#13

5.9K 241 2
                                    

Someone pov
              Tok..tok..tok
      "Astaga,siapa yang menganggu pagiku" gumamku. Aku berjalan membuka pintu. Ternyata iblis kecil ini. "Kau ada disini,ngapain lagi??"

     "Tidak,ini arwahku. Kau ini, masih pagi,tapi kau sudah cari ribut,dasar kakek tua" ejeknya.

     "Kau datang sepagi ini hanya untuk mengatakan itu?lebih baik kau pergi saja,aku bosan melihatmu" kataku sambil mengibaskan tangan

"Dasar manusia es. Aku kesini dengan daddy juga datang,dan dia memintaku memanggilmu,masih bagus aku mau,dasar tidak tau diri" katanya sambil berjalan pergi dan menghentakkan kakinya.

"Pelankan kakimu atau akan kuhukum kau" teriakku dari pintu.

    "Aku tidak peduli" sahutnya lebih keras. 'Dasar iblis kecil' batinku.

    Aku segera bersiap karena daddy dan mommy sudah menunggu di ruang makan.
     "Hy mommy," kataku sambil mencium kedua pipinya. Aku melirik kearah daddy yang melihatku dengan tatapan membunuh.

   "Jauhkan dirimu dari wanitaku setan kecil" ancam daddy. Aku hanya menggelengkan kepala, 'dasar pria tua, sama anak sendiri aja cemburu' batinku.

   "Hai dad," sapaku sambil tersenyum.
   "Ada apa,tumben sekali kesini tidak ngabarin dulu". Sambungku.

   "Hanya ingin mengantar tuan putri ini" jawabnya. Aku menaikkan sebelah alisku, 'mengantarnya?'

     "Apa maksudnya mengantar sih?"
    "Begini. Mulai hari ini Bella akan tinggal disini denganmu. Disana dia tidak menemukan matenya,jadi ya ku bawa kesini" jawab daddy santai.

Aku menghela nafasku, "ayolah,kalau disana dia tidak dapat mate,bukan berarti matenya tidak disini, siapa tau matenya belum lahir, bisa saja kan" jawabku sambil mengedikkan bahu.

    "Astaga B,belum lahir apanya,jelas jelas aku tadi sudah mencium aroma mate ku,berarti dia disini,seharusnya kau yang bertanya ada dewi,matemu sudah lahir belum" ejeknya.
Aku memukul kepalanya,"jangan panggil begitu dan jangan mengejekku".

   "Heiii... ini kepalaku enak saja main pukul, sakit tau,gak sadar apa tangan sekeras baja gitu,pantas saja jomblo mulu, jahat sih lo"

    "Sudah sudah,kenapa kalian selalu saja bertengkar. Jika begini aku tidak yakin meninggalkannya,bisa bisa dalam seminggu rumah ini roboh karena kalian selalu bertengkar" kata mom frustasi.

     "Sudahlah sayang,biarkan sajalah, nanti juga akan capek sendiri,kalau tidak capek ya mungkin sudah suratan takdir" jawab daddy santai,dan dibalas dengan tatapan membunuh dari mommy.

   Val pov
   Aku memasuki ruangan kelasku dan duduk di tempatku biasa,'untung saja aku tidak terlambat' batinku. Aku melihat kesebelahku,"astaga,aku meninggalkan lily,tapi ya sudah lah,toh dia punya mobil sendiri" gumamku.

     Aku melihat lily memasuki kelas setengah berlari,dan menatapku sinis, "lain kali ingat aku,main tinggal saja" protesnya. Aku hanya mengedikkan bahuku.

    "Hari ini shopping ya,gak ada kelas lagi nih,bingung mau apa". Dia hanya ber hmm ria,ingin ku cekik tapi masih kawasan kampus. Aku menghela nafas kasar.

    "Memangnya kau mau cari apalagi sih,perasaan kau sudah punya semua deh".
     "Aku sedang bosan dirumah"

       Dan jadilah akhirnya kami pergi berbelanja,sejujurnya tidak juga sih, hanya saja hari ini sedang tidak ingin dirumah. Saat sedang melihat lihat aku mencium aroma khas hutan dengan camputan mint yang sangat memabukkan.

        'Mate...mate... ' teriak Tryn
    'Tidak mungkin Tryn,bukankah mate kita david' jawabku.
     'Aku tidak tau,aku bahkan belum bertemu david, bagaimana aku tau. Yang pasti kali ini aku yakin,ini aroma mate ku' tegasnya.

    Aku melihat lihat sekelilingku,dan mendapati seorang pria tampan yang mungkin keturunan dewa seperti david. Kalau david terlihat dingin,ini lebih terlihat tegas.

    Dia melihat kearahku,astaga, jantungku hampir copot. Tapi seketika hatiku sakit saat seorang wanita datang mendekat padanya dan memegang tangannya. Aku membuang muka dan berjalan pergi.

    Baru terhitung beberapa langkah, tanganku ditahan oleh seseorang,dan sungguh ini sangat nyaman, aku bisa bisa meleleh. Aku menghentakkan tangannya, "jangan pegang orang sembarangan" kataku datar.

    "Baiklah baik, aku ingin berkenalan denganmu" jawabnya.

    Astaga pria ini,bahkan tidak minta maaf dulu,.
  'Tidak masalah,yang penting aku bisa mendengar suaranya yang sexy itu' teriak Tryn kegirangan sampai membuat kepalaku sakit. Aku memijat pelipisku pelan.

      "Apa kau baik saja?apa kau sakit?apa yang sakit?kau perlu kedokter? Atau butuh obat?" Tanya nya.

    Aku menaikkan sebelah alisku, 'apa aku terlihat akan mati sampai harus kedokter?' Batinku.

     'Astaga,seharusnya kau bersyukur punya mate perhatian,astaga manisnya dia' sahut Tryn. Aku memutuskan mindlink dengannya, karena kalau tidak,aku bisa jatuh disini karena dia terus berteriak.

   "Tidak aku baik saja" jawabku. Tiba tiba aku lihat wanita yang bersamanya tadi datang menghampiri kami,ingin rasanya menerjangnya dari sini 'mau apalagi jalang ini' batinku.

    "B,aku butuh uang untuk bayar ini semua" kata jalang ini dengan wajah sok manis yang menjijikkan.

    "Astaga,bahkan ini pun harus aku" ucap mate ku frustasi. Sungguh wanita jalang matre ini benar benar menyusahkan mate ku. Dan sialnya dia malah memberikan card nya pada jalang ini. Aku juga akan membunuh pria ini,beraninya dia begitu di depan mate nya.

    Dan dengan polosnya wanita itu pergi begitu saja dengan senyum mengembang diwajah buruk rupanya itu.

    "Dasar iblis kecil" gumam mate ku.
  Aku menaikkan sebelah alisku, "kau barusan bilang apa?"

   "Iblis kecil,maksudku wanita itu iblis kecil" jawabnya. 'Lihat,dia bahkan punya panggilan khusus untuk wanita itu' batinku kesal.

   'Akan ku bunuh pria ini' geram Tryn.
"Kenapa iblis kecil" tanyaku setegar mungkin menahan amarahku.

   "Ya,dia itu wanita paling merepotkan dimuka bumi ini,wanita paling ribet, paling menyebalkan, aku tidak habis pikir bisa punya adik sepertinya. Aku tidak sempat tanya pada mom dia ngidam apa dulu saat hamil iblis itu" jawabnya kesal.

'Whaaat?? Adik? Astaga aku baru saja mengatai adik mateku seorang jalang,dan hampir saja aku mempermalukan diriku kalau aku sampai menerjang adiknya' batinku.

'Dan hampir saja aku membunuh mate kita' sambung Tryn.
'Ampuni dosa serigalaku Moongoddes' batinku.
'Heiiii,kenapa malah menyalahkanku' protesnya.

     Sungguh rasanya sedikit malu, bagaimana bisa aku jadi wanita cemburuan seperti ini, padahal aku baru bertemu dengannya sekali.

      "Apa kau punya waktu luang? Tanyanya. Aku hanya mengangguk.
    "Bagus,bagaimana kalau kita cari tempat untuk duduk barang sebentar saja?". "Baiklah" jawabku.

    Dia mengajakku kesalah satu cafe disini, 'astaga,bagaimana dia bisa tau kalau aku sangat menggilai ice cream dan coklat' batinku.

    "Bagaimana kalau disini saja? Apa kau suka?" ,aku mengangguk dengan antusias. "Ini salah satu tempat favorite ku,kau satu satunya yang kuajak kesini. Mari,aku punya tempat sendiri" katanya sambil menggenggam tanganku.

    'Sial,aku bisa serangan jantung jika begini terus' batinku. Kami membicarakan banyak hal,baik itu penting ataupun tidak penting. Aku menyukainya.
"Sebentar,aku angkat telfon"

⚪⚪⚪⚪⚪⚪⚪

Balik lagi dengan aqikah...

Akhirnya hati ini update lagi..
Senangnya libur,jdi bisa cepat cepat update...

Selamat baca ya..
Jangan lupa vote yaa..

See ya soon

The Hidden Queen.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang