BAB 14 : PENOLONG

203 26 0
                                    

Sebuah nada tanda ada sebuah pesan masuk tiba – tiba meramaikan ponselku, ternyata dari Jessica

Jessica :

Mell, karna keasikan belanja dan tiba – tiba gue ketemu sama temen lama gue jadinya gue lupa kalo ke Mall bareng sama loe dan sekarang gue lagi otw pulang. Ntar loe pulang naik taxi ya, sayang :*

03.58 pm

Moodku tiba – tiba turun ke tingkat paling bawah setelah membaca pesan darinya, dasar! kalo udah nemu yang lain aja, yang selama ini ada jadi dilupain!

"Kenapa? kenapa mukanya jadi bete gitu?" tanya Rendy sambil menyambung menyantap makanannya yang tertunda karena obrolan absurd tadi

"Hah?. . ini, temen aku udah pulang duluan. Lupa katanya kalo ke mall bareng sama aku" jawabku

"Temen kamu itu emang baik banget ya? jadi kita bisa punya waktu yang banyak buat berduaan" timpal Rendy sambil mengunyah makanannya

"Apaa?!!" aku kaget setengah mati mendengar jawabannya barusan

"Hah?!" dia juga tampak kaget

"Kamu bilang apa tadi?!" tanyaku ulang

"Hm . . itu, maksudnya. ." dia kelihatan kikuk tapi tetap konsisten dengan wajah tampannya

Apa dia keceplosan ngomong begitu? ternyata sejenius – jeniusnya orang itu tetap juga manusia biasa yang nggak luput dari kesalahan.

"Ah! udah lupain aja, kamu mau mesen dessert?" tanya Rendy

"Dessert? kayak judul lagu. ." sahutku menggodanya

"Tuk ..wak..tuk dari ta. .tuk wak. .tudarita. .tuk wa tuk wa dari ta.." ujar Rendy menyanyikan reff dari lagu barat itu secara ngawur, nyambung juga ternyata kalo diajak ngelawak haha. .

"Kok jadi nggak jelas gini ya?" tanyaku tertawa kecil

"Ini seru tau! jarang – jarang loh temen sekelas aku ngajak becanda gini, bawaannya belajar melulu. Sesekali kan perlu nge-banyol juga"

"Emang temen kelas kamu isinya otak – otak encer semua?" tanyaku mendadak penasaran

"Yaaa gitu deh, rada kurang ngobrol gitu, bawaannya serius melulu! jam istirahat aja kadang bukannya ke kantin malah nyelesaiin soal kimia rumit. Aneh banget ya?"

"Dari pada temen sekelasku? dikasi tugas nggak pernah ada yang ngumpul, praktek juga pas – pasan, lab udah pernah hampir meledak karna reaksi kimia berlebih! kadang kalo guru bahasa lagi nerangin suka banyak yang tidur gitu. Hancur banget deh! pecah!" jelasku

"Wahh! seru dong! andaikan temen dikelas aku gitu sesekali, pasti gokil!" ujar Rendy antusias

Aku memandangnya dengan tatapan aneh, pasti pria ini kelebihan stress karena pelajaran kimia mematikan! tapi apa mungkin? mungkin kalo orang yang dibilang jenius kayak Rendy stress karena pelajaran?

"Jadi pengen pindah ke sekolah kamu deh!" sambung Rendy kemudian

Aku terhentak, dia pindah ke sekolahku? sekolah yang sudah jelas – jelas saingan sekolahnya? haha! nggak salah?!

"Ah! yang bener aja, bahaya kali" ujarku

Rendy mengukir sedikit senyuman diwajahnya, "Iya, ya? kenapa sekolah kita musti bersaing segitu ketatnya? kenapa nggak damai aja? buat apa juga berantem nggak jelas gitu"

"Nggak tau juga, denger – denger sih permusuhannya udah berlangsung lama. Bentrok antar sekolah kita udah kayak hujan di kota bogor, sering banget! permusuhannya juga bukan rahasia umum lagi. ."

Valentine Flower In December✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang