Not Same 40

1.2K 68 2
                                    

"Huaaa!!!"

Tasalia tertawa saat Neni tiba-tiba berlari ke arahnya dan segera memeluk Tasalia erat.

"Lo ke mana aja sih, Ta?" tanya Neni sambil mengurai pelukannya. "Seminggu lo gak masuk, anjir!" lanjutnya.

Tasalia tertawa kecil. "Kenapa? Kangen?" tanyanya dengan jahil.

"Iya tau! Gue ke kantin sendirian mulu." keluh Neni.

"Ya udah, yang penting Tasalia Putri udah kembali!" Tasalia melebarkan tangannya kemudian memeluk Neni sekilas.

"Gila, Ta, nilai lo hampir semuanya sempurna!" Neni berdecak kagum.

"Serius?" mata Tasalia melebar tidak percaya. Ia segera mendaratkan bokongnya ke atas kursi sebelum bertanya lebih lanjut pada Neni.

"Seriusan gue, Ta! Gila! Seangkatan nilai lo paling oke."

"Hah?!" Tasalia semakin terkejut ketika mengetahui nilainya yang paling baik seangkatan.

"Malah hah-hah lo mah!" kesal Neni. "By the way, selama lo gak masuk Deva kelihatan galau mulu loh, Ta!" lapaor Neni pada Tasalia.

"Gue tau," Tasalia terkekeh kecil. "Sekarang dia mana?" tanya Tasalia.

"Tadi sih sama Sandi berdua. gak tau ke mana," sahut Neni. "Curiga dia selingkuh sama Sandi gue mah."

"Hush!" Tasalia seketika tertawa ngakak mendengar penuturan Neni. "Ya udah, gue mau cari Deva. sekalian ke kantin buat nyari sarapan."

[ NOT SAME ]

"Seminggu kemarin, aku liburan," ujar Tasalia yang memulai ceritanya. ia sedang duduk di sebuah bangku taman bersama Deva. sepulang sekolah Tasalia 'diculik' Deva ke taman. Sekedar mengobrol ke mana Tasalia seminggu terakhir ini.

"Liburan? Kamu gak bilang dulu ke Paman Jhon atau semcamnya? Soalnya waktu aku telepon mereka, mereka pada gak tau kamu dimana." ujar Deva. Ia menatap Tasalia dari samping.

"Aku cuman gak mau diganggu siapa-siapa makannya aku gak ngasih tau mereka." kilah Tasalia. Ia berusaha setenang mungkin agar 'aksinya' tidak membuat Deva curiga.

"Telepon kamu juga gak aktif." Deva menghela napas panjang.

"Sengaja juga aku tinggal di rumah. Supaya gak diganggu." ujar Tasalia. ia memijat lututnya dengan pelan karena tiba-tiba merasa pegal.

"Kenapa?" tanya Deva yang tiba-tiba merasa aneh karena Tasalia memijat kedua lututnya.

"Pegel," jawab Tasalia sambil terkekeh pelan. "Kecapekan kayaknya di sana." kecapekan bulak-balik rumah sakit, lanjut Tasalia dalam hati.

"Kamu gak ke cafe?" tanya Deva.

"Enggak. Aku izin dulu sehari ini," jawab Tasalia. "Kayaknya aku bakal berhenti kerja, Dev." lanjut Tasalia dengan nada lesu.

"Loh? Kenapa? Ada masalah?" tanya Deva lagi. Berbagai macam pertanyaan singgah di benaknya.

Masalahnya ada di dalam diri aku sendiri, Dev, tidak sadar, Tasalia meringis kecil.

"Yaya?"

"Eh, apa?"

"Kenapa kamu ada niatan berhenti kerja?" Tanya Deva.

"Aku capek, Dev, ingin fokus belajar dulu aja deh untuk sekarang." sahut Tasalia setenang mungkin.

"Kamu lagi gak bohong sama aku kan?" Deva bertanya lagi. Rasanya ada sesuatu yang Tasalia sembunyikan darinya.

Not SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang