BAB 45 : KETEMU CAMER!!

139 27 11
                                    

Tubuhku langsung panas dingin seketika setelah mendengar kalimat yang dikatakan Rendy barusan. Apa telingaku sedang gesrek sekarang? atau aku jadi budeg karena suara cempreng Jessica yang karaoke di toilet barusan?

"Tunggu. . tunggu. . ini kamu yang salah ngomong atau aku yang salah dengar?! kamu bilang apa tadi. .?" ujarku yang mendadak jadi panik.

"Kamu nggak salah denger dan aku nggak salah ngomong, Moy! ini adalah rumahku dan tujuan aku bawa kamu kesini karena mamaku mau ketemu sama kamu." tegas Rendy lagi.

"Ahhh. . enggak! aku nggak mau, Ren! aku belum siap ketemu mama kamu! aduuh. . gimana ini? huhu. ." rengekku yang benar – benar jadi nge-down karena kalimat Rendy barusan.

Rendy malah tertawa melihatku panik nggak ketulungan begini, "Haha. . kamu lucu banget kalo lagi begini, aku fotoin dulu bentar ya! ehh! buat storygram dulu deh!" ujar Rendy mulai merekam tingkahku.

"Aduhh. . Rendyy. .!!" teriakku menjauhkan kamera ponsel Rendy dari depan wajahku sementara ia malah cekikikan melihat hasil jepretannya barusan yang pasti wajahku terlihat sangat jelek disana.

"Anterin aku balik sekarang. .!" perintahku kemudian.

"Aku bakal anterin kamu balik. ." aku sempat lega mendengar kalimat itu "Tapi setelah ketemu mamaku ya. ." sambungnya.

Ahh. . Syung. . Brukk!

Kayak udah terbang tapi jatuh! sakit! sial banget di PHP'in pacar sendiri!

"Aduhh. . Rendy! aku beneran belum siap." rengekku lagi.

"Kamu tenang aja, mamaku nggak galak kok! sejauh ini dia masih makan nasi, jadi nggak mungkin dia khilaf dan makan kamu hidup – hidup." kata Rendy.

Aku memandangnya ragu, "Tapi. . tetep aja, aku belum siap."

"Jadilah siap bersamaku. ." ujar Rendy mengulurkan tangannya agar aku mau turun dari mobilnya.

"Bentar. . bentar, musti yoga pernafasan dulu! tarik. . buang. . tarik. . buang. ." ujarku berusaha menyetabilkan debar jantungku yang mulai ngelantur.

"Iya, dikit lagi buk.. . ayo tarik nafas lagi, nahh. . kepalanya udah keliatan tuh, ayo dikit lagi, Bu. ." ujar Rendy menggodaku.

Aku menoyor kepalanya gemas, dasar! nggak liat aku lagi gerogi setengah mati begini malah digoda begitu. .

Rendy tertawa memamerkan senyum manisnya yang benar – benar sweet, aku yang dari tadi sudah gerogi akan ketemu mama Rendy tambah nggak fokus lagi karena melihat senyum manisnya itu.

Hadeuh kwadrat kalau begini. .!

"Ayo. ." ajak Rendy.

Aku menyambut uluran tangannya, "Bentaran lagi dikit deh, kamu liat aku sekarang. . dandanan aku menor ya? keliatan kayak tante – tante nggak? lipstick aku ketebelan? alis aku gimana? udah simetris belum? terus baju aku gimana? hm. . di gigi aku ada cabe yang nyangkut nggak?" berondongku menanyai Rendy.

Ia tersenyum, "Kamu cuma mau ketemu sama mamaku, Mell! bukan mau ketemu presiden, kamu udah cantik kok! cantik yang natural. ." ucap Rendy.

"Kamu nggak bohong kan?" telisikku.

"Hm. . gimana ya. .?!"

"Aduhh.. aku serius nih!" rengekku.

"Iya, udah cantik kok sayang. ." ujar Rendy menarik tanganku masuk kedalam rumah megahnya.

Jantungku sudah mulai bereaksi lagi, jika tau hari ini dia akan membawaku bertemu mamanya begini, kemarin malam harusnya aku mencari tips – tips mengatasi gerogi berlebih ketemu orang tua pacar di google.

Valentine Flower In December✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang