#24

3.6K 188 1
                                    

    Aku tidak tau ini masih malam atau sudah pagi,tapi aku masih nyaman menutup mataku,belum lagi tidur kali ini lebih nyaman dari malam sebelumnya.
   
    Tapi ngomong ngomong ini sudah jam berapa ya,kok alarm ku tidak bunyi ya. Aku meraba meja disebelah kasurku dan mencari jam box ku, tapi aku tidak menemukan apapun.
   "Pergi kemana jamku" gumamku.

   "Pagi love,kau masih betah menutup mata indahmu itu?" gumam seseorang ditelingaku.
   "Bahagianya kalau sepagi ini bisa dengar suara pria yang sexy begini." gumamku masih dengan mata tertutup.
   "Aku tau suaraku sexy," jawabnya.

  Ini bukan mimpi,aku mengernyitkan keningku. Dan membuka mataku pelan pelan.
   "Astaga,kenapa kau bisa ada disini? Sejak kapan?" kagetku dan melompat dari ranjangku.
   "Kenapa kaget begitu. Kau lupa semalam?" tanyanya sambil menaikkan sebelah alisnya. Astaga,bangun tidurpun dia setampan ini. Sialan.
   "Ah benar aku baru ingat" jawabku dan tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi putihku. Dia tersenyum sangat manis padaku.
  "Sini,jangan berdiri disitu terus" dia menarik tanganku dan menuntunku berbaring disebelahnya.
   "Sudah jam berapa sekarang?"
  "Ini sudah jam 7,ada apa?"
   "Apa jam 7. Kenapa tidak bilang dari tadi,aku ada kelas pagi ini,mati aku kalau sampai terlambat. Aku harus mandi sekarang." pekikku.
   "Baiklah,tapi sini sebentar"
   "Apa lagi?" keluhku. Dia tersenyum padaku dan mengecup keningku.
  "Sekarang mandilah" aku masih kaget dengan yang baru dilakukannya barusan. Sekarang malah menyuruh mandi dengan mudahnya.
  "Masih kurang?" tanyanya dengan seringai yang membuatnya semakin sexy pagi ini.
   'Kita bolos saja hari ini. Aku masih ingin bersama Ian' usul Tryn yang tiba tiba menyadarkanku. Aku menggelengkan kepalaku.
  'Tidak,aku tidak mau ketinggalan kelas' jawabku.
   "Ada apa? Apa kepalamu sakit?" terdengar nada khawatir disana.
  "Tidak apa Ian. Kalau gitu aku mandi dulu ya." aku berdiri dan mengecup pipinya lalu berlari ke kamar mandi.

   Seperti biasa,aku keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di tubuhku dan berjalan ke walk in closet milikku.
    "Kau ingin menggodaku ya sepagi ini?" tanya seorang pria dibelakangku.
   "Astaga,kau masih disini. Kenapa masih disini" pekikku kaget. Aku segera berlari kedalam walk in closet.

   Aku selesai. Aku berjalan keluar dan berdiri di depan cermin. "Sempurna" gumamku.
  

   "Apa ini,apa baju yang kau pakai? Aku tidak mau lihat kau pakai baju ini Valerie" protes Ian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   "Apa ini,apa baju yang kau pakai? Aku tidak mau lihat kau pakai baju ini Valerie" protes Ian.
  "Apa yang salah,ini sempurna," protes ku.
  "Apanya yang sempurna,bajumu kekecilan Val. Itu memperlihatkan tubuhmu. Aku bilang ganti baju itu atau tidak ku biarkan kau pergi kekampus." Ancamnya.

   Sialan,aku tidak mau ribut sepagi ini,bisa bisa aku telat. Belum lagi dia mate ku. Kalau Arthur tidak masalah aku melawannya,tapi ini..
  "Fine,aku ganti" aku menghentakkan kakiku keras menuju kamar ganti. "Bagaimana dengan ini?"
 

The Hidden Queen.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang