah pernah dipermainkan Mao Wei.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meteor, Kupu - kupu, dan Pedang (Liu Xing Hu Di Jian) - Gu Long
Gizem / GerilimSemasa hidupnya, Gu Long pernah mengakui bahwa dirinya sangat terpengaruh para pengarang Barat, antara lain Mario Puzo dengan Godfathernya, Ian Fleming dengan James Bond, dan Agatha Cristie dengan kisah teka-teki pembunuhannya. Ramuan dari para peng...