⚠ warning ⚠
part ini khusus buat kamu 18 tahun keatas. .
Ingat 18 tahun. . ⚠⚠
Jadi harap membacanya jauh dari jangkauan anak anak. .----------***----------
Valerie merentangkan tangannya membuang nafas keras seolah baru saja melewati pertempuran. Ia berdiri diluar untuk menenangkan diri sejenak. Brian mendekatinya dan memeluknya dari belakang. Ia mencium leher istrinya itu dengan lembut.
"kau sepertinya kelelahan sekali. Seharusnya kita selesaikan acaranya lebih cepat", bisik brian. Valerie membalikkan badannya memeluk leher suaminya dan menyembunyikan wajahnya disana. Ntahlah, ia candu sekali akan wangi tubuh Brian.
Awalnya mereja hanya berdiam diri saja, ntah apa yang merasuki tubuh wanita manja itu, ia mulai menggesekkan hidungnya dileher Brian, jelas saja pria itu berjuang sekuat tenaga untuk tenang ditambah harus berjuang menahan Lucas agar tak mengambil alih tubuhnya.
'shit' batinnya.
Bagaimana tidak, sekarang valerie justru mencium leher sialan ini.
'Ayolah Bri, tandai mate kita sekarang, apa yang kau tunggu lagi', bentak lucas wolfnya.
'Aku ingin luc, tapi apa kau tidak lihat wajahnya lelah sekali, bagaimana kalau dia justru marah?', sungguh, brian tak tega melihat matenya kelelahan.
Brian bergerak gelisah.
"Sayang, kau ingin gaun ini tetap utuh atau tidak?", bisik brian.
"Ini gaun pernikahan kita Bri, harus tetap utuh dan akan kusimpan baik baik", jawab valerie yang masih sibuk dengan leher suaminya itu.
Brian mengedikkan bahunya. Persetan dengan kelelahan mereka. Ia mulai menarik sleting gaun yang melekat ditubuh istrinya itu. Syukurlah ini tidak berkancing. Ia tak sesabar itu untuk membuka kancing satu persatu.
Tangannya meraba punggung mulus yang selalu menjadi favoritenya. Tak ada penolakan dari valerie. Gaun malang itu sekarang sudah melorot sampai dimata kaki. Valerie masih belum melepaskan pelukannya. Brian menggendongnya dan membaringkannya di ranjang mereka. Ia sekarang berada diatas valerie.
"kau sexy sekali", bisik tryn ditelinga brian dan memberikan sebuah gigitan kecil pada daun telinganya.
Brian mencium bibir matenya itu dengan lembut, lama kelamaan menuntut dan semakin agresif, lidahnya mengabsen setiap sudut di bibir sexy itu.
Tangan valerie bergerak membuka kancing kemeja suaminya itu dan melemparnya kelantai. kini tangannya bebas meraba dada bidang idaman semua wanita. Keliarannya semakin menjadi, dengan bantuan tenaga dari serigalanya ia membalikkan posisi mereka, ia duduk di perut brian.
Ia mencium kening suaminya itu, lalu matanya, lalu pipinya, hidungnya, bibirnya, turun kelehernya, lalu kedadanya. ia menghisap puting kecil itu. Tubuh brian bergetar hebat mendapat perlakuan seperti ini.
"aahh sayang. .", sebuah desaan lolos dari mulutnya. Valerie masih bermain didadanya sedangkan kedua tangannya meraba perut six pack itu. Lalu ciumannya turun sampai dibatas celananya, valerie melepaskan sabuk celana suaminya, membuka pengaitnya, mencium disekitaran celana dalam berwarna putih itu.
Brian tak tahan lagi, ia membalikkan valarie kebawah lalu secepat kilat melepas semua jenis kain yang masih bertengger ditubuhnya. Tangan brian berkeliaran menyentuh setiap inchi dari tubuh itu. Ia meremas kedua buah dada yang tampak sangat menggiurkan. Tangannya turun meraba perut rata yang tak akan lama lagi pasti membesar karena ulahnya, dan semakin turun meraba paha mulus istrinya.
Ciumannya berpindah keleher valerie, lalu turun kepayudara istrinya itu, brian menghisap bukit kembar itu bergantian, meninggalkan bercak kemerahan dipinggirnya.
"aaaaahhhhhh. .", tubuh valerie bergetar dan sebuah desahan panjang sukses keluar saat brian menghisap cukup kuat puting merah muda itu. setiap desahan yang keluar dari mulut istrinya membuatnya semakin bergairah.
Tangannya naik kepangkal paha dan meraba raba mencari bagian sensitive wanita dibawahnya ini.
"aahhh ahh emph brihh . ." namanya baru saja lolos dari desahan istrinya itu. Brian membuka kedua kaki istrinya dan menundukkan kepalanya disana, lidahnya menjilat pinggiran kemaluan istrinya yang sudah membengkak. Membuat gerakan tak karuan dari sang empunya.
"aahh ahh ahh, now brihh. .", desahnya, ia meremas rambut brian dan menahan kepala pria itu disana meminta jangan dihentikan.
Brian meninggalkan banyak kiss mark ditubuh valerie. Ia beranjak keatas dan menatap kedalam mata istrinya itu, "may i?", katanya meminta izin. Valerie mengangguk dengan semburat merah dipipinya.
"Ini akan sedikit sakit tahan sebentar", valerie mengangguk. Brian mengecup leher matenya, mencari tempat yang tepat untuk memberi tanda. Ia menancapkan sedikit taringnya, memberi tanda pada valerie, wanita itu meremas rambut suaminya semakin kuat seiring dengan taring brian yang menancap semakin dalam.
"Arghh. .", teriaknya.
Brian menatap valerie, "maaf menyakitimu", katanya tertunduk. Valerie tersenyum tipis dan menarik tengkuk leher brian, ia mencium bibir sexy itu cukup agresif.
"ini artinya kau siap untuk babak berikutnya my Luna", bisik brian dan memulai pergulatan mereka.
"aaahhh aahhh ahh bi. .yhan. .", tangannya meremas rambut cepak itu saat yang empunya memasuki dirinya ditambah hisapan dan gigitan kecil dikedua payudaranya. sementara tangannya tak berhenti membelai setiap inchi dari tubuh itu.
"emph. .yhhaan. .aahhh. aahhh. . ", brian semakin agresif dan liar, gerakannya semakin lama semakin cepat, ia tau kalau istrinya akan sampai pada batasnya.
"aaaahhhhhh. .", desahan panjang keluar dari mulut istrinya yang menandakan wanita itu sudah klimaks. Brian masih melanjutkan aksinya, tak perduli dengan valerie yang sudah kelelahan, ia belum sampai pada batasnya, biarlah egois, ia sudah tak bisa lagi menahannya, gerakannya semakin cepat, remasannya pada payudara wanita itu semakin liar, "aaahhh hah hah. .", ia mengeluarkan spermanya didalam sana, dan mencium perut istrinya.
Mereka melakukan penyatuan, saling memberi kenikmatan penuh cinta dan memberi kehidupan baru didalam sana.
⚪⚪⚪⚪⚪☡☡☡☡
Huaaaaaa. . 😭😭😭
apa yang telah aku lakukan. .
apa ini???aku mengotori fikiran kalian dengan part ini .
astaga. .
astagahhhh. .maaf keun eneng yaa. .
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden Queen.
RandomLuar biasa,jauh dari rumah,hidup sendiri, bertemu banyal orang beda. Belum lagi kenyataan aku punya 2 mate dan ternyata masih ada 1 tambahan lagi. Mereka datang dengan segala ketampanan dan kekuasaannya. Tapi aku tau kalau aku hanya akan memilih 1 d...