Akhirnya Meng Xin Hun mengambil keputusan. "Aku tidak mau membunuh orang ini!"
Lu Xiang Cuan menatap Meng Xin Hun begitu dalam. "Apa dia temanmu?"
"Seandainya dia temanku pun aku bisa membunuhnya. Tapi, aku tidak bisa membunuh orang yang sudah terluka parah."
"Bahkan demi Lao Bo pun kau tidak sanggup melakukannya?" Lu Xiang CHuan terus menatap Meng Xin Hun. Tidak ada kemarahan atau kekagetan. Tidak ada ancaman mau pun paksaan. Semata hanya tatapan.
Dan Lu Xiang Chuan masih tidak berkata sepatah pun saat Meng Xin Hun beranjak ke sana tanpa menoleh.
*
Tidak jauh berjalan, Meng Xin Hun mendengar suara Ye Xiang dibunuh.
Tapi ia tidak membalik tubuh. Juga tidak menetes air mata. Airmatanya baru menetes ketika tidak ada lagi orang di sekitarnya.
'Xiao Tie adalah putri Lao Bo!'
'Kau tidak akan sanggup membunuh Lao Bo!'
Itulah pesan yang disampaikan Ye Xiang padanya dengan mengorbankan jiwa: jangan membunuh Lao Bo dan jaga Xiao Tie.
Sanggupkah ia membunuh Lao Bo? Tidakkah ia berhutang banyak pada Gao Lao Da? Haruskah ia menggunakan cara lain guna membalas budi Gao Lao Da?
Tugas membunuh Lao Bo harus dihentikan. Sekarang, ia harus segera meninggalkan tempat ini dan pergi.
Tapi, bisakah ia pergi?
Di luar taman banyak kuburan. Itulah kuburan teman-teman Lao Bo.
'Siapa pun yang sudah masuk dalam organisasi kami tidak akan bisa keluar, hidup atau mati harus tetap tinggal di sini!'
'Hidup atau mati, Lao Bo akan mengurusmu dengan baik.'
Perkataan itu diucapkan Lu Xiang Chuan saat sehabis makan siang tadi berjalan-jalan melewati kuburan.
Sewaktu Lu Xiang Chuan mengatakan itu, hatinya tidak enak. Entah apakah Lu Xiang Chuan menyatakan itu untuk memperingatinya?
Meng Xin Hun merasa sikap Lu Xiang Chuan padanya sangat aneh, apalagi tadi. Sepertinya Lu Xiang Chun tahu hubungannya dengan Ye Xiang, tahu juga rahasia dirinya.
'Mungkn Lu Xiang Chuan akan melepas diriku. Tapi bagaimana dengan Lu Man Tian?' tanya Meng Xin Hun dalam hati.
Sekarang hatinya lebih tenang.
Begitu hatinya tenang, lebih banyak hal bisa dipikirkannya dengan jernih.
'Ye Xiang saja tahu Lao Bo tidak bisa dibunuh, tapi kenapa Lu Man Tian tidak tahu? Atau pura-pura tidak tahu? Apa dia punya rencana lain?' Meng Xin Hun terus berfikir.
Hubungan Lu Man Tian dan Lao Bo sangat erat. Mereka saling mengerti, lebih dari siapa pun.
'Dia pasti tahu aku tidak akan bisa membunuh Lao Bo! Tapi, kenapa masih menyuruhku melakukannya?'
Air mata Meng Xin Hun sudah mengering. Telapak tangannya penuh keringat dingin. Tiba-tiba ia menyadari rencana Lu Man Tian.
Lu Man Tian lebih jahat daripada yang ia sangka. Tujuannya hanya ingin menjadikannya sebagai tangga untuk naik ke posisi yang lebih tinggi lagi, begitu analisis Meng Xin Hun.
Sekali lagi Meng Xin Hun menghapus sisa air mata. Lalu duduk dan menanti. Yang ia tungu dan nanti adalah Lu Man Tian.
Ia tahu Lu Man Tian tidak akan membiarkannya pergi. Cepat atau lambat, pasti Lu Man Tian akan datang ke sini.
*
Lu Man Tian datang lebih cepat dari perkiraan.
Lu Xiang Chuan belum pulang. Di rumah tidak ada siapa pun. Begitu Lu Man Tian membuka pintu, Meng Xin Hun sudah mendengar kedatangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meteor, Kupu - kupu, dan Pedang (Liu Xing Hu Di Jian) - Gu Long
Mystery / ThrillerSemasa hidupnya, Gu Long pernah mengakui bahwa dirinya sangat terpengaruh para pengarang Barat, antara lain Mario Puzo dengan Godfathernya, Ian Fleming dengan James Bond, dan Agatha Cristie dengan kisah teka-teki pembunuhannya. Ramuan dari para peng...