BAB 19 : PINDAH SEKOLAH SEMENTARA

176 20 0
                                    

Sesuatu tampak menahan tubuhku, ketika membuka mataku yang tadinya terpejam, tertangkap oleh sorot mataku sesosok ilustrasi cowok ganteng tengah menahan tubuhku.

Ahh! benarkah ini. .

Kenapa dia ada disini?!

***

Aku tertegun memandangnya, tatapan matanya terarah sangat dalam menatapku. Semilir angin yang berhembus menambah pekatnya pesona tampan pria ini, waktu seolah berhenti berputar dan ramainya koridor sekolah tak mengganggu kami sama sekali, dunia seperti telah menjadi milikku dan pria ini.

Entah berapa lama sudah kami saling memandang begini, sungguh! aku tak bisa berhenti menatap matanya yang teramat sangat meneduhkan.

"Ehm. . hem. ." dehem beberapa siswa yang melintas di koridor

Ia yang sudah lama memandangku akhirnya mengalihkan pandangannya, sementara aku yang masih sangat ingin memandangnya selekat itu secara terpaksa harus melepaskan tatapan mautku.

Situasi mendadak jadi aneh, baik aku maupun dia sama - sama merasa canggung. Uh! hawa - hawa kikuk menyebalkan ini menyerang ragaku lagi

"Mell. ." panggil Joe sambil menarik tanganku

Meskipun dibawa kabur Joe, tapi mataku masih tetap memandangnya yang diam mematung di koridor.

Kenapa dia bisa ada disini? apa. . apakah dia orangnya?

Apakah dia pertukaran pelajar itu?!

Ingatanku memutar ulang kejadian di koridor tadi, ini aneh. Ini tak seperti biasanya, aku gerogi setengah mati saat berada disampingnya itu sudah biasa! aku baper karna pesonanya yang menawan itu sudah biasa.

Tapi barusan? disaat mataku dan mata Rendy beradu pandang sekian lama, disaat kami berdua tak saling bicara, disaat hanya mata yang ber-dialog kenapa aku merasa nyaman dan aman?

Jantungku mendadak berdesir aneh lagi, perasaan aneh apa ini? apa ini yang bernama CINTA?

"Cinta. . iya, aku jatuh cinta" ucapku sambil memeluk sesuatu dengan erat

Aku yang sejak tadi berkhayal tentang hal - hal yang aneh mengenai Rendy sampai tak sadar jika aku tengah memeluk Joe

"Eh. . ih, kok jadi pelukan?" umpatku kaget langsung melepaskan pelukanku

Joe tersenyum tersipu, "Nggak usah malu - malu gitu, kalo emang mau peluk lagi. Ayo!" ucap Joe membuka lebar kedua tangannya

"Ih! ogah banget!" seruku

"Loe jatuh cinta sama siapa? sama gue ya? sampe meluknya erat gitu" ucap Joe mulai ge-er

"Gue? jatuh cinta sama loe? nggak mungkin!" bentakku

"Ah masak?!" ia menggodaku

Aku menghela nafas, "Ehm. . loe bisa serius nggak? gue soalnya mau tanya sesuatu yang penting"

"Kalo loe nanya 'mau nggak jadi pacar gue' pasti gue jawab serius" ujarnya

"Ih! nggak jadi deh! pasti nggak dapet solusi kalo ngobrol sama loe" sahutku ingin meninggalkannya

"Eh! tunggu dong, ngambekan melulu. Gue bisa serius kok, janji deh!"

"Bener ya?" tanyaku memastikan

Joe manggut beberapa kali sambil memandangku

"Hm. .loe tau nggak rasanya jatuh cinta itu kayak gimana?"

"Jatuh cinta?" tanya Joe balik

Aku manggut, "Iya, falling in love. ."

"Cinta. . suatu hal indah yang paling aneh menurut gue. Cinta adalah narkoba yang tak terlihat oleh kasat mata, karena kalo sekali aja loe jatuh ke hati seseorang, sekali aja loe ngerasa kangen sama orang itu, loe bakal kecanduan, loe nggak akan bisa lepas dari orang itu. Karena cinta adalah magnet hati terkuat dari seorang manusia"

Valentine Flower In December✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang