#20

3.9K 160 1
                                    

Aku dan arthur duduk dengan yang lain di ruang nonton. Sungguh mood ku untuk menonton hilang. Gimana gak hilang,lagi lagi aku harus lihat acar masak memasak yang sudah seminggu ini Lily tonton.

"You kidding me Ly. Seminggu ini aku ca nonton acara sialan ini. Kau mau jadi tukang masak,makanya lihat tiap hari?"
"Tidak. Hanya untul berjaga saja"
"Kau mau berjaga dari apa?"
"Dari orang yang tidak bertanggung atas kelaparan ku"
"Astaga,kau masih dendam saja pada ku,luar biasa"
"Ish,kau ini,bising sekali,aku jadi gak konsen tau" gerutunya.
"Sudahlah,ini sudah jam 10,lebih baik persiapkan apa yang perlu nanti. Dan kau Ar,cari tuxedo sana,kau harus temani aku nanti malam,kau juga jack. Jangan datang seperti gembel"
"Memangnya mau kemana?"
"Acara prom night kampus nanti,kau ajak abram saja Ly"
"Kita lihat nanti,pria satu itu paling gak bisa diharapkan"

Aku merasa handphoneku bergetar,
'Pria ini kenapa baru nelfon hari ini, memangnya tidak rindu padaku apa' kesalku.
'Kayaknya ada yang rindu nih' ejek Tryn.
'Diamlah,akuau ngobrol dengannya'

"Hallo val"
"Hai Ian,ada apa"
"Tidak ada. Bagaimana kabarmu? Lama tidak bertemu. Kau baik saja? Sudah sarapan? Oh iya,aku rindu"

Dia ini bilang rindu saja tidak ada romantisnya.
"Kabarku baik. Ya sudah lama sekali. Aku sudah sarapan(bohong,bangun aja baru gimana mau sarapan),aku juga "
"Benarkah kau juga rindu. Ah ya,aku nelfon karena ingin bilang sesuatu padamu"
"Ya,katakan saja"
"Begini,aku memang tidak disana. Tapi pasti tidak masalah. Jadi begini, aku ingin kau malam ini."
"Apa??"
"Bukan itu maksudku. Tunggu" dia berhenti sejenak,aku bisa dengar dia menarik nafas panjang. Segerogi itu kah bicara denganku?.
"Akuinginmengajakmukeperayaanpromnightnantimalam"
"Maaf. Tolong ulangi Ian"
"Pergilah denganku nanti malam ke acara kampusmu. Tapi aku tidak memaksamu"
"Benarkah kau tidak memaksaku?"
"Sedikit memaksa sih"
"Baiklah,kita pergi bersama"
"Benarkah,aku akan jemput. See you soon love"

Belum aku jawab dia sudah matikan telfon. Tapi tak masalah,aku sangat senang saat dia memanggilku love. Jantungku lebih bergetar saat dia mengatakkannya.

Bukannya aku tidak bergetar saat david mengatakannya,tapi Brian jauh lebih lagi.

"Kau sudah gila senyum sendiri?" Sambar lily.
"Mengganggu kesenangan orang. Tadi Brian telfon,dia ngajak pergi bersama,jadi aku akan pergi dengan dia. Kau dengan kakak saja ya."
"Brian siapa?" Mampus,aku keceplosan,Arthur jadi tanya.
"Mate valerie kak Ar" jawab Lily.
"Kau sudah menemukan mate mu?"
"Yup"
"Kenapa tidak bilang. Siapa?"
"Nicholas Brian Davidson dan... "
"Dan? Apa maksudnya D.A.N" dia mengejanya,memangnya aku tidak paham.
"Dia punya dua mate" serobot lily.
"Kau diam dulu dong. Biar aku yang jelaskan. Bising tau. Ya,aku punya dua mate Ar,satunya lagi David Matthew Wesley."
"Demi moon Goddes,kau punya dua mate sedangkan aku satu saja belum. Dewi berikan padaku satu saja"
"Mereka pria Ar."
"Bukan matemu bodoh. Tentu saja mateku yang sesungguhnya. Tapi ini aneh, bagaimana bisa kau punya dua mate. Seorang warewolf hanya punya satu mate selama hidup mereka. Kau sudah beritau daddy?"
"Belum. Aku juga merasa aneh Ar. Tapi Tryn memanggil mereka berdua mate,tidak mungkin dia salah"
"Siapa Tryn?"
"Wolf ku Ar" jawabku,dia hanya ber oh ria.

"Dia jelas tidak mungkin salah. Tapi kedua mate mu benar benar alpha yang menjengkelkan."
"Maksud mu gimana? Mereka baik padaku"
"Semua wolf akan baik pada matenya bodoh. Aku beritau sedikit. Mereka adalah para Alpha. Satu sangat kejam satu lagi manusia es sepertimu. Diam jangan protes dulu. Kau harus pilih dengan benar. Lihat bagaimana mereka bersikap pada kawanannya, jangan padamu. Kau harus ke pack mereka sebelum memutuskan, tidak masalah harus menyelidiki sedikit. Toh juga untuk kebaikanmu." Jelasnya. Dia mengelus rambutku seperti biasa saat dia memberiku nasihat atau ceramah. Lily mengangguk.

"Kak Arthur benar,kau harus pelajari mereka dulu baru diputuskan. Antara hati dan pikiran harus seimbang agar tidak ada penyesalan"
"Lily benar. Karena kalau berat sebelah,ujungnya pasti menyalahkan salah satu" sahut frenda yang sedari tadi hanya jadi penonton.
"Kalian akhirnya bersuara juga" kata Arthur. "Sekarang pergilah bersiap, kami juga harus mencari keperluan mendadak ini,aku harus kelihatan sangat tampan untuk adikku baruku" sambungnya.
"Maksudmu Lily" aku memanyunkan bibirku.
"Diakan adikku juga sekarang. Jangan gitu dong,kau akan tetap jadi nomor satu, kesayanganku omi"
"Oke. Daah. Ayo girls"

Ini sudah 5 jam berlalu,tapi kami belum juga siap,sedari tadi Arthur sudah teriak teriak.

"Val,sudah belum,sudah jam 5 nih, ngapain aja sih,masa belum siap juga sampe sekarang" teriaknya dari monitor.
"Diam. Kau mengganggu kami tau."

Arthur pov.
'Astaga,apa yang mereka lakukan didalam sama,kenapa belum siap juga sih,suaraku hampir habir karema berteriak' gerutu batinku.
'Namanya juga wanita Ar,maklum sajalah. Lebih baik kau tunggu. Sampai kau mati berteriak pun,kalau mereka belum siap ya tidak akan keluar.' jawab sergio. Dia ada benarnya juga.

"Bagaimana? " tanya jackson.
"Sama saja" aku yang teriak malah dia yang menghela nafas.

Ting tong ting tong.
"Buka sana jack"

Tak lama jackson datang dengan seorang pria. Dari auranya dia pasti seorang alpha.
"Dia Alpha Brian dari Dark Moon Pack. Mate Valerie" kata jackson.
"Aku Arthur Dominic,kakak dari Valerie Dominic, dari Red Blood Moon Pack"
"Saya Nicholas Brian Davidson, dari Dark Moon pack alpha Arthur"

Aku tau dia belum sadar siapa Valerie sebenarnya. Makanya aku tidak bilang Alexandria.
Ini akibatnya kalau satu ruangan dengan manusia es,suasana nya jadi kaku sekali.

"Aku pulang" ,untung saja Abraham pulang,setidaknya ada suara.
"Ramai sekali,ada acara apa?" Sambungnya.
"Kami akan pergi,jaga rumah tau", dan sialnya dia hanya ber oh ria saja, dan pergi keatas. Dia tidak merubah suasana sedikit pun.

Brian pov.
Aku siap.
"Kau mau kemana nak?"
"Aku ingin pergi mom,ini penting sekali loh"
"Jelas saja penting kalau berhubungan dengan mate mu"
"Mom tau dari mana aku sudah menemukan mateku?"
"Aku tau segalanya Brian"

Aku duduk disebelahnya sambil memeluknya,"akan segera kukenalkan tapi butuh waktu"
"Baiklah,mom akan tunggu sayang"
"Hei setan kecil,jangan peluk peluk wanitaku,menjauh sana" teriak daddy. Pria ini tidak berubah,pada anaknya saja cemburu,dasar,tidak sadar umur.
"Aku pergi dulu,bye" aku mencium pipi mom dan itu sukses membuat ayah menggeram. "Love you dad"

Aku sampai didepan rumahnya. Dia tinggal dirumah sebesar ini dengan siapa.
Aku membunyikan bel,dan sialnya yang membuka seorang pria.
'Mungkin ini kakaknya Nick' Lucas menenangkanku.
"Aku Brian,Alpha dari Dark Moon Pack,mate dari Valerie"
"aku jackson.Masuklah"

Dan apa ini,dua pria? Dia punya berapa kakak laki laki.
"Dia Alpha Brian dari Dark Moon Pack. Mate Valerie" kata jackson.
"Aku Arthur Dominic,kakak dari Valerie Dominic, dari Red Blood Moon Pack"

Teryata pria ini kakaknya. Lalu itu siapa. "Saya Nicholas Brian Davidson, dari Dark Moon pack alpha Arthur".

Kenapa jadi kaku seperti ini,kelihat an canggung sekali. Tapi gimana lagi aku tidak berbakat dalam mencairkan suasana.
'Aku juga Brian' sahut Lucas.

"Aku pulang" ,teriak seorang pria dari pintu. Dia kelibatan yang paling muda. Untung saja dia datang, setidaknya ada suara.
"Ramai sekali,ada acara apa?" Sambungnya.
"Kami akan pergi,jaga rumah tau", jawab Arthur dan sialnya dia hanya ber oh ria saja, dan pergi keatas. Dia tidak merubah suasana sedikit pun.

Pria yang tadi turun lagi,"kalian jadi pergi tidak,ini sudah jam 5 lewat."
"Sana,panggilkan mereka Ab" kata jackson.
"Memanggil wanita yang sedang dandan itu namanya bunuh diri kak jack." Dia malah melenggang pergi kearah belakang.
"Aku akan panggil" sahut Arthur.

"Val,sudah belum,sudah jam 5 nih, ngapain aja sih,masa belum siap juga sampe sekarang" teriaknya sangat keras. Lalu dia turun.
"Bagaimana?" Tanya jackson.
"Sama saja".

Tak lama suara pintu terbuka.

⚪⚪⚪⚪⚪⚪⚪⚪
Hai readers...

Back lagi..
Selamat membaca..
Jangam lupa vote and comment yup.

The Hidden Queen.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang