48

2.2K 111 2
                                    

Val pov.
Hari ini aku dengan susah payah meminta izin dari Dave untuk keluar dari pack. Lama lama aku tidak tahan hanya berdiam diri dirumah. Aku pergi berbelanja dan makan, seperti dulu saat aku masih bebas.

Aku duduk disalah satu restoran Italia, tempat favoriteku dulu. ternyata bukan hanya aku warewolf yang berada disini. sekelompok she-wolf duduk dua meja didepanku.

Betapa menyenangkannya memiliki banyak teman, tertawa bersama, saling bergosip dan melakukan banyak hal.

"Bagaimana hubunganmu dengan Alpha itu Len?" tanya seorang yang berambut gelombang brunette.

"Kami sudah lama tidak komunikasi Jane. terakhir seminggu yang lalu, kami hanya makan malam bersama" ucap gadis berambut pirang lurus.

"Aku dengar Alpha itu sudah menemukan matenya. Aku dengar dia sangat cantik" ujar sirambut hitam.

"Memang siapa perduli pada matenya. Dia sudah bersamaku setahun ini Liana. Kami menghabiskan waktu bersama" gerutu sirambut pirang lagi. Aku mengernyitkan kening tanda tak suka.

"Kenapa tidak kau datangi saja dia?" tanya wanita berambut merah bata.

"Tidak bisa Mikha, Dia bilang akan membunuhku jika berani muncul dihadapannya tanpa keinginannya" ucap sang wanita sendu. Aku merasa kasihan padanya hanya dimanfaatkan oleh Alpha yang mereka maksud.

"Kau sendiri bagaimana?" tanya wanita yang bernama Mikha.

" Sepertinya tidak harapan. Dia dengan lembut mengatakan padaku bahwa dia sudah menemukan matenya, dia bahkan sudah memiliki seorang putri. Dia bilang dia sangat mencintai Calon Lunanya. Dia benar benar calon suami idaman semua wanita. Bahkan dia menolakku dengan lembut, tidak dengan kasar. jadi aku tidak terlalu sakit hati. Aku juga akan sepertinya, menjaga hatiku untuk calon mateku nantinya" ujar Liana panjang lebar, aku menyunggingkan senyum senang.

"Pria idaman. Kalau boleh tau siapa sih? kok bisa kenal?"

"Dia Alpha dari Dark Moon Pack, Alpha Nikholas." katanya sumringah. aku mengernyit tak suka. rasanya ingin menghampirinya sekarang juga. Aku mengepalkan tanganku kuat kuat. seakan siap untuk melemparkan tinju.

"Kami bertemu karena dia Klien daddy ku, kebetulan aku yang memegang kendali perusahaan. Jadi kami sering bertemu, terkadang kalau kami rapat diluar dia selalu bilang harus pulang cepat karena putrinya menunggu dirumah. Kadang kami bertukar fikiran dan cerita, dia bilang sedang sedikit jauh dengan matenya, lalu aku bilang mungkin ada kesempatan bagiku, lalu dia hanya tertawa dan bilang, Aku sangat mencintai mateku, kau seorang warewolf dan kau pasti tau itu. Jaga hatimu untuk matemu." dia berkata dengan penuh pengertian, betapa beruntungnya she wolf yang menjadi matenya.

Aku tertegun sejenak, apa dia sebegitu cinta padaku, atau yang dia maksud adalah ibu dari anak kecil itu?

'berhentilah berfikiran buruk pada Ian, aku sangat yakin bahwa yang dia maksud itu adalah aku' celetuk tryn.

   Aku kembali kehutan untuk melanjutkan latihan. Aku duduk bersila dan menutup mataku. Bukannya tenang, aku sekarang justru sedikit terkejut, bagaimana tidak, aku sekarang berada diruangan gelap yang menyesakkan. aku meremas dadaku, ada sedikit rasa takut disana. Aku menarik nafas pelan pelan untuk menenangkan diriku.

      Aku berjalan menuruti instingku, berjalan kekiri. samar samar ada cahaya kuning dari sana, aku mendekat dengan mengendap endap. itu cahaya obor.

    "memangnya ini zaman apa sampai masih pakai obor" gumamku pelan. Aku terus berjalan mengikuti cahaya. Aku memicingkan mataku. Ada penjara?

The Hidden Queen.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang