BAB 24 : TENTANG MR. X

96 13 0
                                    

Aku merasa rada aneh dengan sikap Jessica belakangan ini, tepatnya sejak dia pulang dari kegiatan sosial di panti asuhan tempo lalu. Dia mulai berhenti curhat tentang si pria misterius Mr. X itu, apalagi sejak dua hari yang lalu saat aku dan Joe dihukum bersama, semenjak itu Jessica tampak tak suka jika Joe dekat – dekat denganku.

Ada apakah ini? mungkinkah jika Jessica menyukai si mahluk planet?

"Loe suka Joe?" tanyaku pada Jessica ketika istirahat makan siang di kantin.

"Iya." jawabnya singkat.

"Hah?! jadi kecurigaan gue bener? sejak kapan loe naksir mahluk planet kayak dia?" tanyaku kepo.

"Baru dari kemarin sih!"

"Dari kemarin? terus gimana sama Mr. X loe itu?" tanyaku kian kepo.

"Udah hempas aja, say!" sahut Jessica santai sambil menyedot minuman soda ditangannya.

"Loe move on segampang itu? dan malah jatuh cinta sama cowok nggak jelas kayak si Joe?"

"Apaan sih?! dia itu cakep loh! ya meskipun sikapnya emang nggak jelas kayak gitu!"

"Nah! itu loe nyadar! tapi sebelumnya gue sempet ngira loe suka sama kak Andre."

"Ya, emang!"

Jawaban Jessica hampir saja membuat bulatan danging yang baru aku makan meluncur keluar dari mulutku.

"Uhuk . .uhukk!!" aku berusaha menyeimbangkan kondisi tenggorokanku yang hampir tersedak bakso.

"Loe itu gimana sih?! katanya suka sama Joe terus sekarang kak Andre?" tanyaku meminta penjelasan darinya.

"Ya udah deh, gue bongkar sekarang aja kali ya?" ucap Jessica.

"Bongkar apaan? iwan fals?"

"Bukan lagu, Mell! sekarang gue bakal cerita komplit no sensor sama loe." jawab Jessica.

"Apaan?" tanyaku kepo.

"Loe tau kan? kita berdua terbiasa bareng – bareng sejak kecil, kadang kak Andre juga ikut nemenin, entah karena sering terbiasanya gue sama abang loe itu perasaan cinta mulai tumbuh seiring berjalannya waktu. Sebelum kak Andre kuliah ke New York, dia pernah janji sama gue bakal menjaga hatinya, segitu cintanya gue sama abang loe, gue percaya banget sama dia. Tapi makin lama dia disana, gue mulai takut, takut kalau pergaulan disana buat dia lupa dengan janji yang dia buat ke gue. ." jelas Jessica dengan penuh rasa.

Aku memandangnya, benar – benar ikut merasakan suasana hatinya saat ini. Memang sulit menjaga hubungan jarak jauh!

"Akhir – akhir ini gue emang lebih sensitive sama dia, yaa. . gue tau dia sibuk kuliah untuk ngejar impiannya, gue juga tau kalo waktu disana sama di indonesia beda banget. Tapi gue nggak bisa bohongin perasaan gue, kalo gue khawatir banget sama dia!"

"Kalo loe khawatir, berarti loe perduli dong? dan setau gue kalo orang punya rasa perduli terhadap orang lain ada kemungkinan juga dia perhatian terus kalo terus menerus perhatian akan jadi cinta. Kesimpulannya, kalo loe masih khawatir sama kak Andre, berarti loe tuh masih cinta sama dia!" sahutku.

"Tapi bukankah loe pernah bilang sama gue, kalo sayang maka pertahankan tapi kalo sudah terlalu menyakitkan maka lepaskan, dengan rasa sakit itu tuhan telah menyadarkan loe kalo dia bukan orang yang terbaik buat loe. Bukannya loe pernah bilang gitu ke gue?"

Aku manggut beberapa kali mengiyakan kalimat lantang Jessica.

"Entah udah berapa kali kak Andre nyakitin gue dengan sikapnya, tapi gue masih tetep sabar. Karena gue nggak mau kehilangan 2 sosok penting dalam hidup gue, gue nggak mau kehilangan kakak dan cinta. Tapi kali ini sudah terlalu menyakitkan buat gue, Mell!" Jessica mulai terisak.

Valentine Flower In December✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang