BAB 42 : CERITA JESSICA

142 22 0
                                    

Haii readers kesayanganku.. ^^

BAB 42 ini special membahas mengenai apa yang dialami jessica setelah insiden di SMA Kartini kemarin, BAB ini akan ada hubungannya dengan BAB berikutnya, aku buat BAB ini untuk menghindari kebosanan kalian membaca kisah mellyna yang biasanya hanya berkaitan dengan permasahalannya dengan Rendy dan Joe. Kali ini aku akan mengajak kalian membahas permasalahan di hidup Jessica yang sebenarnya masih berkaitan dengan mellyna. Semoga kalian suka dan tetap menjadi pembaca setianya Valentine Flower In December. So, enjoy for this chapter :)

*****

"JESSICA POV"

Hari itu. . hari dimana aku patah hati untuk yang kedua kalinya! saat orang yang aku sayangi mengutarakan cintanya secara gamblang dihadapan umum bahwa dia mencintai sahabat karibku didepan mataku sendiri.

Rasanya seperti dia telah melempar pisau belati yang tajam kearahku kemudian tanpa bisa menghindarinya, pisau itu menancap tepat dirongga dadaku!

Rasanya perih sekali!

Ingin kutangisi kemalangan hidupku tapi air mataku seolah telah mengering, aku terluka parah tapi tak berdarah! ini sulit! posisiku terjepit diantara sahabat dan cinta, apa yang harus aku lakukan?

Aku tau Mellyna pasti akan merasa bersalah dan menjadi canggung denganku, aku tumbuh besar dengannya dan kita terbiasa berbagi sejak dulu, waktu masih kecil aku selalu memberikan mainan yang dibelikan mamaku padanya, aku bahkan rela membagi kasih sayang mamaku, tapi haruskah kita juga berbagi cinta?

Cerita awal persahabatanku dengan Mellyna adalah ketika mama Mellyna meninggal dunia karena sakit keras, waktu itu keadaan keluarganya sangat kacau. Papa Mellyna yang terpukul terus pergi ke diskotik untuk membeli minuman keras agar bisa melupakan kejadian pedih itu, sementara si. . ehm. . mendadak lidahku kelu menyebut namanya lagi, hm.. sementara kak Andre yang waktu itu masih duduk di kelas 1 SMP mulai meniru kegiatan buruk papanya, pernah tertangkap oleh mata kepalaku sendiri dia merokok di belakang rumah dan sesekali mencuri stok minuman keras milik papanya.

Dan sahabatku Mellyna yang kala itu masih berusia 6 tahunan mendadak kurang perhatian, dia kesepian dan selalu murung di sekolah. Awalnya dia sangat rajin megerjakan tugas yang diberikan oleh guru tapi semenjak kematian mamanya, ia berubah menjadi anak yang pemalas! mulai berani melanggar peraturan sekolah, padahal waktu itu kita masih duduk di bangku sekolah dasar.

Aku yang belum begitu dekat dengannya berusaha mengakrabkan diriku dengannya tapi dia mengacuhkanku, dia bungkam tak memperdulikanku. Sampai suatu saat ketika dijemput mama pulang sekolah tak sengaja aku melihat penjual es krim keliling dan seperti anak kecil yang manja, aku meminta mama membelikan es krim chocolate, tapi sialnya es krim kesukaanku telah habis dan hanya tersisa es krim matcha, mau tak mau aku dibelikan es krim rasa daun yang tak enak itu.

Mellyna yang kala itu berdiri tak jauh dariku menggigit bibirnya sambil memandang es krim matcha ditanganku, aku yang merasa dia menginginkan es krim milikku itu tanpa ragu langsung memberikannya,

"Kamu mau?" tanyaku polos.

Mellyna manggut malu – malu sebelum mengambil es krim matcha ditanganku, "Makasi. ." dia tersenyum sambil menikmati es krim matcha yang sepertinya sangat disukainya itu.

Hari itu adalah saat pertama kalinya aku melihat senyuman di wajahnya, mamaku kemudian mengantarnya pulang tapi sebelumnya kita pergi ke toko mainan anak perempuan, bukannya memilih boneka sepertiku dia malah bengong memandangi toko bunga depan toko mainan ini.

"Kamu nggak mau beli mainan?" tanyaku dengan logat yang polos.

Mellyna menggeleng, "Enggak! aku mau bunga! mama suka bunga mawar merah, aku pingin kasih mama bunga karena aku sayang mama."

Valentine Flower In December✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang