Kai diem mematung di depan pintu lift. Gue dan Sehun juga sama-sama bengong.
"Nan?"
"Kai? Lo ngapain di sini?" tanya gue bingung masih nemplok di punggung Sehun.
Doi langsung keluar lift, terus diem sebentar.
"Gua nungguin elu lah. Takut dibawa kabur noh sama dia." Kai ngedikkin dagunya ke arah Sehun.
"Lah, mana mau gua bawa kabur dia. Makannya banyak." Kata Sehun.
Gue ngegetok kepalanya.
"Sakit Nan!"
"Lo tidur di sini aja Kai, udah malem sih. Tuh, udah jam sembilan." Ujar gue setelah liat jam tangan.
"Nggak lah, jam segini masih siang tau Nan. Yang penting lu udah balik dengan selamat."
"Hati-hati Kai." Kata Sehun.
"Yoi Bang. Makasih udah bawa Kinan pulang selamat."
"Ooh." Sehun ngangguk dan Kai akhirnya pergi.
Kepergian Kai justru meninggalkan luka di hati gue. Ntah kenapa, matanya tadi keliatan sendu. Atau mungkin cuma perasaan gue?
***
"Hey, Kinan. Bangun Nan." Gue ngerasa tangan seseorang nepuk pipi gue.
Dalam keadaan setengah sadar, gue membuka mata perlahan.
"Ayo dah jangan manja. Ayo sekolah."
"Badan gue nggak enak Jong."
Kai mengerutkan keningnya, terus dia nempelin punggung tangannya di dahi gue. "Lah iya, kok lu panas sih? Ini pipinya nggak padahal."
"Gue nggak masuk deh."
"Gua anter ke dokter aja ya?"
Gue menggeleng. "Udah gih lo sekolah aja. Sehun bikin sarapan nggak?"
Kai ngangguk. "Dia udah bikin omelet kok tenang aja. Lu tuh ya, lagi sakit masih aja ngekhawatirin orang lain."
Gue cuma senyum tertahan. "Ya udah sana cepet sarapan, terus berangkat."
Kai ngangguk. Dan ponselnya langsung berdering mengusik ketenangan pagi gue.
"Ha-"
"HIDEUNG MANEH TEH DI MANA? INI AING DI DEPAN RUMAH SIA TAU!"
Kai cepet-cepet menjauhkan ponsel dari telinganya. Gue ngerti rasanya jadi Kai karena dari jarak jauh aja, gue yang masih di tempat tidur, suara melengkingnya Baekhyun bener-bener kedengeran.
Gila anjir suara itu bocah.
"WOY KAGAK USAH TERIAK-TERIAK NJING!"
"HEH BABI! KAGAK USAH PAKE NGATAIN AING ATULAH!"
"NYA SIA DEUI PAKE TERIAK-TERIAK."
"NYA NGGEUS ATUH TONG DILANJUTIN. MALU AING DILIATIN TETANGGA MANEH INI."
Kai natap gue, melongo sebentar, terus senyum meringis. "Gua di rumah Kinan, lu langsung ke sekolah aja ya Baek." Doi langsung matiin sambungan telepon.
"Nan ih maapin gua tadi gua malah teriak-teriak."
"Selow dah. Udah biasa gue sama kalian."
"Hehe."
"Ya udah gih sana sarapan dulu, terus berangkat."
"Bentar gua bawain sarapan dulu." Kai langsung balik badan dan menghilang di balik pintu gue. Nggak lama kok, cuma 3 menit doi udah bawa nampan isinya sepiring omelet, susu cokelat dan air putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Couple [OSH]
FanfictionSama-sama cuek, sama-sama jutek, sama-sama batu dan keras kepala. Tapi tinggal di apartemen yang sama. Nah loh? "Biarin aja dia tinggal di apartemen. Biasanya kalo sesama orang cuek ketemu itu punya cara sendiri buat komunikasi." -Mama "Dia...