Ian pov.
'Luc,apa kita harus masuk kesana?' tanyaku ragu.
'Tidak perlu. Cukup berdiri disini sampai ada yang menemui kita. Mungkin sampai musim berganti.' jawabnya mendengus kesal. 'Jelas kita harus masuk bodoh. Itu tujuan kita datang kemari' sambungnya.'Kau ini. Memangnya tidak bisa baik baik ya. Kau juga tidak pintar' balasku
'Kalau begitu cepat masuk. Tunggu apa lagi' geramnya.Aku turun dari mobil menuju gerbang utama dari pack terbesar ke tiga dimuka bumi ini. Dan kabarnya ini adalah pack termakmur yang pernah ada.
Para warrior berbaris menghadang jalanku.
"Beritau Alpha Arthur kalau Brian datang" ujarku. Aku yakin salah satu dari mereka pasti me-mindlink kak Arthur.
"Silahkan masuk Alpha" kata warrior terdepan.Arthur dan Bella adikku, berdiri didepan pintu. Aku melihat dengan seksama,sepertinya bella semakin gendut saja. Aku semakin mrmicingkan mataku,dan aku sadar kalau Bella Hamil. Hamil.
Bella berjalan kearahku dan memeluku susah payah karena perut besarnya, "Selamat datang kakak. Ternyata kau datang juga setelah lama aku pergi dari rumah. Kau tidak rindu padaku ya." celetuk bella dengan wajah manyunnya.
Aku mencubit kedua pipinya, "aku sangat rindu padamu. Tanpamu rumah sangat sepi dan kelam. Tidak ada lagi yang teriak teriak setiap detik. Itu seperti pemakanan. Kau juga tega padaku. Perut sudah sebesar ini tapi tidak memberitau apa apa." jawabku melebih-lebihkan."Selamat datang Alpha Brian" ujar kak Arthur dengan ramah.
"Tidak perlu begitu kak." balasku.Kami masuk kedalam, dan aku disuguhkan suasana rumah yang benar benar mewah. Rumah khas para bangsawan.
'Sepertinya mereka ini bangsawan. Tapi bangsawan dari mana? Aku tidak pernah tau ada bangsawan Dominic' batinku menebak nebak.
"Ah,dilihat dari raut wajahmu, kau terlihat bingung. Apa ada yang salah dengan ini?"
"Tidak tidak. Hanya saja ini benar benar khas bangsawan kerajaan." jawabku jujur.
"Kau seperti tidak tau saja. Apa yang membawamu datang kemari?"
"Aku ingin mencari Valerie."Air mukanya berubah datar dan dingin.
"Apa maksudmu mencari adikku. Bukankah dia disana bersama kalian semua?" tanyanya tajam. Bella yang mengerti dengan segera mengelus lengan Arthur.
Sial aku iri sekali."Duduk dulu sayang. Silahkan duduk kak. Tidak sopan berdiri terus" ujar bella lembut yang membuatku sedikit kaget sih.
Aku menarik nafas panjang dan menghembuskannya kasar, "valerie sudah pergi hampir 2 minggu. Aku sudah cari kemana mana,tapi tidak ketemu. Itulah mengapa aku datang kemari" jelasku."Apa terjadi masalah antara kalian?" tanyanya menyelidik.
"Tidak denganku,tapi dengan david. Aku tidak tau apa masalahnya. Tapi david menamparnya." jawabku geram. Ingin rasanya membunuh bajingan itu.
"Apa kau bilang!! David bajingan itu menampar adikku. Sialan. Dia fikir dia itu siapa!" Arthur berteriak marah.Bella yang masih setia duduk dan mengelus lengan kak Ar, "Sayang. Kau tidak boleh emosi seperti ini. Itu bisa memperburuk suasana. Kita akan cari valerie bersama. Mungkin dia sedang menenangkan dirinya disuatu tempat." ujar bella dengan lembut dan hangat.
'Adikku benar benar sudah berubah. Dia sudah semakin dewasa' kata luc.
'Kau benar luc. Dia sudah dewasa. Aku bahagia melihatnya. Arthur menjaganya dengan sangat baik.' balasku.
"Dan kau. Kau bahkan tidak bisa menjaga adiknya dengan baik" balas niall yang membuatku terdiam.Nafas kak Ar sudah mulai teratur, itu artinya emosinya sudah mulai reda.
"Aku akan menemui Alpha David" ujarnya dingin.
Val pov.
Aku tersenyum lebar dengan kemajuanku. Tapi seiring dengan itu kerusakan hutan yang kulakukan semakin parah. Aku meringis melihat hasil perbuatanku.
"Selamat Queen. Kau sudah menguasai semuanya." ujar kak erick.Ya,mereka menceritakan segalanya, aku memang tidak percaya pada awalnya. Namun semakin kesini aku semakin percaya.
Flashback on.
"Dominic,mari bergabung dengan kami. Ada yang ingin kami ceritakan" panggil kak kevin.Aku duduk dihadapan mereka, kami membentuk segitiga kecil. Kak kevin menggenggam tanganku,begitu dengan kak erik.
"Kau ingin dengar cerita?" tawar kak erick,aku mengangguk antusias. Sudah lama tidak ada yang bercerita padaku.
"Tapi jangan memotong saat aku sedang bercerita. Aku tidak suka" lanjut kak erick yang lagi lagi kuangguki.Mereka menarik nafas panjang, sepertinya ini akan menjadi cerita yang sangat sangat panjang.
"Dahulu kala. Seluruh mahkluk immortal hidup dengan damai. Para penyihir,warewolf,vampire,bahkan klan iblis" mulai kak erick."Itu adalah masa paling damai dan tentram sepanjang hidupku" kak kevin tertawa,namun terdengar kesedihan didalamnya.
"Setiap klan memiliki penguasanya masing masing. Penyihir putih dengan Ratu Jaquline. Warewolf dengan Raja Axel. Vampire dengan Raja Rexius. Dan klan iblis dengan Raja Alrick. Mereka para penguasa yang sangat bijaksana." kak erick memberi jeda.
"Jangan lupakan Ratu Laquisa dari klan penyihir hitam ric" sambung kak kevin.
"Kau sudah mengatakannya." Ujar kak erick. "Walau begitu damai dan tentramnya. Pernikahan antar klan tidak diperbolehkan. Itu dilarang saat itu. Tapi lihatlah,cinta mengalahkan segalanya. Melanggar peraturan. Dan menghancurkan banyak hal" air muka kak erick berubah sendu.
"Ratu Jaquline menikah dengan Raja Alrick. Raja yang sangat dicintai oleh Ratu Laquisa." sambung kak kevin."Pernikahan terlarang itu berjalan dengan baik, walau hanya dihadiri oleh beberapa orang saja. Tapi sejak saat itu Laquisa tidak pernah terlihat sekalipun." sambung kak erick.
"Semua baik baik. Hanya saja sudah mulai ada pertengkaran kecil. Antara klan iblis dan vampire. Ditambah kabar bahwa yang mulia Ratu Jaquline sedang mengandung. Para makhluk immortal memperebutkan bayi itu." kak kevin memberi jeda."Dan saat itulah Ratu Laquisa datang kembali,dengan semua benci dan sakit hantinya" sambung kak kevin.
⚪⚪⚪⚪⚪⚪⚪
Haii..Ketemu lagi dengan part baru..
Selamat baca..
Jangan lupa vote and commentnya yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden Queen.
RandomLuar biasa,jauh dari rumah,hidup sendiri, bertemu banyal orang beda. Belum lagi kenyataan aku punya 2 mate dan ternyata masih ada 1 tambahan lagi. Mereka datang dengan segala ketampanan dan kekuasaannya. Tapi aku tau kalau aku hanya akan memilih 1 d...