#19

3.7K 169 0
                                    

Aku melihat kebelakang,dan benar, Lily melihatnya dengan tatapan sangat luar biasa merendahkan. Itu berhasil membuat si barbar menggeram.

     "Lihat wanita barbar itu,dia fikir dia siapa disini,kalau saja aku tidak ingat ini di tempat umum,aku pasti sudah membunuhnya" geram Lily dan frenda mengangguk.

     "Aku setuju,dia tidak beretika sama sekali,bagaimana bisa dia mengatai mu jalang,aku benar benar kesal dibuat tingkahnya itu,matenya juga tidak ada gunanya,bagaimana bisa dia hanya berdiri disana,bodoh sekali" kali ini pun frenda sukses membuatku tak percaya,bahkan lily pun terheran. Ku fikir dia wanita yang senantiasa sabar dan lemah lembut.

     Aku berhenti digerbang saat menyadari dari jauh ada yang mengisi garasi pribadi ku.
      "Siapa yang datang?"
   "Tuan muda datang nona"

      Tanpa menunggu lama aku lagi  melajukan mobilku,aku tau siapa yang datang. Bahkan belum sempat aku mematikan mesin mobilku,aku sudah berlari kedalam.

    "Hai Tuan putri" aku sangat merindukan senyum itu. Aku berlari dan memeluknya erat.
    "Aku merindukanmu Ar"
   "Aku jauh lebih merindukanmu. Kau tidak tau betapa sulitnya aku datang kesini. Pack tanpamu sangat sepi." Dia mengelus kepalaku lembut.
     "Kenapa tidak bilang kalau mau datang,kan aku bisa jemput,"
     "Kalau aku bilang namanya bukan kejutan bodoh. Lagi pula aku datang tidak sendiri. Ada pria bodoh yang merengek minta ikut" katanya sambil berdecak sebal.

    Aku mengangkat sebelah alisku, kenapa dia bawa pria,kufikir dia akan bawa kakak ipar ku.
     "Siapa?"
    "Itu yang baru datang dari dapur" aku membalikkan badanku dan mendapati musuh bubuyutanku dari kecil, "Jackson?"
     "Hai bungsu" ejeknya sambil melambaikan tangan.
    "Sial,kau masih saja memanggilku bungsu,jack jack"
     "Jangan panggil aku jack jack,"
   "Kenapa?apa ada yang salah

Brian pov
    Kemana beta sialan ini,apa dia sudah lupa jalan menuju pack,apa dia tidak tau kalau sedari tadi aku sudah hampir mati karena teriakan iblis kecil itu.
    'Kau dimana gabe?' Mindlinkku.
   'Aku sudah digerbang depan Alpha'
     'Keruanganku sekarang'
          'Baik alpha'

Tak lama setelah nya dia datang dengan terburu buru,
     "Kau ini kenapa lama sekali,kau lupa jalan pulang,atau kau nyasar?. aku sudah hampir mati karena iblis itu"
     "Astaga brian,aku baru saja dari penugasan. Aku telat karena bertemu nenek tua dijalan"
    "Kau mau mati hah,setiap kali kau telat kau selalu bilang bertemu nenek tua."
   Dia terkekeh,"setidaknya alasanku jauh lebih baik,dibandingkan dengan mu yang selalu bilang 'aku salah memilih simpang',memangnya ini jalan kota yang banyak simpang?"
    "Tertawalah sepuasmu,setelah ini kau akan menderita sampai kau tua"
   
    Seketika dia terdiam tak berkutik, "apa maksudmu?"
     "Iblis kecil itu sudah tinggal disini"
   "Apaa!!! Kau bercanda ya,ini tidak lucu tau?" Dia kelihatan shock sekali, aku tidak menyangka efeknya sekuat ini. Hebat juga.
    "Aku serius bodoh,dan sekarang giliran mu yang pergi temani dia belanja,dan jangan buat keributan dengannya atau kau akan habis hari ini"
      "Lebih baik kau memintaku menghadapi ratusan rogue dari pada harus pergi dengannya. Tolonglah hamba yang mulia" dia melipat tangannya seraya berdoa.
     "Pergilah sebelum dia membunuh mu gabe,aku turut berduka atasmu" aku menundukkan kepala dan menyeriangi.
    "Aku akan membalasmu bri" ancam nya,kalau saja dia bukan beta dan sahabatku dari kecil,mungkin aku sudah membunuhnya.

    Setelah yakin kalau mereka sudah pergi,aku berjalan keluar dan berganti shift dengan Lucas. Jika bola mataku berwarna zamrud,maka lucas berwarna emas dengan iris hitam. Sangat cocok dengan bulunya yang hitam legam.

     Kami berlari menembus hutan, menuju tempat pribadi kami. Ya aku menemukan tempat ini saat aku berumur 7 tahun,bahkan sebelum aku bertemu lucas.

      Hutan dengan air terjun yang luar biasa indah dan menenangkan. Tidak seorang pun tau tempat ini,dan tak seorang pun boleh datang kecuali dengan ku.
    'Hanya mate kita yang akan datang kemari' gumam lucas
    'Kau benar nick. O ya nick,bukankah akan diadakan prom night di kampus bella,itu artinya mate kita juga akan datang,bagaimana kalau pergi dengannya?'
    'Kau benar,aku akan telfon sekarang dan lebih baik kita shift dulu'
    'Kalau pun kita shift apa kau bawa telfon mu'
    'Enggak sih'
  'Ya sudah buat apa shift kalau tidak bawa,dasar bodoh'
     'Heii,beraninya kau mengatai aku bodoh,kau cari mati ya'
  'Kalau aku mati,kau juga mati,jadi jangan sula mengancam ku ya'
    'Dasar serigala jelek'
  'Setidaknya aku terkenal' sombong nya. Dan kami tertawa.

David pov.
    Aku berjalan keluar kamar,berniat mencari sesuatu didapur yang bisa dimakan. Tapi belum aku sampai,aku sudah dengar pintu yang dibanting sangat keras. Ini pasti kerjaan gadis gila itu lagi.

    "Sialan,dia fikir dia siapa,beraninya dia mengataiku kelas rendahan. Kalau sampai aku bertemu dengannya,akan ku bunuh dia" teriaknya yang pasti sangat kencang. Karena kamarku saja ada dilantai 2 dan dia dibawah.

     Aku berjalan kebawah dan mendapatinya dengan muka merah padam.
      "Kau kenapa lagi?"
   "Jangan bertanya,aku sedang kesal"
     "Yasudah"
  "Kau ini,tidak bisakah memperbaiki suasana sedikit saja,aku jadi tambah marah tau" dia mengepalkan tangan nya,itu tandanya dia sangat marah sekarang. Tiba tiba andrew datang dengan tas belanja yang aku bahkan tidak ingin mengatakannya.

    'Kalau marah sekarang pasti aku akan jadi sasaran empuk' batinku.

    Aku menghampiri andrew,"ada apa lagi?"
    "Dia ribut dengan wanita di butik tadi. Wanita itu bilang dia kelas bawah dan itu membuatnya sangat marah"
    "Benarkah ada yang bilang begitu? Kau tau siapa dia?"
  "Aku seperti pernah melihat wajah nya,tapi aku lupa dave"
   "Kau ini,tidak membantu sama sekali ya,buat emosi saja. Tenangkan dia sebelum mansion ini roboh"
    "Baik Alpha"

    Siapa yang berani mengatakan hal sekeji itu,aku tidak akan tinggal diam.

Val pov.
     Aku terbangun dari tidurku karena ada tangan yang tiba tiba mendarat diwajahku,aku tau ini tangan siapa, tanpa repot repot untuk ribut sepagi ini,aku menarik selimutku dan menendangnya sampai jatuh kelantai.

    "Auu...apa apaan kau ini,sakit tau, tidak sopan menendang kakak sendiri" aku hanya terkekeh,sudah lama sekali rasanya aku tidak mendengar ocehan paginya.
    "Salah tanganmu yang menimpa wajahku"
     "Kalau begitu jatuhkan tanganku, kenapa yang lain juga jadi korban sih."
    "Sudahlah diam,aku masih ngatuk"
  "Aku juga. Good night"
     "Ini sudah pagi Ar"
  "Kita kan mau tidur lagi,ya good night saja"
    Kalian tau? Kami mengoceh tanpa membuka mata sedikit pun,bukankah kami kompak.

    Kami turun bersama,sepertinya kami yang paling telat bangun,karena Abraham sudah akan berangkat,Lily sudah menonton,frenda dan jackson juga ikut.
   "Kalian berdua tidak berubah,masih saja jadi yang paling telat" jackson ankat bicara,astaga,sepagi ini pun dia sudah mencela orang.
   "Diamlah jack jack,kau juga biasanya jadi yang terbelakang" ejekku.
    "Ly aku pergi,siy aku berangkat sekolah ya,dah bro Arthur" teriak Abraham dari depan pintu.
    "Ya hati hati boy" teriak aku dan Lily.

⚪⚪⚪⚪⚪⚪⚪⚪
  Hai readers..

Kembali lagi..
Mungkin benih benih konflik sudah muncul kepermukaan yes..
 
Harap bersabar yaa..

The Hidden Queen.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang