BAB 16 : DIBELAIN

195 26 0
                                    

Ketika melewati ruang makan, tak sengaja mataku menangkap dua tangkai bunga mawar merah yang tergeletak diatas meja. Lagi? ada yang mengirimnya lagi?

Aku segera mengambilnya, ternyata ada sebuah surat juga yang mengiringinya.

"Membekas dalam ingatanku senyum indahmu, tersembunyi keluguan dalam tingkah konyolmu. Pertama kali kulihat tampak unik, kedua kali kulihat terlihat menawan, ketiga kali kulihat masih tetap sama. Bahkan berulang kali kulihat makin terlihat sempurna, aku sangat menyukainya. Sangat suka!"

Tulis seseorang pada secarik kertas yang menggantung diantara kedua mawar merah ini. Siapa yang telah menulis kata – kata indah seperti ini? siapa pelakunya?

"Jessica!" teriakku memanggilnya

"Apa?" sahutnya dengan oktaf yang sama

"Mawar dari siapa ini?" tanyaku

"Palingan dari penggemar rahasia loe lagi, kemarin dapet satu sekarang dia ngirim dua. Besok kayaknya bakal jadi tiga deh! mawar beranak!" celetuk Jessica dari ruang tamu

"Loe tau siapa yang ngirim ini?" tanyaku kian kepo

"Enggak! dateng dari Mall, mawar itu udah nongkrong didepan pintu. Kayaknya dikirim langsung sama penggemar rahasia loe deh, soalnya nggak ada tanda terima dari kurir." jawab Jessica lagi

Penggemar rahasia? tapi siapa? siapa juga yang menyukai wanita blangsak sejenisku ini? aku terhentak sejenak ketika memikirkan seseorang, mungkinkah si mahluk planet? ah! cowok urakan kayak dia bisa merangkai kata – kata romantis kayak gini? MUSTAHIL!

Atau jangan – jangan Rendy?

"Duh! Mellyna! cowok super duper ganteng itu mana sudi ngirimin loe bunga sama kata – kata manis ini, dia tau rumah loe aja enggak! boro – boro ngirim bunga segala" umpatku dalam hati

Atau yang ngirim bunga ini bukanlah fans rahasiaku melainkan musuhku! ah! aku mana punya musuh sih?!

Aku terhentak lagi! jangan – jangan ini kiriman bunga beracun dari fans fanatik Rendy yang masih kesal denganku. Mungkinkah? ah! kurang kerjaan banget kalo salah satu dari mereka adalah pelakunya

Aduhh! memikirkan semua kemungkinan yang ada malah membuatku sakit kepala! bodo amatlah!

***

Beginilah nasib orang terlalu rajin sepertiku ini, kenapa saat pemilihan anggota OSIS dulu aku malah mengajukan diri? tujuan awalnya sebenarnya hanya untuk mengisi kesepian di rumah tapi makin kesini malah jadi makin sibuk.

Seperti sekarang ini, semua murid pada libur karna cuti bersama tapi anggota OSIS di sekolahku tetap bersekolah karena ada rapat bulanan.

Huh . .! nasib – nasib!

"Woii Mell, gue duluan yaa. .!" teriak Ilham sebelum berlalu meninggalkanku di halte depan sekolah

"Yoii! hati – hati" balasku sedikit berteriak karena bus jurusannya sudah melintas

Aku melirik jam tanganku, 03.15 PM

Sudah hampir sore tapi tak satupun ada kendaraan yang menuju ke rumahku. Aku yang mulai lumutan menunggu memutuskan untuk pergi dari halte itu.

Cuaca sangat panas siang ini, sepanjang perjalanan tak terlihat taxi satupun! angkot juga pada penuh semua! mau tak mau harus berjalan menuju halte berikutnya. Andaikan saja mobilku tak dibawa Jessica pergi ke panti asuhan, pasti aku sudah ngadem di rumah.

Eh! ada yang jualan es krim keliling, beli satu ah!

"Pak, mau es krim cornetto rasa matcha green tea dong!" ujarku pada penjual

Valentine Flower In December✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang