"Sehuuun, astaga, cepet sih mandinya! Aku kebelet pipis ih."
Pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka dan menampakkan sebagian tubuh atas Sehun yang bertelanjang dada. Rambut dan wajahnya basah, bahkan sebagian air di rambutnya menetes-netes kecil. Dia bersembunyi di balik pintu.
Gue menelan saliva susah payah.
"Masuk."
"Hah?" Gue menganga dengan sempurna. "Nggak ah, cepetan. Aku mau—"
"Ya udah buruan masuk. Kamu udah pernah liat aku telanjang berapa kali sih Yang, masih aja kayak bocah SMA."
Ow sial. Memang, sih, apa yang Sehun bilang nggak salah. Tapi... Sumpah. Jiwa kekanakkan gue belum sepenuhnya hilang. Gue masih merasa malu tiap lihat Sehun keluar kamar mandi cuma handukan sepinggang doang. Gue masih geli tiap Sehun ngajak cuddle in sofa tiba-tiba. Gue juga masih belum terbiasa kalau lihat Sehun ganti baju di depan gue.
"Nggak ah, udah sana cepet mandinya."
"Memang kenapa nggak ke kamar mandi bawah?"
"Udah malem banget, Hun. Takut aku."
Sehun tiba-tiba menyunggingkan smirk-nya lebar-lebar dan itu malah membuat gue bergidik geli.
"Ya udah gih sana cepet mandinya. Aku tahan bentar bisa kok." Gue akhirnya balik badan dan tepat saat membuka langkah pertama dari depan pintu kamar mandi, tangan kekar Sehun yang masih basah menarik tangan gue kuat-kuat.
Gue memekik keras dan jantung gue langsung berdegup kencang.
Sehun cepat-cepat menutup pintu kamar mandi dan menguncinya, sementara gue masih bertahan di dalam dengan mata tertutup. "Hun kamu tuh ngapain sih? Aku mau keluar."
"Enak aja. Kamu udah ganggu singa tidur loh, gak bisa kabur segampang itu. Lagian, kamu dari tadi panggil aku Sehun Sehun mulu. Kamu harus dikasih hukuman."
Detik berikutnya, bulu-bulu halus gue langsung berdiri saat merasakan tangan Sehun bergerayang di pinggang dan menarik piyama gue perlahan.
What the hell?
Gue paling benci sama kelakuan Sehun yang satu ini. Dia selalu pintar dalam memulai. Tangannya paling pintar membuat bulu-bulu halus gue berdiri tegak dengan sempurna. Begitu pun dia yang paling benci sama kelakuan gue yang katanya, gue pintar dalam memancing.
"Yang, pelan-pelan." ucap gue akhirnya pasrah, sambil pelan-pelan membuka mata.
"Kamu minta pelan, tapi giliran dikasarin kamu teriak-teriak juga. Hmm..."
Oke, sepertinya malam ini gue dan Sehun akan tidur tengah malam lagi. Semoga besok nggak kecapekan karena kita harus packing untuk segera terbang ke Seoul.
Selamat tidur, kalian!
I unzip the back to watch it fall
While I kiss your neck and shoulders
Don't be afraid to show it all
I'll be right here ready to hold you
***
HAHAHAHA.
I'm gonna post some bonus chapters for y'all, guys💕💕
Maaf kalau nanti hampir semua bonchap menjurus agak mature, cuma untuk mendukung karakternya Sehun aja kok~

KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Couple [OSH]
Fiksi PenggemarSama-sama cuek, sama-sama jutek, sama-sama batu dan keras kepala. Tapi tinggal di apartemen yang sama. Nah loh? "Biarin aja dia tinggal di apartemen. Biasanya kalo sesama orang cuek ketemu itu punya cara sendiri buat komunikasi." -Mama "Dia...