#11

6.9K 281 0
                                    

   "Lets play"
-------------------------------
  David pov
   Aku mengurungkan niat ku untuk pergi ke kampus,aku lebih memilih mengikuti pria yang tidak tau sopan ini,dan kami berakhir di Bussiness Collage,sekolah para anak anak terkaya di negara ini, 'wait,dia bukan seorang warewolf? Yang benar saja,bagaimana bisa dia memiliki hubungan dengan gadisku?' batinku.

   Aku akan menemuinya nanti,aku pasti akan beri pelajaran penting untuknya.

Abraham pov
   Astaga,kemarin dia memberi tempat tinggal,pagi ini membelikan mobil baru,belum lagi tadi dia memberiku kartu Atm berwarna hitam,kalau tidak salah ingat sih namanya black card,aku saja tidak tau gunanya untuk apa dan sekarang,aku harus pindah sekolah ke Bussiness Collage.

    Ya ku akui aku sangat senang, karena ini adalah sekolah favoritku, siapa sih yang tidak mau bersekolah disini.Tapi aku tidak yakin akan punya teman disini,mengingat bahwa mereka adalah anak anak miliader negeri ini.
  
    Aku memasuki kelas pertamaku yang di pandu oleh Ms. Lindsay. Sungguh sekolah luar biasa,teknologi super keren,kantinnya saja beda dengan tempat ku dulu,makanannya pun sangat enak. Dan ya,gadisnya lumayan cantik tapi ribet,mengingat bagaimana tadi reaksi mereka di kelas.

Flashback
  "Oh my god,lihat dia tampan sekali"
       "Astaga kita kedatangan putra dewa" teriak siswi yang berada dikursi paling depan
   "Lihat,sungguh keturunan dewa yunani"
   "Morning class,hari ini kita kedatangan murid baru,baiklah Mr.Talbot silahkan perkenalkan diri anda" kata Ms.Lindsay
  "Hallo,nama saya Abraham Rayn Talbot,salam kenal"
  "Baiklah, silahkan duduk dimana saja"
  "Oh astaga pangeran duduklah disebelahku" , "tidak,disebelahku saja" , "tolong pindahlah,biarkan dia duduk disini" kata mereka bersahutan.

   Astaga,dasar wanita. Aku hanya memandang mereka datar. Dan memilih duduk di kursi nomor 3 dekat jendela. Duduk diam dan memperhatikan Ms.Lindsay menerangkan.

  Val pov.
   Aku berjalan bersama Lily menuju kantin,saat berada didepan kantor yayasan tiba tiba aku mencium bau mint bercampur dengan hujan, astaga sungguh sangat memabukkan, aku terdiam ditempat dan menikmati aromanya.

   "Ayolah,kita belum sampai,kenapa berhenti. Aku sudah lapar" kata Lily kesal. "Uhh,kau mengganggu kesenanganku bodoh, " pekikku kesal. Tapi baru beberapa langkah,aku mendengan seseorang memanggilku.

  "Ms. Dominic,bisa berbicara sebentar". Aku membalikkan badanku dan ternyata seorang dewa sedang berdiri didepan pintu. Aku berpura pura kesal dan memutar malas bola mataku.

   "Kau pergi saja,aku akan menyusul,doakan aku tidak terkena masalah, oke" bisikku pada Lily. Dia hanya mengangguk.
  
    Aku berjalan kearah ruangan Mr.Wesley,sungguh kali ini jantungku seperti sedang melakukan maraton. Aku menarik nafas pelan, menenangkan diri,karena jika tidak mungkin aku akan mati karena serangan jantung.

   "Mr.Wesley,ada apa anda memanggil saya?" Kataku datar. Aku  menyilangkan kedua tanganku didepan dada,seolah tak peduli dengannya. "Ms.Dominic, rasanya tidak baik jika berbincang didepan pintu,terlihat seperti anda sedang menagih hutang pada saya. Jadi mari,silahkan duduk"
 
   Aku berjalan masuk dan, 'astaga, ini mempesona,aku akan betah berlama lama disini ' batinku.

 Jadi mari,silahkan duduk"      Aku berjalan masuk dan, 'astaga, ini mempesona,aku akan betah berlama lama disini ' batinku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Hidden Queen.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang