Sehun PoV
Gua terbangun dengan suasana kamar Kinan yang sepi. Mata gua mengerjap perlahan, lalu menyadari kalau Kinan sedang menyisir rambutnya di depan cermin, duduk di kursi riasnya.
"Pagi Nan." Gua bangun sambil mengucek mata.
"Hm." Jawabnya datar.
Mampus, ini Kinan marah pasti.
"Nan, kamu masih marah ya gara-gara semalem?"
Dia nggak menjawab dan masih sibuk mengoleskan liptint di bibir tipisnya. Gua hanya bisa memperhatikan itu sambil menelan ludah. She looks so sensual.
Shit.
"Nan--" belum selesai gua ngomong, Kinan udah melengos ke luar kamar tanpa berkata-kata lagi sama gua.
"Shit!" gua meremas rambut gua kuat-kuat sebelum akhirnya bergegas ke kamar mandi dan turun ke bawah.
***
Gua menuruni anak tangga dan menemukan Kinan sedang sarapan di meja pantry. Mukanya kusut banget, dan gua yakin dia pasti masih marah soal kejadian semalem. Padahal kan niat gua baik:(
"Nan, kok nggak nawarin saya sarapan sih?" gua menghampiri dia lalu duduk di sebelahnya.
Kinan nggak menggubris gua.
"Nan..... saya di sini loh."
"Sarapan aja sendiri." jawabnya dengan nada ketus tanpa menatap gua sama sekali.
"Nan, semalem tuh saya beneran nggak niat mesum deh. Serius." gua mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah gua. "Niat saya kan baik, biar kamu tetep sehat. Lagian branya juga nggak dilepas kan, cuma kancingnya doang."
Kinan berhenti mengunyah dan langsung menatap gua tajam. "Ya udah sih gak usah dibahas juga!" bentaknya lalu kembali menatap sarapannya.
"Kamu malu ya Nan?"
"Nggak tuh."
"Aaaah, kamu pasti malu kan?" gua berusaha menggoda dia, mempersempit jarak antara wajah kami berdua.
"Sehun apaan sih." alih-alih tersipu, dia malah turun dari kursi stainless dan membawa piringnya yang sudah kosong menuju wastafel.
Mampus, dia ngambek beneran ini mah.
"Ayo berangkat." ujarnya sambil bergegas menuju pintu utama dan menyambar tasnya di sofa ruang keluarga.
"Jangan ngambek dulu dong Nan, nanti saya anter." gua membuka langkah lebar untuk menyejajarkan dengan langkah Kinan yang setengah berlari.
"Ya udah, gak usah. Gue bisa sendiri." tanpa menoleh ke gue, dia terus berjalan menuju pintu.
Gua menghela napas panjang dan terus mengikuti Kinan sampai masuk lift.
***
15 menit berlalu dan kita masih saling diam di dalam mobil. Awkward banget, rasanya sama persis kayak awal-awal kita kenal dulu. Gua mau nyalain musik, nggak enak. Ngajak Kinan ngobrol, nggak ditanggapi mulu. Tapi, diem aja pun bikin suasana makin awkward.
"Nan, udahan dong marahnya. Masa saya dicuekin mulu gitu sih."
Kinan masih diem.
"Kalo kamu ngambek, gimana saya bisa fokus kerja coba Nan?"
Kinan masih diem.
"Apa perlu saya nggak kerja hari ini buat nungguin kamu di sekolah sampai pulang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Couple [OSH]
FanficSama-sama cuek, sama-sama jutek, sama-sama batu dan keras kepala. Tapi tinggal di apartemen yang sama. Nah loh? "Biarin aja dia tinggal di apartemen. Biasanya kalo sesama orang cuek ketemu itu punya cara sendiri buat komunikasi." -Mama "Dia...