#82 Senan (a)

6.3K 626 24
                                    

Play lagunya dulu di media ya, jangan lupa^^



"One day you will wake up and all of the waiting will have made sense.
Everything that was supposed to be happen, happened.
Everything you were supposed to meet, you met.
Everything you were supposed to do, you did.
Everywhere you were supposed to go, you went.
You will begin to realize then after all this time, because of His love for you,
you've always been right where you needed  to be."
-Morgan Harper  Nichols-



Sejak berada di mobil, Kinan tidak berhenti-berhentinya menatap Sehun. Otaknya masih sulit menerima kenyataan bahwa orang di sampingnya ini adalah Kak tama, laki-laki yang sudah ia tunggu sejak 18 tahun lalu. Laki-laki yang meninggalkannya tiba-tiba, tanpa salam perpisahan, tanpa ucapan apa-apa. Tapi, di satu sisi ia sangat bersyukur bahwa Tama adalah Sehun. Itu membuat hatinya menjadi lebih setia pada satu orang yang sama.

"Kamu utang penjelasan sama saya." Sehun melirik sekilas ke arah Kinan yang masih menatapnya innocent.

"Ada juga lo yang utang penjelasan sama gue. Banyak banget yang harus lo jelaskan, Kak Tama." Kinan memberikan penekanan pada akhir kalimatnya.

Laki-laki jangkung itu hanya terkekeh sambil memutar stir untuk belok ke kiri.

"Saya lupa, apa yang saya lakukan 18 tahun ini."

"Tau ah!"

Sehun langsung menjatuhkan tangan kirinya dan menarik tangan Kinan yang sedang bersarang di paha. Lalu ia menarik tangan kanan Kinan dan menggenggam persneling bersamaan. Sesekali, ibu jari laki-laki itu mengelus punggung tangan Kinan dengan lembut.

"Kamu masih marah aja. Udah dong, kalau marah lagi saya serang lagi, mau?"

"Ngomong sama stir!"

Mendengar jawaban jutek Kinan malah membuat Sehun terbahak-bahak. Gadis itu masih ngambek soal Sehun yang baru mengaku jadi Tama setelah mereka merasakan drama hubungan yang naik turun, ditambah Sehun menyerangnya secara tiba-tiba di stasiun tadi.

"Lo tuh nggak mikir, apa. Kalau nanti ada yang foto kita, terus kesebar di media sosial, gimana?"

"Ya ampun Nan, ya udah. Toh kita bukan anak remaja lagi."

"Tapi kan itu nggak wajar, Hun. Di tempat ramai pula."

"Ya udah, kalau saya berhenti di sini, terus nyerang kamu lagi, boleh dong? Kan sepi?"

Kinan langsung menoleh ke kanan dan memelototi Sehun sampai-sampai bola matanya nyaris keluar.

"Galak banget sih punya calon istri."

"Udah kebal ya gue digombalin terus sama lo." Jawab Kinan ketus, tapi masih membiarkan Sehun menggenggam hangat punggung tangan kanannya.

"Saya serius mau nikah sama kamu, Nan."

Awalnya, Kinan masih biasa-biasa saja. Ia benar-benar kebal dengan gombalan Sehun yang sejak dulu sering dilayangkan untuknya.

"Emang gue mau?" jawabnya datar.

"Pasti lah. Kamu udah nunggu pangeran berkuda selama 18 tahun, kan? Dan sekarang saya udah menemukan kamu. Mana mungkin kamu nolak."

"Nggak sebelum lo menjelaskan semuanya."

Cool Couple [OSH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang