#32

2.8K 136 2
                                    

     Sesampainya dirumah tidak ada yang buka suara. Semua memilih duduk diam dan menunduk dengan artian berbeda.

     Valerie tertunduk dengan sejuta sakit dihatinya. Wanita kelewat cantik ini sedang berusaha menahan tangis. Dia sama sekali tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh dave. Begitu teganya dia menampar matenya.

     Lily tertunduk dengan sejuta rasa penasaran dan kemarahan dihatinya. Dia tau kalau tadi dave menampar val disana. Sayangnya dia tidak tau apa penyebabnya.

    Sedangkan Abram. Dia berusaha untuk meredam amarahnya. Rasanya ingin sekali membunuh alpha sialan itu tadi. Dia mengangkat kepalanya dan menatap valerie. Dia berpindah kesebelah vali dan memeluknya.

   "Menangislah kak,aku tau itu sakit" katanya yang dengan senantiasa mengelus kepala kakaknya itu.

    Dan pecah sudah tangisnya. Dia menangis sejadi jadinya. Dia meraung raung tak jelas. Ini kali pertama ada orang yang menamparnya,dan itu pun prianya. Matenya!!!

    Dia menarik narik kemeja Abram sambil terus menangis.
    "A..a..aku ti..i..idak mu..ung..kin me.. e..usak hu..u..bu..u..ngan Ed. A..a..ku ti..i..dak u..ung..kin be..e..gi..i..tu" ucap nya disela sela tangisnya.
  
   Lily memeluknya dan menggenggam tangannya, "aku tau val,aku tau. Kau wanita yang baik. Dan kau tidak akan melakukan itu. Aku percaya padamu" ujar Lily pasti.

    "Aku tau kau tidak mungkin begitu. Kau kakakku yang paling baik dan paling cantik hatinya. Adikmu yang tampan ini percaya padamu" ujarnya sedikit bercanda,untuk mencairkan suasana hati mereka.

   Valerie memukul dadanya, "Di..i..am bodoh,a..a..ku se..se..dang se..e..dih, ja.. a..ang..an me..eng..go..o..da..a..a..ku" katanya terbata bata. Tangisnya mulai reda.
   
     "Cukup hari ini saja kau menangis. Besok tidak lagi. Kalau besok masih menangis aku tidak yakin jika nyawa alpha itu masih ada" candanya bersungguh sungguh.

   "Aish wanita ini. Tadi meraung raung tidak jelas. Sekarang sudah tidur" celetuk Lily.

    Abram menundukkan kepalanya untuk memastikan,dan benar saja, dia memang sudah tidur dengan mata sembap dan hidung merah.

    Brak..
  Pintu dibuka paksa,atau lebih tepat lagi ditendang paksa. Ian muncul dan diikuti gabe dibelakang. Wajahnya merah padam. Sepertinya dia sangat marah. Dia pasti merasakan sakit yang valerie rasakan.

    "Astaga,lebih baik jika pintu itu tidak ada. Buat keributan saja" sindir Ab. Yang ditatap tajam oleh Ian.
    "Ada apa dengannya?" tanya Ian.
   "Duduk dulu dan gantikan aku disini, bahuku sudah pegal" kata Ab sedikit berbisik. Ian duduk disebelah val dan memeluk wanitanya itu. Hatinya sedih saat melihat keadaan matenya sekarang .

    "Aku hanya melihat dia bertengkar dengan david,dan david menamparnya disana. Tapi aku tidak tau apa masalahnya" kata Ab singkat.

    "Aku naik" dia mengangkat matenya menuju kamar. Dia meletakkannya dengan sangat sangat pelan takut kalau nanti wanitanya terbangun atau merasakan sakit.

     "Maafkan aku membiarkanmu dibawa oleh bajingan itu" gumamnya. Dia mengelus pipi wanita itu. Mengusap sudut bibirnya yang masih meninggalkan sedikit darah.

  Lily pov.
    Sialan,kenapa jadi seperti ini. Alpha bajingan itu benar benar cari mati.
    "Ab,ikut aku sekarang. Gabe tetaplah disini" ujarku.
    "Aku harus ikut denganmu" jawab gabe.
   "Ciih.. merepotkan." gumam Ab. Aku menginjak kakinya.
   "Ayo" ,kami bertiga masuk kekamar ku. Aku dan Ab saling pandang.
   "Apa kita hanya diam saja disini?" tanya gabe.

    Amu harus jawab apa. Ini mengenai Queen. Tidak mungkin aku cerita. Ab menggaruk tengkuknya.
    'Bantu aku bodoh' mindlinkku pada Ab. Dia mendelik padaku.
   'Apa yang bisa kubantu?dia matemu kak. Cepatlah. Kita tidak bsa hanya diam saja tanpa membahasnya' balasnya.

   "Gabe. Ini adalah rahasia. Hanya aku dan Abram yang tau." mulaiku.
    "Aku bisa menjaga rahasia kalian." jawabnya pasti. Aku memandang Ab dan dia mengangguk.
    "Aku dan Abram adalah....."  aku menceritakan semuanya,tidak semua sih,tapi hampir semua. Gabe masih melongo ditempat.

    "Berjanjilah padamu kalau kau tidak akan memberitau siapapun. Siapapun gabe. Tidak terkecuali." tuntutku. Dia mengangguk. Aku menarik tangannya dan meletakkan diatas kepalaku.

    "Ikuti kata kataku". "Aku Gabriell Raymond dan wolfku Josh. Kami berjanji atas hidup kami tidak akan menceritakan rahasia ini pada siapa pun tak terkecuali." aku memberi jeda dan dia mengulanginya.
    "Aku Gabrielle Raymond dan wolfku Josh akan kehilangan segala yang ada dalam hidup kami bila melanggar janji yang yang kami buat. Ini sumpahku sebagai seorang warewolf sejati." ucap ku. Dia terdiam dan menatapku tak percaya. Aku mengangguk kecil.

   Dia mengulanginya.

Val pov.
    Aku membuka mataku perlahan, "Auu.. kenapa kepalaku sakit sekali" gumamku pelan. Aku mengangkat tangan kananku,tapi tidak bisa. Ada yang menahannya.

     Aku menoleh kesamping. Disitu Ian sedang tertidur dengan posisi duduk. Dia sangat manis saat sedang tidur, itu mengingatkanku pada david.

   Kejadian itu berputar lagi dikepala ku. Aku menangis lagi.
     "Valerie ada apa? Apa yang sakit? Kenapa menangis? Apa kau bermimpi buruk? Apa aku baru mengganggu  tidurmu?" Ian terdengar sangat khawatir. Aku menggeleng pelan. Dia duduk disebelahku dan memelukku.

   "Maafkan aku karena membiarkan mu dibawa oleh bajingan itu" ucapnya penuh emosi.
   
    "It's okay,itu bukan salahmu." aku mengelus lengannya agar emosinya mereda.
     "Aku akan membunuh pria bajingan yang berani melukaimu seperti ini." dia menyentuh sudut bibirku, aku sedikit mengaduh yang membuatnya meringis.

     "Hei.. aku yang terluka kenapa kau yang meringis?" candaku.
    "Aku merasakannya jauh lebih sakit darimu sayang" jawabnya. Aish,pipi ku memanas lagi.
    "Manisnya gadis pipi merahku ini" godanya. Aku memukul dadanya dan tertawa kecil.
    "Lebih baik kau tertawa terus dari pada menangis. Aku tidak perduli bila orang mengataimu gila,yang penting kau tertawa" katanya lagi.

    Tiit... Tiit... Tiit.. Tiit..
    "Ish.. siapa yang iseng didepan" aku menggerutu kesal. Kami membuka pintu.

     Lily menarikku.

⚪⚪⚪⚪⚪⚪
  Hallo..

Kembali lagi dengan part baru..
   Tapi agak gaje nih..
Sorry before..

Selamat baca..
  Jangan lupa vote and comment ya.

  

The Hidden Queen.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang