"Tasa, mau ke kantin gak?" ajak Neni, teman sebangku Tasalia.
"Mmm... Gimana, ya..." Tasalia tampak ragu.
"Kenapa? Lo ada janji sama Deva?" goda Neni seraya tersenyum jahil.
Seketika, pipi Tasalia memerah saat Neni menggodanya dengan menyebutkan nama Deva. "Eh, enggak kok! Lo mah ada-ada aja!" elak Tasalia.
"Gak papa kok kalau lo ada janji sama Deva." Neni tersenyum tulus.
"Enggak. Gue gak ada janji sama Deva. Serius." Tasalia berdiri dari duduknya. "Ya udah ayok ke kantin." ajak Tasalia bersemangat.
Neni hanya tertawa melihat ekspresi Tasalia. Kemudian ia berjalan disamping Tasalia. "Gue tau kok." ujar Neni.
"Tau apa?"
"Lo ada rasa sama Deva. Ngaku aja lo..." Neni terkekeh geli.
"Ih! Apaan sih?! Gue gak ada perasaan apa-apa. Serius. Kita cuman temen." Tasalia merasakan pipinya semakin memanas.
"Kalau gak ada apa-apa, kenapa pipi lo kayak udang rebus? Merah." Neni tertawa.
Karena kesal, Tasalia menyubit lengan Neni hingga yang dicubit mengaduh kesakitan. "Anjir! Lo ganas!" Neni mengusap-usap bekas cubitan Tasalia.
"Ya lagian lo rese!" ujar Tasalia kesal.
"Dari pada lo makin ganas, mending beli makan." ujar Neni santai. "Mau makan apa lo? Biar gue pesenin." lanjut Neni.
"Bakso leh uga." sahut Tasalia. Ia menyerahkan selembar uang sepuluh ribu pada Neni.
"Tunggu, ya, calon pacarnya Deva." setelah mengucapkan hal itu, Neni pergi dari hadapan Tasalia seraya terkekeh.
[ NOT SAME ]
"Rafa!" teriak Anita saat melihat Rafa tengah memantul-mantulkan bola basket.
"Apa?" Rafa menoleh sekilas pada Anita lalu kembali fokus pada bola basketnya.
"Gue pingin nanya." ujar Anita seraya menghampiri Rafa.
"Hm."
"Kenapa lo dingin sama gue? Secara gue kan sepupu lo." ujar Anita.
Rafa terdiam. Ia sangat malas untuk menjawab pertanyaan Anita. "Jawab, Rafa..." rengek Anita karena Rafa tak menjawab pertanyaan nya.
"Emang lo siapa gue?" sahut Rafa dingin.
"Ish! Gue kan sepupu lo!" ujar Anita kesal.
Rafa mendengus sebal lalu menghentikan aktivitas mamantul-mantulkan bola basketnya. "Lo bukan siapa-siapa dalam hidup gue." ujar Rafa dingin.
"Lo kenapa gini sih sama gue? Giliran ke Tasalia lo malah ngomong panjang lebar." Anita menatap kesal Rafa.
Rafa balas menatap Anita dengan tatapan tajam. "Karena, lo bukan siapa-siapa gue, Anita!" bentak Rafa.
"Gue sepupu lo!" Anita balas membentak Rafa.
"Tapi menurut gue, lo bukan sepupu gue!" Rafa membentak Anita lagi.
"Lo kenapa care sama Tasalia, sedangkan ke gue, enggak?!" tanya Anita setengah berteriak. Matanya mulai berkaca-kaca.

KAMU SEDANG MEMBACA
Not Same
Teen FictionNamanya Tasalia. Cewek yang memiliki banyak rahasia yang tidak orang lain ketahui. Ia selalu menyimpan semuanya sendirian. Namun, rahasia terbesar yang ia sembunyikan secara rapat-rapat akhirnya terbongkar juga. Disaat semua orang menjauhi Tasalia...