I'm pretending to be happy again, like happier than before
Gue merebahkan diri di sofa sambil menonton TV. Entah, seperti sudah ditakdirkan, gue bertemu Reva saat mau pulang tadi. Nggak kebayang kalo gue pulang pakai taksi dengan mata sembab gini.
Udah jam 10, tapi baik Bang Suho maupun Sehun sama-sama belum pulang. Bang Suho sih bilang agak malam karena ada panggilan ke RS. Kalo Bang Umin, kemarin baru berangkat liburan sampai dua hari ke depan.
Calon mempelai agak stress kali ya...
Sehun? Jangan ditanya.
Kai dan Baek pun belum ada yang menghubungi gue. Ah, iya gue paham. Mungkin mereka jalan sampe malem kali ya sama pacarnya? Sama gebetannya?
Jadilah, gue sendiri lagi.
Udah satu jam gue tidur-tiduran di sofa. Mantengin socmed juga nggak ada yang rame. Mungkin karena mata gue yang sembap kali ya, jadi kalau natap layar bawaannya perih.
TET.... TET.... TET.... TEEEETTTT
Pintu apart terbuka dan gue belum berniat untuk menoleh. Ntah Sehun atau Bang Suho, biarlah.
"Hai Nan." Dia tiba-tiba mengecup puncak kepala gue, lalu mengelus-elusnya.
Gue udah tau siapa.
"Hm, lo udah pulang." Gue bangun dan ganti posisi jadi duduk di sofa.
Sehun duduk di samping gue. Dia menyunggingkan senyum lebar.
Senyum Sehun adalah obat terbaik setelah seharian capek sekolah. Tapi, setelah kejadian tadi, semuanya jadi nggak sama lagi.
"Lo udah makan?"
"Udah kok. Kamu udah makan belum? Mau saya masakin?"
Gue cepat-cepat menggeleng. "Nggak usah. Gue tadi udah makan mie cup."
"Loh kok makan mie, sih? Kan kamu bisa delivery, kamu juga—"
"Lagi kepengin makan mie aja." Gue menyela ucapan Sehun. Mood gue sedang berada di kondisi kurang baik untuk dikasih nasihat.
"Ya udah sekarang makan nasi ya? Saya yang masakin deh. Spesial."
Gue menggeleng lagi, berusaha memberikan ekspresi setenang mungkin.
Sehun akhirnya menyerah, lalu dia menatap gue cukup lama. Matanya menyipit dan keningnya dikerutkan sedikit.
"Nan, kamu nangis?"
Deg.
Gue diam sebentar.
"Kamu nangis kenapa?" Sehun langsung menangkup muka gue dengan kedua telapak tangannya yang lebar.
"Lo mau tau gue nangis kenapa?"
Sehun mengangguk cepat.
"Nangisin drama. Hahaha, nggak banget anjir gue nangisin drama sampai segininya. Kayak apaan aja."
Sehun langsung menyunggingkan senyum lega, terus mengacak-acak rambut gue.
"Makanya itu saya khawatir ninggalin kamu di apart sendirian. Saya nggak suka pulang-pulang disambut kamu dalam keadaan kayak gini. Apalagi nangis karena drama."Gue hanya memaksakan untuk terkekeh, menyembunyikan kondisi gue yang mulai retak.
"Ya udah gih mandi sana.""Mandiin." Jawabnya merengek.
"Ih. Udah gede juga."
"Nggak kok, masih kecil soalnya belum bangun. Kalo udah bangun baru gede."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Couple [OSH]
FanfictionSama-sama cuek, sama-sama jutek, sama-sama batu dan keras kepala. Tapi tinggal di apartemen yang sama. Nah loh? "Biarin aja dia tinggal di apartemen. Biasanya kalo sesama orang cuek ketemu itu punya cara sendiri buat komunikasi." -Mama "Dia...