Kata Lu Xiang-chuan, "Walaupun Lao-bo tidak memperhatikan nyawa orang lain tetapi dia tidak akan membiarkan anak buahnya mati dengan sia-sia."
Tanya Tu Da-peng, "Apakah kau menganggap Lao-bo yakin dengan rencananya?"
"Lao-bo tidak akan melakukan hal yang tidak diyakini olehnya."
"Kalau begitu, menurutmu ... "
"Menurut pendapatku, kecuali ke 70 orang ini, dia pasti sudah menyiapkan orang lain. Dan orang-orang inilah yang akan membantu menyerang ke sana," jawab Lu Xiang-chuan.
"Lalu ke 70 orang ini untuk apa?" tanya Tu Da-peng.
"Ke 70 orang ini hanya di korbankan saja, tetapi mereka tidak berkorban dengan sia-sia, dia juga menyuruh orang-orangnya yang lain menyerang dari tengah dengan tujuan menarik perhatian Wan Peng-wang dan sekelompok orang-orang lain lagi yang dipimpin langsung olehnya akan menyerang dari belakang. Jadi Wan Peng-wang diserang dari depan dan belakang."
"Apakah kau menggunakan siasat suara terdengar di Timur tetapi menyerang di Barat?" tanya Tu Da-peng.
"Memang itu cara yang sering dipakai oleh Lao-bo."
"Apa mungkin dia sedang tergesa-gesa merencanakan sesuatu dan hanya mencoba-coba rencana itu berhasil atau tidak."
Lu Xiang-chuan berkata, "Tidak ada orang yang lebih mengerti Lao-bo selain diriku, pendapatku tidak pernah salah. Apalagi dia masih mempunyai barang taruhan, dia masih mempunyai barang taruhan yang banyak, lebih banyak dari yang kita bayangkan."
"Apakah kau tahu kelompok itu berada di mana?"
"Aku tidak tahu, kerena itu kita harus menunggu sehingga tanggal delapan," kata Lu Xiang-chuan.
"Aku masih tidak mengerti," kata Tu Da-peng.
Lu Xiang-chuan menerangkan, "Lao-bo sudah memerintahkan anak buahnya untuk memulai serangan pada tanggal tujuh siang hari."
"Itu pasti."
Lu Xiang-chuan berkata lagi, "Mereka tidak tahu telah terjadi perubahan disini. Jadi pada tanggal tujuh nanti, mereka tetap akan menyerang."
Mata Tu Da-peng semakin bercahaya dan berkata, "Benar."
"Pada waktu mereka menyerang dari belakang, mereka tidak tahu bahwa di depan sudah tidak ada bantuan, seperti seekor burung yang sengaja meloncat ke dalam kuali yang penuh dengan minyak goreng."
Tu Da-peng tertawa terbahak-bahak, "Mereka mengantarkan nyawa."
"Orang-orang ini adalah kekuatan Lao-bo yang terakhir. Begitu mereka mati, kekuatan Lao-bo benar-benar sudah habis."
"Bila mereka sudah mati semua, maka kau baru bisa tidur dengan nyenyak," kata Tu Da-peng.
Lu Xiang-chuan tertawa, "Mungkin bagimu hal ini pun ada gunanya."
"Karena mereka adalah prajurit terakhir, maka mereka pasti kuat-kuat," kata Tu Da-peng.
"Wan Peng-wang pasti bisa memusnahkan mereka, saat itu pun dia pasti sudah kelelahan."
"Lukanya pun tidak ringan."
Kata Lu Xiang-chuan, "Yang berjaga di Fei-feng-bao adalah prajurit tertangguh yang dimiliki Wan Peng-wang, bila mereka sudah terluka parah, itu adalah waktu yang tepat bagi kita untuk menyerang."
"Sekarang aku baru tahu, bila kau mengerjakan sesuatu tidak saja memikirkan keuntungan untuk dirimu sendiri. Istilahnya adalah bila kau punya daging aku pun dapat ikut menikmatinya."
"Seseorang bila hanya makan sendiri, akhirnya tulang pun tidak bisa dia dapatkan," Tanggap Lu Xiang-chuan.
Tu Da-peng berkata lagi, "Hari ini adalah tanggal lima, masih tersisa tiga hari lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meteor, Kupu - kupu, dan Pedang (Liu Xing Hu Di Jian) - Gu Long
Mystery / ThrillerSemasa hidupnya, Gu Long pernah mengakui bahwa dirinya sangat terpengaruh para pengarang Barat, antara lain Mario Puzo dengan Godfathernya, Ian Fleming dengan James Bond, dan Agatha Cristie dengan kisah teka-teki pembunuhannya. Ramuan dari para peng...