"Apa yang komplit? perfect apaan?" ucap Joe yang tiba – tiba datang dan menyelah diantara aku dan Jessica.
Waduh! si planet dateng! bisa gawat nih kalo dia denger curhatan Jessica tadi, kira – kira dia nguping nggak ya?
*****
Jessica memberikanku kode dengan mengedipkan satu matanya, mungkin itu tanda agar aku tidak menyinggung pembicaraanku dengannya tadi.
"Oiii. .! lagi pada gosip apaan sih?" tanya Joe lagi.
"Ih! apaan sih? kok loe kepo gitu?" sahutku.
"Iya, abisnya alis gue kedut – kedut dari tadi. Pasti loe lagi khawatir kan sama gue? udah lah Mell, loe nggak perlu khawatir segala gue pasti baik – baik aja kalo loe ada disamping gue!" ujarnya menggodaku.
Melihat ekspresi Jessica jadi kaget setelah mendengar gombalan si Joe, aku langsung menoyor kelapanya. Uh! awas aja Jessica sampai salah paham denganku!
"Loe apa – apaan sih? mending jualan obat aja sana kalo mulut loe nggak bisa berhenti nyerocos hal yang aneh – aneh! dari pada buang – buang energi goda sana, goda sini!" umpatku kemudian.
"Goda sana sini? gue nggak pernah goda cewek lain tuh! stay with you, cacing kepanasannya aku!" goda Joe lagi.
Uh! aku jadi makin tak enak dengan Jessica, kenapa dia harus terus memancing emosiku begini sih?! menyebalkan!
"Godain Jessica aja sana! gue mah udah kenyang mau muntah denger gombalan begituan setiap hari dari mulut loe!" umpatku lagi.
Jessica terlihat kaget setelah aku mengucapkan kalimat tadi, lalu dia terlihat salah tingkah. Ahayyy! liat anak baru gede gerogi waktu PDKT, gimana gitu ya? haha!
"Eh, iya! ada si sound sistem berjalan disini, loe mau gue godain ya?" tanya Joe.
"Hah?!" Jessica terlihat bingung, pasti anak itu gerogi!
"Eh! tapi kenapa mata loe bengkak gitu? abis nangis ya?" tanya Joe perhatian.
"Eum. .?!" Jessica mengangkat wajahnya yang dari tadi tertunduk malu "Menurut loe gimana kalo seorang cowok pernah buat cewek nangis?" tanya Jessica pada Joe.
"Hm. . terdengar sulit sih! kita para cowok, sebenarnya nggak pernah mau buat cewek nangis. Karena kalo kita buat satu cewek nangis, akan ada banyak wanita yang juga ikut bersedih."
"Maksud loe?" tanya Jessica kemudian.
"Ya, misalkan kalo gue buat seorang cewek nangis, lalu nyokapnya liat dia nangis, pasti nyokapnya juga terluka, sedangkan kalo nyokap dari nyokapnya cewek itu liat anaknya sedih, dia pasti juga ikut sedih. Jadi sama aja, kita melukai satu tapi menyakiti semuanya! gue juga punya punya kakak cewek dan kalau dia dibuat nagis sama cowoknya, pasti nyokap gue juga terluka. Tapi terkadang keadaan yang membuat cewek nangis, sementara kita nggak bermakud untuk melukainya." jelas Joe.
"Ehm. . gue cabut dulu kali ya? kan harus ngembaliin jas laboratorium ke sepupu loe, Jess! loe bilang dia ada dimana tadi, Jess?" tanyaku.
"Dia tadi bilang lagi ada di taman sekolah." sahut Jessica.
"Oke! gue cabut dulu!" ucapku sebelum pergi meninggalkan mereka berdua, mungkin saja jika ditinggalkan berdua mereka bisa lebih dekat dan Jessica menjadi terhibur kembali.
Aku berjalan menuju taman sekolah tempat dimana sepupu Jessica berada, terlihat dari kejauhan seorang pria tengah duduk dibangku taman, tangannya memegang sebuah buku yang menutupi hampir seluruh wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Valentine Flower In December✓
Teen Fiction[TAMAT] [BEBERAPA PART DI PRIVATE ACAK, FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA ^^] Apa yang akan terjadi jika mellyna si cewek gerogian jatuh cinta dengan selebgram ganteng plus jenius dari sekolah favorit saingan sekolahnya? kisah mereka bermula dari pertandi...