#52 What The Fuuu

4.9K 630 46
                                    

Gue cuma mau ngingetin, jangan abaikan cerita-cerita kecilnya ya.

Atau obrolan-obrolan singkat yang kayaknya gak penting.

Well, Happy Reading!

***

"SEHUUUUUNNNNN!!!"


"HUUUUUUNNNNNNN!"


"HUHUHU SEHUUUNNN!"


Teriakan gue semakin lama semakin lemah karena air mata gue semudah itu langsung netes. Jangan protes! I already told you before kan ya, gue orangnya cengeng banget?

Akhirnya pintu kamar gue terbuka dengan sedikit cahaya.

"Nan, are you okay?" Sehun langsung berhambur menghampiri gue dan melempar HP-nya ke lantai. Gue nggak tau dia sekhawatir itu sama gue, atau memang terlalu tajir. Bodo amat sama HPnya yang dia lempar ke lantai.

Sehun memeluk gue erat, dan gue balas memeluknya lebih erat. Gue mengikat kedua tangan dia di pinggangnya sambil sesenggukan.

"Gue.... Gu gue... ta... kuuut..."

Nggak ada sepatah kata pun yang Sehun ucapkan. Sebagai balasannya, dia hanya mempererat pelukannya dan benar-benar membiarkan badan gue terkunci dalam dekapannya.

"Kamu ada trauma sama gelap?" tanya Sehun lembut.

Gue menggeleng. "Gue cuma takut aja. Karena gelap bikin gue nggak bisa liat apa-apa. Nanti kalo ada yang aneh-aneh gimana? Ada orang jahat? Ada hantu?"

Sehun terkekeh pelan sambil geleng-geleng kepala. "Umur kamu berapa sih masih takut sama gituan?"

"Delapan belas."

"Sekarang, kalo ada saya, kamu jangan takut gelap lagi. Ya? Janji?"

Gue ngangguk pelan.

Kami bertahan di posisi ini cukup lama sampai akhirnya gue berhenti nangis.

"Ngantuk." Ujar gue akhirnya.

"Ya udah yuk, tidur. Saya temenin."

"Jangan pergi."

"Iya enggak, saya tidur di sini temenin kamu."

Gue mengangguk lemah.

Sehun pun membaringkan badan gue pelan-pelan. Dia ikut berbaring di hadapan gue. Untuk saat ini gue nggak lagi kepikiran deg-degan atau pun pipi gue yang mungkin aja bisa merah. Gue bener-bener takut gelap. Jadi satu-satunya yang gue pikirkan sekarang ya cuma Sehun harus tetep di sini.

Gue merasakan cowok di hadapan gue ini bergerak-gerak menurunkan badannya.

"Lo ngapain?"

"Bergerak turun, biar bisa natap kamu." Jawabnya setelah akhirnya wajah dia terasa ada di hadapan gue.

"Untung gelap ya. Jadi pipi merah kamu nggak bisa saya lihat." Katanya usil.

"Gue lagi nggak minat bercanda tau."

Gue mendengar Sehun terkekeh sampai akhirnya dia diam. Suasana kamar langsung hening.

"Kamu udah tidur, Nan?"

"Belum." Jawab gue dengan mata terpejam.

Gue langsung merasakan sentuhan tangan Sehun di pipi gue, lalu dia menyibakkan rambut gue ke belakang bahu.

Cool Couple [OSH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang