seperti pagi biasanya, sebelum beraktivitas mereka menikmati sarapan lebih dulu. Ada Brian, david, valerie, victoria, Lily, gabe, abram dan felix. Rame sih, tapi tak satupun mengekuarkan suara, bahkan sendok dan garpu seakan enggan bersuara.
Victoria menarik lengan baju felix, sambil membisikkan sesuatu,
"Paman, kenapa tidak ada yang bicara. sedang berantem ya", bisiknya yang bisa didengar oleh semua orang.Felix memikirkan jawaban sejenak, "begitulah orang dewasa sayang, tidak berbicara saat makan".
"Benarkah, tapi kenapa daddy dan paman gabe sering berbicara saat makan, paman gabe juga pernah berteriak", jawabnya yang sukses membuat felix tak berkutik.
"Victoria sayang, bukankah hari ini ada les bahasa Rusia? daddy rasa waktunya hampir tiba", brian mengalihkan pembicaraan.
victoria menepuk jidatnya, "ah benar, victoria hampir lupa, dah daddy", ia menyalam satu persatu, dan berakhir di gabe, "paman gabe jangan lupa jemput victoria ya", katanya dan berjalan kearah salah satu maid.
"Memangnya kapan aku pernah lupa menjemputnya, telat saja tidak pernah", gumam gabe.
David pulang kepacknya tak lama setelah mereka selesai sarapan. Tepatnya setelah Valerie menentukan pilihannya.
flashback on.
Mereka duduk diruang kerja Brian dengan suasana super tegang seolah sedang membicarakan startegi perang.
Brian terbatuk sengaja, " Valerie, aku bukan bermaksud ingin mendesakmu sayang. Tapi aku rasa sudah saatnya kau harus memilih salah satu dari kami, tidak benar jika seperti ini terus. Aku akan setuju apapun keputusanmu nantinya", tutur Brian yang diangguki oleh David.
" Hah, kenaoa harus dibuat serumit ini, tidak menyenangkan rasanya melukai hati seseorang, Dewi sangat senang mempermainkan kita", katanya menghela nafas.
Ia menegakkan badannya, mengambil nafas penuh mencoba meyakinkan hatinya atas pilihan yang aka dibuatnya, "Aku Valerie Arthur Dominic Alexandria memilih", ia menatap kedua matenya itu. Rasanya ruangan itu dipenuhi oleh detak jantung mereka bertiga.
"Aku memilih Nikholas Brian Davidson sebagai mateku", katanya dengan mantap dan yakin.
Ia menggenggam tangan David untuk memutuskan ikatan mate antara mereka agar David tidak menderita akibat kehilangan matenya.
"Jadi jangan heran jika kedepannya kau bertemu dengan mate barumu. Aku harap Moongoddes memberikan wanita terbaik untukmu" , ujar Valerie.
flashback off.
Brian masih tak percaya bahwa valerie memilihnya, sedari tadi dia terus menerus menatap matenya itu.
'astaga, aku tau kau kaget, tapi bisakah tidak memasang tampang bodoh ini', sungut Lucas sedari tadi.
Brian yang sibuk berdebat dengan wolfnya sedangkan Valerie sibuk membolak balikkan novelnya, sejujurnya ia kurang fokus saat ini, masih banyak hal yang ingin ia tanyakan pada Brian. Tapi masalah tidak yaa. .
'Astaga, tanyakan saja' celetuk Tryn tiba tiba.
'Ini kau Tryn? astaga dari mana saja kau selama ini? aku fikir kau meninggalkan aku' raut wajah valerie yang berubah sendu menarik perhatian Brian. Ia mendekati matenya.
"apa ada sesuatu?", valerie mengangguk, air matanya jatuh.
"Tryn kembali, akhirnya dia bicara lagi padaku", katanya disela tangisnya, Brian memeluknya dan menciumi puncak kepalanya.
"Aku turut senang dia kembali, kami pun sangat merindukannya"
"Sejak aku pergi dia sama sekali tidak berbicara, aku sangat takut"
"tidak akan terjadi apa apa sayang".
Mereka masih berpelukan sampai akhirnya ketukan pintu menyadarkan keduanya, Brian berdiri untuk membukanya. Seorang omega berdiri disana.
"Ini Alpha pesanan anda", katanya dan pergi. Brian membawa paper bag berwarna cokelat.
"apa itu?"
"sayang, lusa victoria ulang tahun, kita akan merayakannya, apa kau keberatan?", valerie mengangguk.
"Tidak. tapi apa kau tidak ingin menjelaskan padaku lebih dulu siapa dia?"
Brian menarik valerie hingga duduk dipangkuannya, ia melingkari pinggang indah itu dengan kedua tangannya.
"Kau ingin tau?", valerie mengangguk.Brian terbatuk kecil, "Jadi Victoria itu anak sahabat kecilku, Clam, dia datang padaku dalam keadaan hamil, dia tidak beritau siapa ayahnya, aku sangat tidak tega padanya. Jadi aku menjaganya selama masa hamilnya, membantunya dan melengkapi semua yang ia perlukan, sampai waktu ia melahirkan, dia sempat sadarkan diri dan memeluk putrinya hingga akhirnya meninggalkan putrinya tanpa memberi nama lebih dulu. Ia memintaku untuk menjaganya, jadi aku menjadikan dia putriku", jelas brian.
Valerie menghela nafas,ia menundukkan kepalanya "jadi begitu ya. Dulu aku ingin kembali kesini, tapi aku melihatmu berjalan dengannya di pusat perbelanjaan. jadi aku mengurungkan niatku. aku sangat marah, tapi tidak bisa berbuat apa apa. kufikir kau juga berhak bahagia walau tanpaku. Jadi aku coba bertahan bersama David, walau ada yang beda, tapi kufikir tak ada salahnya mencoba bukan", suaranya terdengar enteng pada akhirnya.
"maafkan aku membuat semuanya sulit bagi kita".
"tidak tidak, kau menolong sahabatmu. aku senang mendengarnya"
"Kau tidak masalahkan kalau menganggap victoria sebagai putri kita"
"Tidak, dia lucu sekali,astagaaa, aku jadi ingin menggigitnya. memangnya kenapa bertanya begitu"
"tidak ada, kalau kau keberatan, kita bisa membuat putri kita sendiri", kata brian dengan alis naik turun. Valerie mencoba menahan senyumnya.
"sudahlah jangan menggodaku", rengeknya dan bersembunyi didada bidang pria itu.
Brian menggendongnya, membaringkannya tepat dibawah tubuhnya. Ia menutup mulut valerie yang hampir saja berteriak.
"Jangan berteriak, aku tidak akan memperkosamu, lagian kau itu istriku, apa salahnya".
Valerie dengan segenap kekuatannya membalikkan posisi dan dia berada diatas, ia menunduk kearah telinga,
"Kau belum menikahiku Tuan, jadi aku belum istrimu", bisiknya tangannya berkeliaran didada bidang pria itu dan mengginggit sedikit daun telinga brian. Ia tau pria itu terlena, jadi ia berkesempatan untuk bangkit berdiri."Bangun sayang, sebentar lagi putri kita akan pulang", godanya dari depan pintu, brian membuka matanya dan berdecak.
"Kau mengerjaiku ya. Lihat hukumanmu nanti"
"Aku tidak dengar", katanya dari balik pintu yang tertutup.
⚪⚪⚪⚪⚪
hola guys. .
w balik lagi dengan part baru. .
maaf kalau membosankan. .
thanks for keep waiting. .
love yuu all
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden Queen.
RastgeleLuar biasa,jauh dari rumah,hidup sendiri, bertemu banyal orang beda. Belum lagi kenyataan aku punya 2 mate dan ternyata masih ada 1 tambahan lagi. Mereka datang dengan segala ketampanan dan kekuasaannya. Tapi aku tau kalau aku hanya akan memilih 1 d...