51. Hubungan Misterius

1K 25 2
                                    

Walaupun Lao-bo tidak bisa berdiri dengan tegak, tetapi suaranya masih terdengar begitu berwibawa dan hangat, hanya sepasang matanya saja yang terlihat agak lelah.

Perempuan itu sedang memandang Lao-bo, tetapi badannya masih gemetaran.

Ma Feng-zhong sudah berlutut di bawah.

"Berdiri, cepat berdiri! Apakah kau lupa bahwa aku tidak suka diberi hormat seperti ini?" Suara Lao-bo terdengar masih kuat dan tenang.

Ma Feng-zhong kemudian berdiri setelah mendengarkan kata-kata Lao-bo.

Kata Ma Feng-zhong, "Sekarang. Aku sudah hidup enak, tidur pun nyenyak."

"Artinya kau mempunyai istri yang baik," kata Lao-bo tersenyum.

Lao-bo melihat Nyonya Ma dan berkata, "Aku harus berterima kasih kepadamu karena kau mengurus suamimu dengan baik."

"Kemarilah beri hormat kepada Lao-bo," kata Ma Feng-zhong.

Nyonya Ma adalah perempuan penurut, tetapi sekarang dia sedang ketakutan, kakinya menjadi terasa lemas, bagaimana dia bisa berdiri?

"Tidak perlu ke sini, aku ... " Lao-bo mengepalkan tangannya, daging di sudut mulutnya karena kesakitan menjadi kaku.

Tidak ada orang yang dapat membayangkan bahwa Lao-bo sedang menahan sakit yang amat sangat, hanya Lao-bo yang bisa merasakan sakit seperti itu.

Ma Feng-zhong sangat marah dan bertanya, "Siapa? Siapa yang berusaha membunuh tuan?"

Lao-bo tidak menjawab. tetapi dari matanya terlihat Lao-bo begitu sedih dan marah. Keringat pun ikut bercucuran.

Ma Feng-zhong tidak berani bertanya lagi, dia membalikkan tubuhnya menuju kandang kuda.

Dengan cepat dia mendorong kereta yang sudah dipasang dengan dua ekor kuda dan membawanya ke pekarangan.

Sekarang Lao-bo baru bisa menarik nafas panjang dan berkata, "Persiapanmu sangat baik, dua ekor kuda ini adalah kuda yang bagus."

"Aku tidak pernah lupa pada pesan-pesan Tuan."

Nyonya Ma melihat suaminya, dia baru mengerti sekarang mengapa dia senang menanam bunga, mengapa dia suka memelihara kuda. Semuanya hanya untuk orang tua yang sedang terluka parah ini.

Nyonya Ma berharap orang tua itu cepat pergi. Jangan mengganggu hidup mereka yang sudah tenang.

Raksasa itu akhirnya naik ke dalam kereta kuda.

"Apakah kau tahu jalannya?" tanya Lao-bo.

Raksasa itu mengangguk. "Apakah ada orang di luar?"

Seharusnya Ma Feng-zhong yang menjawab, tetapi raksasa ini dengan cepat mengangguk lagi.

Telinganya sangat peka dan tajam, bila di luar ada orang atau setan dia akan segera bisa mendengarnya karena telinga orang buta lebih peka.

Hati Nyonya Ma begitu berat. 'Apakah mereka harus menunggu sehingga tidak ada orang baru mau pergi? Harus berapa lama menunggu?'

Tapi Lao-bo menarik nafas dan berkata, "Baiklah, sekarang kita boleh pergi!"

Gerakan mereka begitu rahasia tetapi mengapa harus menunggu sehingga di luar tidak ada orang baru bisa pergi?

Nyonya Ma merasa aneh tetapi ada hal yang lebih aneh lagi.

Lao-bo tidak ikut masuk ke dalam kereta kuda itu. Mengapa, dia tidak pergi? Apakah dia akan tinggal di sini?

Hati Nyonya Ma terasa berat.

Apakah dia tidak takut akan ada seseorang yang mengejarnya di jalan bawah sana?

Meteor, Kupu - kupu, dan Pedang (Liu Xing Hu Di Jian) - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang