#71 My Ending Love Story

3.3K 564 50
                                    

I am leaving this place now, letting go of all my fears



"Pulang yuk, nggak baik di luar malam-malam sendirian."

Suara itu terdengar tidak asing di telinga. Gue memutuskan untuk menoleh ke sebelah kiri sedikit mendongak, lalu menemukan Baekhyun sedang tersenyum manis. Senyum yang selalu dia sunggingkan untuk menenangkan gue.

Cowok itu berjalan mengitari gue hingga kini posisinya ada di hadapan. Dia lalu berjongkok.

"Baek? Kenapa lo di sini?" tanya gue dengan suara yang masih terdengar lirih.

"Aing teh nyariin maneh tau. Aing ke apartemen maneh, aing teleponin tapi maneh sibuk mulu, aing telepon Bang Suho kagak diangkat-angkat juga. Gimana bisa maneh malah santai-santai duduk di sini coba?"

"Lah, kok lo nyariin gue? Kenapa?"

"Nggak papa atuh. Emang kalo nyariin elu harus karena gua butuh aja?"

Gue menggeleng pelan, lalu menunduk. Kami terdiam lama sampai rasanya gue nggak sanggup lagi menahan air mata gue. Cairan itu kembali menetes, yang beruntungnya tidak disadari Baekhyun karena terhalang rambut gue.

Tapi Baekhyun tetaplah Baekhyun. Cowok yang selalu gue ledeki cabek lah, cerewet lah, bawel lah, menyebalkan lah, dia tetap sahabat gue. Sahabat yang paling mengerti gue, yang mengenal gue lebih dulu ketimbang Kai.

"Just tell me everything, Nan."

Yes, he is Byun Baekhyun. Kalau Baekhyun udah berkelakuan seperti ini, tandanya dia udah benar-benar khawatir sama gue.

"Maaf udah buat lo khawatir." Jawab gue dengan suara bergetar. "Gu... gue, nggak bisa..." tangis gue kembali pecah sambil memeluk Baekhyun dari ayunan.

Mati-matian cowok itu menahan bobot tubuhnya juga bobot tubuh gue dengan hanya bertumpu pada kedua kakinya. Tapi, tangannya tetap mengelus punggung gue, berusaha membuat gue nyaman untuk menumpahkan semuanya pada Baekhyun.

Gue tidak menjawab ucapan dia. Sebagai gantinya, gue memberikan anggukan pelan yang gue rasa udah cukup menuntaskan amarah tertahannya.

***

Baekhyun sudah berpindah duduk di ayunan samping. Sementara gue masih duduk di ayunan yang sama. Menggoyang-goyangkan kaki pelan dengan kepala disandarkan ke rantai yang menggantung. Kami sudah saling terdiam selama 10 menit. Baik gue maupun Baekhyun belum ada yang memulai pembicaraan.

Karena gue tau, Baekhyun selalu menunggu gue untuk memulai lebih dulu.

"Baek."

"Hm?"

Gue melirik sekejap ke arahnya. Dan dia masih asik mengayunkan ayunannya sedikit lebih keras dari gue.

"Lo sayang Kak Tari?"

"Pasti. Kenapa?" dia belum menghentikan ayunannya.

"Apa lo pernah berniat buat nyakinin Kak Tari dan buat dia nangis?"

"Jelas enggak lah. Gua sayang Kak Tari dan nggak pernah berniat untuk nyakitin dia sama sekali."

"Berarti, Sehun nggak sayang gue ya?" pertanyaan gue ini lebih seperti gumaman. Tapi justru berhasil membuat Baekhyun berhenti mengayun.

Dia menatap gue dan terdiam, belum berniat menginterupsi karena gue belum menjelaskan apa pun. Atau mungkin, Baekhyun belum menangkap sumber masalahnya.

"Seharusnya dari awal, gue tau diri kalau dia memang nggak pernah menaruh rasa apa pun sama gue ya, Baek. Harusnya gue nggak perlu menanggapi sikap usilnya yang justru bikin gue baper. Seharusnya, dari awal gue tetap bersikap dingin dan benci sama dia." Gue berhenti berucap secara mendadak. Karena lagi-lagi, mata gue kembali terasa panas.

Cool Couple [OSH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang