Joe menjadi pria dingin lagi sama seperti ketika dia sedang marah padaku beberapa waktu yang lalu. Aku sekarang jadi bingung harus melakukan apa, harus meminta maaf lagi atau memang harus sedikit menjaga jarak dengannya karena tak mau menyakiti Jessica. Apa yang harus kulakukan?
Dia menjadi berubah lagi sejak kejadian di villa kemarin . .
***
Flashback on.
Aku dan Rendy berjalan beberapa langkah dibelakang Jessica yang masih sibuk berusaha menghubungi Joe melalui ponselnya.
"Ihh! anak ini kemana sihh?!" sergah Jessica kemudian.
"Tenang Jess, dia nggak bakal kabur sama cewek lain kali!" sahut Rendy menggoda Jessica.
"Bukan masalah kabur sama cewek lain yang jadi masalah, ini kan mau buat tugas kelompok terus dia malah ngilang!" jawab Jessica yang terlihat kesal.
"Yaa. . mungkin dia emosi sama gue makanya kabur, tadi kan begitu liat Mellyna mimisan dia nyalahin gue terus abis cekcok dia ngilang. Mungkin masih perlu waktu cool down!" ujar Rendy.
Aku memandang pria tinggi yang tengah berjalan disebelahku ini, entah kenapa dia jadi makin penuh dengan pesona ketika mengatakan kalimat tadi.
"Nah! itu dia." seru Jessica yang melihat Joe duduk dipinggir danau.
Jessica langsung berlari menghampiri Joe, ia tampak sumbringah mendapati pria yang sejak tadi di-khawatirkannya dalam keadaan baik – baik saja.
"Joee. .!" teriak Jessica langsung merangkul leher Joe dari belakang.
"Eh. . Mell, loe udah baikkan?" tanya Joe yang justru menyapaku.
"Hah?" umpatku yang sedikit kaget.
Jessica langsung melepaskan dekapannya pada Joe, mungkin Jessica baru sadar jika perbuatannya tadi sudah diluar kendali, terlebih lagi Joe tak menanggapi sapaannya. Sempat kulihat tatapan tajam Joe terarah pada mata Rendy, sementara Jessica memandangku yang kebingungan. Entah kenapa adegan saling lempar tatap ini terjadi diantara kami berempat, tapi ini berhasil membuat suasana jadi mati!
"Haha. . kenapa jadi bengong gini ya? kita kan mau buat tugas!" sahut Jessica.
"Ah, ya! kita kan mau nugas!" ujarku menanggapi kalimatnya.
"Ya udah langsung aja! gue udah survey di sekitar danau tadi dan gue rasa kita bisa dapet bahan disini" ujar Joe.
"Emang kalian mau meneliti apa?" tanya Rendy yang sejak tadi bungkam.
"Mell, loe ikut gue ya!" ajak Joe langsung menarik tanganku.
Aku yang dibawa kabur Joe sempat menoleh kerarah belakang, melihat Jessica dan Rendy yang tertinggal. Mereka berdua menatapku dengan tatapan yang tak dapat ku tafsirkan, uh! jangan sampai mereka berdua salah paham!
Joe menuntunku naik keatas perahu yang ada dipinggir danau, ia mengayuh sampan perlahan hingga kami sekarang sudah berada ditengah danau sementara mataku tak mau lepas memandangi Jessica dan Rendy yang masih berada dipinggir danau.
"Mell. . Mell.." panggil Joe sambil menepuk pundakku.
Aku menoleh kearahnya, "Apa?"
"Kita mau meneliti apaan? binatang atau tumbuhan? gue saranin sih binatang aja, lebih gampang diidentifikasi, kalo tumbuhan emang kelihatan simple padahal lebih ribet susunan laporannya nanti."
"Terserah loe aja." sahutku seadanya.
Kenapa mendadak aku menjadi merasa tak nyaman begini? aku sangat takut melukai semuanya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Valentine Flower In December✓
Teen Fiction[TAMAT] [BEBERAPA PART DI PRIVATE ACAK, FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA ^^] Apa yang akan terjadi jika mellyna si cewek gerogian jatuh cinta dengan selebgram ganteng plus jenius dari sekolah favorit saingan sekolahnya? kisah mereka bermula dari pertandi...