BAB 35 : PERTARUHAN

140 22 2
                                    

"Mellynaa. ." teriak seseorang tepat ditelingaku disaat aku sedang ketiduran di toilet sekolah.

"Ih. . Jessica?! apaan sih? bikin kaget aja!" umpatku ketika mengetahui dia yang membangunkanku.

"Loe harus ikut gue sekarang!" ajak Jessica menarik tanganku.

"Eh. . kemana?" tahanku.

"Pokoknya loe ikut aja! gue yakin 100% loe bakal seneng banget!"

"Seneng kenapa, Jess? loe jangan buat gue kepo!"

"Ih. . ini anak disuruh ikut aja kok susah banget sih?" gerutu Jessica.

"Tapi gue berhak tau kan?"

"Iya ntar kalo udah sampe di TKP loe bakal tau kok." ujar Jessica berupaya menarik tubuhku yang masih enggan untuk mengikutinya.

"Ayolah Mell! dulu loe yang malu – malu kucing, dianya yang ngebet. Kemarin loe yang ngebet dia yang takut, sekarang dia yang udah siap loe malah sok jual mahal! kalian berdua gitu aja terus sampe ayam jantan bertelor!" gerutu Jessica terus berupaya menarik tubuhku.

"Bentar deh!" sahutku melepaskan tangannya hingga Jessica sedikit oleng hampir terjatuh.

"Kenapa lagi sih?" umpat Jessica yang terlihat kesal.

"Loe ngomongin masalah gue sama Rendy?" tebakku.

Jessica menepuk jidatnya keras, "Kayaknya loe belum sadar penuh deh, Mell! cuci muka dulu sana! udah bolos pelajaran matematika terus molor di toilet, otak loe masih loading aja apalagi stay di kelas dan ngerjain latihan soal ulangan akhir semester bisa – bisa meledak tuh otak loe." umpat Jessica lagi.

"Yah. . loe kan tau kapasitas otak gue, Jess! sinyalnya kenceng cuma saat liat oppa ganteng dari Korea!" jawabku membela diri.

"Mau di charger pake oppa ganteng? makanya sekarang loe ikut gue, gue bakalan ajak loe ketemu sama Song Joong Ki KW super!" seru Jessica sambil menarik paksa tanganku.

"Song Joong Ki KW super?" tanyaku balik.

"Iya! jangan sampe cowok seganteng dia jadi gosong karna nunggu loe kelamaan!"

Langkah kaki Jessica yang terburu – buru membuatku pontang panting mengekornya dibelakang, ia membawaku ke lapangan basket yang sudah dipenuhi oleh siswa SMA Kartini. Ada apa ini?

"Permisi. . permisi. ." ucap Jessica berusaha menyelah diantara banyaknya siswa yang memadati lapangan basket.

Setelah berdesakan diantara badan – badan siswa yang berkerumun akhirnya aku dan Jessica berhasil menggapai baris pertama.

"Mell. ." sapa Rendy yang ternyata menjadi pusat perhatian satu sekolahan.

Aku yang kaget melihatnya ingin balik badan tapi Jessica mendorong tubuhku hingga mendekat pada Rendy, ia langsung meraih tanganku agar aku tak mencoba kabur lagi.

"Kenapa kamu mau pergi? bukannya ini yang kamu inginkan?" bisik Rendy dekat telingaku.

Aku menatap wajahnya yang berada beberapa senti diatas kepalaku, sinar matahari yang berada tepat diatas kepala Rendy membuatnya terlihat bersinar ditambah desiran angin yang membuatnya terlihat kian sempurna.

Apa maksud kalimat Rendy tadi? apakah dia akan mengutarakan perasaannya sekarang? apakah dia akan memberiku kepastian itu? jika iya, apakah itu sebuah tanda jika aku sudah menjadi sesuatu berarti dalam hidupnya?

"Hari ini dihadapan semua anak Kartini, aku akan buktikan jika kekuasaan nggak akan bisa mengalahkan cinta! meskipun dipulangkan 20 hari lebih awal ke Tri Sakti tapi aku bersyukur karena tuhan telah membuat kita sangat dekat dalam waktu singkat seperti ini, Mell! aku tau kamu masih marah sama aku dan kemarahan kamu telah menyadarkan aku jika kamu terlalu barharga untuk aku sia – siakan, aku nggak akan membiarkan kamu menunggu lama untuk kesiapanku karena aku akan menjadi siap bersamamu, kamu mau kan jadi pacarku?" tanya Rendy yang membuatku sedikit terkejut.

Valentine Flower In December✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang