Torture ; -Part 1 (new part)

191 35 11
                                    

"Hati-hati di jalan," ucapku kepada Yoongi yang akan beranjak pergi. "Oh, ya! Beri tahu aku kalau kau sudah sampai asrama dengan selamat."

Yoongi membalikkan badannya dan menatapku. "Memangnya kau berharap aku kenapa?" tanya Yoongi dengan nada suaranya yang datar.

Aku hanya berusaha menjawab dengan terus terang. "Selamat."

"Tapi, kau seakan-akan khawatir diriku akan kecelakaan di jalan," timpal Yoongi yang sontak saja mengundang keterkejutanku.

"Hush," omelku kepada ucapan Yoongi yang sembarangan. "Tadi kau tanya apa harapanku. Ya, harapanku kau pulang dengan selamat."

"Ah...." Yoongi terlihat menganggukkan kepalanya lamat. "Majja."

"Ppali gayo." Yoongi ini sedari tadi pagi sudah mendapatkan telepon yang terlihat urgensi sekali. Aku tidak ingin membuatnya terlambat atau lalai. "Manajer pasti mencarimu sekarang." (Cepat pergilah)

Kuperhatikan Yoongi menatap mataku sebentar dan mengarahkan matanya ke lantai sebelum dia betul-betul berucap, "Aku pergi dulu."

Sejujurnya, aku merasa agak tidak enak dan ganjil. Namun, aku sendiri tidak mengetahui alasan untuk aku merasa seperti itu.

"Eo-eoh," balasku mengiyakan.

"Terima kasih makanan dan waktunya," kata Yoongi seraya tersenyum simpul. Aku heran sekali, dia berkata-kata seakan-akan aku adalah orang terhormat yang telah mengundangnya makan malam

Sontak sumringahku terkembang malu. "Mworagoyo...." (Kau ini bicara apa [formal])

Pada akhirnya Yoongi benar-benar berangkat. Dia melambaikan tangannya sebelum pergi dan menghilang di balik bodi mobil. Aku menungguinya bahkan hingga mobil itu tak lagi ternampak sejauh mataku memandang.

Ah, hari ini rasanya lega sekali. Berbicara banyak hal yang mengganjal untukku dengan Yoongi benar-benar mengalihkan seluruh perhatianku padanya. Benar-benar membuatku merasa nyaman dan aman. Kami terlalu terhanyut dalam suasananya, sampai-sampai aku tidak menyentuh ponselku sama sekali. Betapa waktu yang baik.

Ah, iya. Omong-omong ponselku di mana, ya?

Aku segera mencari-cari ponselku. Tempat yang tentu saja menjadi tempat pertama untuk mencari ponselku, tentu saja kamar. Aku menelusuri kamar untuk mencari ponselku. Tetapi aku sama sekali tidak menemukannya.

Siapapun orang itu, mereka pasti akan panik saat mereka tidak menemukan ponselnya, dan pagi ini aku sudah panik karena tidak menemukan ponselku. Kucari ponselku yang tidak kutemukan di kamar. Kutelusuri hingga ruang tamu dan dapur. Tetapi aku tetap tidak menemukannya juga.

Apa mungkin di kamar tamu? Tapi itu kan tidak mungkin... Aku bahkan tidak tidur di kamar itu, kan-

Kulihat ponselku yang tergeletak di atas nakas. Segera meraihnya dan mengingat-ingat kembali bagaimna ponselku bisa ada di sini.

"Ah... Waktu sikat gigi!" kataku begitu menyadari ingatan itu. "Oh, astaga. Aku sempat tidur di kasur juga. Ya ampun... Berarti Yoongi memindahkanku lagi?"

Tidak tahu seberapa lama ponselku sudah ada di sini, aku berniat mengecek daya baterainya. Tetapi, melakukan hal itu justru tak disangka-sangka menghancurkan pagiku hanya dalam sekejap.

09.22
Tuesday, 20 December 2016

Reminder :
한빈이과 500일💛
(500 Days with Hanbin)

Reminder :
Peringatan 20 Desember

New Message (4)
Hanbin :
Aku cuma ingin mengucapkan... Selamat hari ke-500 dengan rencana-rencana yang semu.
Semoga kau selalu bahagia.
Harus bahagia.

Bulletproof [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang