BAB 8 : GEJALA

156 15 0
                                    

Maxime Bouttier as Joe and Stella Cornelia as Jessica

This part just for my follower, want to read? clik follow!

Happy Reading, Guys! No copas , copas yaa ^^

Dont forget Vote & comment :)

           ****

"Uhuk . .uhukk . ."

Aku berusaha mengeluarkan sesuatu yang mengganjal di tenggorokanku. Darah berwarna merah terlihat ditelapak tanganku, tubuhku bergetar keras melihat cairan yang mengandung hemoglobin itu.

Entah apa yang terjadi berikutnya, aku tersadar di ruang klinik sekolah!

Kenapa aku bisa ada disini? ahh! aku tak bisa mengingat apapun!

"Ehh, kamu udah sadar?" tanya seseorang siswa berlabelkan PMR dilengan kirinya

Aku hanya senyum tipis menjawabnya

"Kamu kurang istirahat, jadi istirahat dulu disini" suruhnya

"Iya" jawabku singkat

"Oh iya, apa yang terjadi sama aku? siapa yang bawa aku kesini?" tanyaku pada wanita bernama ratna itu

"Kamu tadi pingsan di toilet terus siswa yang liat kamu langsung lapor ke petugas klinik" jelasnya

Seorang dokter masuk kedalam ruangan ini, dia sempat tersenyum padaku sebelum mengeluarkan stetoskop dari dalam saku jas-nya yang berwarna putih. Dokter muda itu memeriksa denyut jantungku

"Kamu coba priksa ke rumah sakit ya . ." suruhnya kemudian

Aku langsung menggeleng keras, tak mau ke rumah sakit lagi!

Nggak mau! apapun alasannya!

BIG NO!!!

"Kenapa?" dia bertanya sambil memasang ekspresi heran

"Takut . !!"

"Kamu harus melakukan pemeriksaan intensif karna saya rasa ada yang tidak beres dari tubuh kamu" ujarnya berusaha mengomporiku

"Nggak usah lebay deh dok, pake acara ke rumah sakit segala. Ini paling cuma kecapean dan kurang tidur aja makanya pingsan" jawabku ngasal

Rasa sakit di kepalaku belum hilang sepenuhnya, tapi setidaknya aku merasa lebih baik dari pada tadi pagi.

4 jam pelajaran sudah lewat, dan aku habiskan full di klinik sekolah.

Ada untungnya juga pingsan, jadi nggak dapet pelajaran si guru singa betina galak Buk Arini. Itung – itung bayar tidur semalem yang cuma 3 jam doang.

Ini nih yang namanya hikmah dibalik musibah, rejeki nemplok!

Dari kejauhan kulihat si tong kosong bin sound sistem berjalan sedang ngisi bensin dengan semangkok bakso di kantin sekolah.

"Woi, Jess!" sapaku mengagetkannya

Ia mengunyah sisa bulatan daging dimulutnya, glek. Kemudian ia menyedot minuman botol pesanannya hingga habis tanpa bekas

"Mellyna?!" umpatnya kemudian

"Iya, kenapa?" ujarku santai

"Loe dari mana ajaahhh? pasti loe abis molor disuatu tempat rahasia yang aman sampe – sampe Buk Arini nggak bisa nemuin loe dan nyeret loe kayak biasanya" ujar Jessica sambil mulai mengunyah bakso pesanannya lagi

Aku nyengir kuda, "Rejeki super gue lah, anggap aja rejeki anak baik hati"

"Loe tau nggak? astaga, alamak, omegaatttt!! Buk Arini ngamuk nggak jelas banget tadi di kelas. Udah nggak ada yang bikin tugas kimia, laporan tentang asam & basa nggak ada yang bawa, banyak temen – temen dikelas yang molor ditambah loe pake ngilang segala. Pecah banget kelas tadi, udah kayak konser EDM DJ Marsmallow yang lagi naik daun sekarang itu tau nggak loe?!" berondong Jessica memberiku informasi

Valentine Flower In December✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang