BAB 39 : CARA PACARAN YANG UNIK

145 24 0
                                    

B L A T.. !

Listrik di rumahku tiba - tiba padam!

Mungkin karena hujan deras serta suara petir yang menggelegar membuat aliran listrik menjadi terputus. Atau mungkinkah ini karena aku lupa membayar iyuran bulanan?

Tapi padamnya listrik membuat situasi menjadi kacau, ditambah mulutku yang nyerocos spontan seperti itu, Uh! ini pasti gara - gara abis nonton drama Korea!

"Kiss time?" ujarku.

Rendy langsung memelukku erat, sangat erat! sampai aku kesulitan mengambil nafas karena dipeluknya seerat ini. Dia kenapa? jangan sampai kita khilaf dan berbuat yang bukan - bukan!

Keadaan yang gelap membuatku tak bisa melihat dengan jelas, aku hanya bisa merasakan tengah dipeluk erat oleh Rendy. Dia tak berkata apapun, mulutnya yang membisu membuatku kian bingung. Apakah kita akan benar - benar berciuman sekarang?

Author : Mellyna, kamu itu masih anak sekolahan! jangan berfikir yang macam - macam!

Mellyna : Itu suara siapa tiba - tiba masuk? hm . . si author nih! ngapain inframe lagi sih? readers nggak suka tau! bikin gaje!

Author : Gimana nggak inframe?! kelakuan kamu sama Rendy udah tanda - tanda mau melewati batas! ingat, Mell! ingat! peran kamu disini sebagai anak sekolahan yang baperan, coba baca script lagi deh! lagian ini bukan novel 17+ jadi nggak boleh ada adegan ciuman - ciuman gitu!

Mellyna : Hm. . iya, iya! udah ah! get out! ganggu orang pacaran aja, dasar jones!

Author : Dasar pemeran utama nggak tau diri! udah dibuat jadian juga malah ngatain!

Mellyna : Readers, abaikan author novel ini yang suka gaje! dia inframe bukan untuk mempertingati tapi pengen eksis!

Author : Iya, salah satunya itu juga! follow instagram aku ya @alya_laksmi kali aja bisa jadi selebgram kayak si Rendy wkwk :D #ngarep!

Mellyna : Get out!!!

Oke! lanjut! >_<

"Ren, kata author kita nggak boleh ciuman didepan readers. Sekarang aku tau alasan kenapa kita gagal terus ciuman, sampe dua kali lagi!" gerutuku kesal.

"Hah? apa ciuman penting sekarang? aku sedang ketakutan ini!" teriak Rendy masih memeluk pinggangku erat.

"Takut apa? kamu takut sama apa? suara author yang cempreng barusan? udahlah abaikan!"

"Aku takut gelap, Mell! aku takut!"

"Oalaahh. . takut gelap. ." aku tertawa.

"Ih! kenapa ketawa sih? ini gimana kok bisa mati listrik? pasti kamu belum bayar iyuran kan? aduh! dasar pelupa!" sembur Rendy mengomeliku, tapi tetap saja dia memelukku erat. Jika keadaan terang dan aku bisa melihat ekspresi ketakutannya pasti lucu! haha. .

"Nggak tau! kayaknya udah aku bayar sih, ini pasti karena hujan yang deras terus aliran listiknya konslet." ucapku.

"Ya. . terus sekarang gimana?" tanya Rendy dengan nada suara yang terdengar meninggi. Aku yakin dia masih ketakutan!

"Hm .. apa kamu mau peluk aku begini terus sampe lampunya nyala?" tanyaku.

"Iya! aku mau peluk kamu sampe lampunya nyala!"

"Nggak mau lepas bentar aja nih? aku mau cari lilin dulu."

"Eh! aku ikutt. .!" teriak Rendy masih memeluk erat pinggangku, dia mengekorku yang berjalan menuju laci di ruang tamu. Uh! anak ini lucu juga ternyata!

Valentine Flower In December✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang