"Kuucapkan terima kasih untuk hari ini, konferensinya berjalan lancar sesuai rencana. Bagus, kerja kalian cukup sampai sini. Kalian boleh pulang. Ya, terkecuali Yoongi dan Hyerin, aku ada perlu sebentar."
"Nde. Gomabseubnida." Ujar orang-orang Big Hit seraya melangkahkan kaki keluar dari ruang Bang Sihyuk. (Baik. Terima kasih.)
Ketika beberapa orang itu betul-betul telah meninggalkan ruangan, Bang Sihyuk langsung mengalihkan perhatiannya pada Yoongi dan Hyerin.
"Hyerin, kau bisa mengembalikan pakaian itu kapan saja. Jihoon sudah memberikan kontaknya padamu, bukan?" tanya Bang Sihyuk.
Hyerin lantas mengangguk. "Nde. Aku akan mengembalikannya esok hari."
Bang Sihyuk ikut menganggukkan kepalanya. "Bagus. Ah, omong-omong... Sebetulnya aku akan membicarakan hal lain pada kalian. Terutama Hyerin."
Hyerin dan Yoongi masih menyimak setiap kalimat Bang Sihyuk.
"Sudah kukatakan, aku tidak menerima uang kembalian, tapi Hyerin ini keras kepala." Ia mengakhiri kalimatnya dengan sedikit kekehan.
"Ya... Karena aku tidak ingin memohon padamu lagi, Hyerin... Jadi, aku mengalihkan uangnya pada Yoongi. Aku tidak mau menarik kembali apa yang telah ku beri." Lagi-lagi Bang Sihyuk tersenyum sirat makna.
Hyerin menganggukkan kepalanya dengan raut serius. "Silahkan saja, aku tidak keberatan."
"Nah, tahan dulu!" Pria tambun itu kembali berucap sambil menyeringai. "Karena ku pikir Yoongi sama keras kepalanya denganmu, Hyerin. Jadi, aku memutuskan untuk menyuruh Yoongi supaya mentraktirmu barang atau makanan. Anggap saja itu sebagai fanservice."
Yoongi mengangkat bahunya. "Aku tidak punya cukup waktu."
"Ya... Kalau begitu ajak saja, Hyerin makan di dorm kalian. Memangnya kalian tidak mau makan enak? Gratis pula?" pertanyaan Bang Sihyuk merujuk pada Yoongi.
Mendengar hal itu, Yoongi segera menegakkan tubuhnya sambil berseru. "Nah! Ide bagus!"
Bang Sihyuk terkekeh kecil melihat Yoongi yang tiba-tiba berteriak seperti bocah itu. "Syaratnya hanya jangan sampai fanservice spesial ini gagal karena kau membeberkannya pada orang-orang, ya. Kau pasti tidak akan menolak tawaran ini, kan? Siapa biasmu di BTS?"
Hyerin sedikit menyengir. Rupa-rupanya mungkin perspektifnya tentang Bang pd-nim sudah sedikit berubah. "Biasku Jung-"
"Dia mengidolakanku." Serobot Yoongi dengan asal-asalan.
"Ya!" protes Hyerin, "aku tidak pernah mengidolakan orang sepertimu!"
"Tapi kau selalu menatapku dengan cara yang berbeda."
"Musun suriya!" (apa-apaan, sih!)
"Sudah-sudah...." Bang Sihyuk menengahi pertikaian mereka. "Siapapun biasmu, aku harap kau selalu mendukung kami. Sebagaimana hubungan antara BTS dengan ARMY sedari awal. Tetaplah streaming MV mereka, tetap beli album, dan menghadiri konser."
Hyerin menyunggingkan senyum dengan kekehannya. Kini ia mengerti siratan dari senyum yang tadi Bang Sihyuk lakukan. "Ah, arraseo." (aku mengerti)
Bang PD-nim segera beranjak dari kursinya. "Berbahagialah. Aku pastikan hal ini tidak akan terjadi lagi."
Diri tubuhnya diikuti Yoongi dan Hyerin dengan serentak.
"Kuharap begitu," timpal Hyerin dalam nada suaranya yang pelan. Ia kembali menyimpulkan senyum.
▪▪▪▪

KAMU SEDANG MEMBACA
Bulletproof [Selesai]
FanfictionHyerin tidak pernah menyangka bahwa hidupnya akan semudah itu untuk berpindah haluan. Awalnya, Hyerin hanya mengenal Yoongi sebagai seorang rapper dari grup favoritnya. Sesederhana itu. Hingga tanpa sadar, perlahan-lahan Hyerin mulai terlibat dalam...