BAB 27 : DOUBLE DATE?

194 23 10
                                    

Huhh. . autor, Melly lelah! Melly mau pulang! udahan geroginya, udahan aja ceritanya. Tamat gantung juga nggak papa! huhu. .

Author : Eh. . ehh, nggak boleh gitu dong! kasihan kan readers yang setia nunggu kamu, Mell. Jangan lupa vomment ya, derss..

Mellyna : Ah! author mah lebih mentingin vomment melulu, bosen Melly dengernya! readers pasti bosen juga!

Author : Lha, kok jadi ngambek gini?

Mellyna : Iyalah! coba aja author di posisinya Melly, gimana rasanya? pasti campur aduk! kenapa cinta datang disaat. . bla.. bla. . blaa, author gampang tinggal ngetik aja, lha yang ngerasa sakitnya kan aku!

Author : Cup. . cup! jangan sampai novel ini hiatus lagi karena pemeran utamanya ngambek! oke! Mellyna jangan ngambek ya? aku janji part ini kamu bakal bahagia dan ngerasa plong.

Mellyna : Bener?

Maaf sebelumnya, ders. Kalian terganggu karena si pemeran utama sedang baper dan galau tinggi jadi emang suka ngambekan!

Readers : Apaan sih? author nggak jelas gini. Uhh! (timpuk martabak)

Author : Kalo dilapak ini timpuk bintang sama comment aja ya, yang sebelah baru pake martabak hehe..

Haha. . maaf kalo gaje! ini hanya hiburan absurd :)

***

BAB 27 : Double Date

Mobil yang dikemudikan oleh Rendy terhenti setelah sampai di villa milik keluargaku, semua penumpang yang ada didalamnya langsung keluar untuk menghirup udara sejuk puncak yang menyegarkan.

"Uhh! lama rasanya nggak kesini." teriak Jessica yang dari tadi nggak berhenti - berhenti nyerocos.

Rendy menarik tanganku menjauhi Jessica dan Joe yang sedang sibuk menikmati panorama puncak yang eksotis.

"Aku mau ngobrol bentar sama kamu." ujar Rendy yang membawaku kabur ke kebun teh belakang villa.

"Ngobrol apa?" tanyaku kemudian.

"Tentang masalah haters di sosial media itu, aku nggak mau kita jadi bermusuhan cuma karena kompor - kompor semu di dunia maya itu." ucap Rendy.

"Maksud kamu? bukannya mereka fans kamu? kenapa nyebut mereka kompor semu sih?"

"Fans seharusnya mendukung bukannya menjerumuskan! lagian aku nggak perduli mau sebanyak apapun yang nggak suka sama kedekatan kita, entah mau satu dunia nggak setuju juga aku nggak bakal merubah pendirian aku!" ucap Rendy menatapku.

Aku tertegun sambil ikut memandangnya, "Tapi pamor kamu? eksistensi kamu? jutaan follower kamu itu nggak suka kalo kamu deket sama aku, Ren! posting satu foto aja hebohnya udah kayak bom hirosima nagasaki, apalagi nanti. ."

"Masa bodoh sama jutaan follower di dunia maya itu! perduli setan sama pamor atau eksistensi aku! apa yang mereka kasih dalam hidup aku? cuma repot! imej, penampilan! cuma itu yang mereka mau dari aku! aku nggak perduli sama mereka semua! entah semua online shop atau clothing line batalin kontrak, aku nggak perduli! aku nggak mau cuma karena media sosial, kehidupan sosial aku yang sesungguhnya berantakan!"

"Hm. ."

"Asal kamu tau, Mell! aku nggak perduli sama mereka yang nggak ngedukung aku! aku nggak perduli sama jutaan orang yang nggak suka sama kedekatan kita, yang aku mau kamu tetap sama seperti saat pertama kali kita ketemu di Tri Sakti, aku mau Mellyna yang itu. Aku nggak mau Mellyna yang berubah jadi sedingin es, nggak mau!" jelas Rendy lagi.

Valentine Flower In December✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang