17. Banjir Darah di Tepi Danau

813 26 0
                                    

Senja tiba.

Han Tang dan Meng Xin Hun melihat dua lelaki mendatangi dengan sekujur tubuh bernoda darah.

Walau tubuh bersimbah darah, tapi mereka masih bisa dikenali; yang satu lelaki berbaju kelabu dan lainnya berwarna putih.

Sepertinya mereka bisa sampai ke sini semata kemauan terus bertahan hidup. Bukankah terkadang kemauan manusia mampu membuatnya melakukan hal yang paling mustahil?

Begitu tiba di depan Han Tang, mereka roboh ke tanah.

Han Tang masih memegang pancingnya, tidak bereaksi, tidak mengangkat kepala, mengerling pun tidak.

Seakan langit runtuh pun ia tidak perduli.

Lelaki baju putih dengan sorot mata menghiba terbata berkata, "Tolong sembunyikan kami... ada yang mengejar..."

Temannya ikut berkata, "Kami suruhan Lao Bo... karena suatu kecerobohan, anak lelaki Lao Bo mati terbunuh..."

Mendengar ini Meng Xin Hun terkejut. Sun Jian sudah mati! Ia menduga Han Tang akan bertanya lebih jauh.

Nyatanya Han Tang tetap tidak perduli, seolah orang bisu tuli yang tidak mendengar ucapan mereka.

Lelaki baju kelabu kembali berkata, "... kami harus memberi kabar ini ke Lao Bo..."

Temannya melanjutkan, "... asal Tuan mau membantu, Lao Bo pasti sangat berterima kasih... Tuan tahu, Lao Bo sangat suka berteman..."

Han Tang tetap tidak bereaksi.

Seketika Meng Xin Hun takjub pada ketenangan Han Tang.

Ketika itu datang lagi tiga orang yang seketika membuat dua lelaki yang terluka panik ketakutan.

*

Senja semakin larut.

Di keremangan senja, orang pertama berteriak, "Sudah kubilang, kemana pun pergi, kalian tidak akan lolos!"

Orang kedua menyahuti, "Kami sudah sampai ke sini, paling sedikit harus berkenalan dengan pemilik kolam."

Orang pertama kembali berkata, "Siapa pun tuan rumahnya, tidak jadi masalah. Asalkan dua pelarian itu diserahkan, kalian pasti selamat."

Orang kedua kembali berkata, "Mereka anak buah Lao Bo, sudah membunuh orang-orang kami, yang kami cari hanya mereka berdua!"

Lelaki berbaju kelabu yang terbaring di tanah seketika memberontak bangkit buat melarikan diri.

"Apa yang kalian inginkan?" bentak Han Tang tiba-tiba pada tiga lelaki pendatang baru.

Sorot mata dua lelaki yang terluka itu sangat berterima kasih.

Begitu membuka mulut, Meng Xin Hun tahu Han Tang segera bertindak. Sekali betindak, ketiga orang itu tidak akan hidup lebih lama lagi.

"Ya, kami ingin membawa mereka," jawab orang pertama.

"Baiklah!" jawab Han Tang.

Selesai perkataannya, ia sudah turun tangan.

Pruk!

Tidak ada yang melihat bagaimana Han Tang bergerak, tahu-tahu kepala dua lelaki yang terluka itu pecah seketika.

"Cepat bawa mereka pergi!" bentak Han Tang.

Ketiga orang itu tekejut.

Wajah mereka seakan bertanya, kenapa Han Tang membunuh dua anak buah Lao Bo?

Tapi Meng Xin Hun tahu alasannya.

Kedua lelaki itu lukanya tidak separah sebagaimana terlihat dari luar. Meng Xin Hun bisa melihat, di balik lengan baju mereka menyimpan senjata rahasia.

Meteor, Kupu - kupu, dan Pedang (Liu Xing Hu Di Jian) - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang