"Min Yoongi," panggil Hyerin sementara Yoongi mengalihkan pandangnya ke arah mata Hyerin, "Jawab aku. Apa kau mempercayai perkataan Seulji?
"Apakah luka dan isak tangisku itu sebuah kebohongan? Apakah aku perlu tersakiti lagi agar kau mempercayaiku?"
"Begitukah, Min Yoongi-ssi?"
Yoongi seketika terdiam. Hyerin betul-betul telah berhasil menebak gerak-gerik dan pemikirannya.
Yoongi membetulkan posisi duduknya kemudian menatap Hyerin nanar. "Apa ucapan Seulji tidak menutup kemungkinan?"
Hyerin yang sejauh ini dinilai Yoongi sebagai anak yang baik dan polos, akhirnya mulai jengah dengan segala tuduhannya. Ia tersenyum miring tidak percaya, seraya balik menatap Yoongi dengan tatapan nanarnya. "Kau betul-betul tidak memercayaiku?"
Yoongi terdiam. Hanya menyimak setiap kalimat yang keluar dari mulut Hyerin.
"Geurigo...." Hyerin sedikit berdecak. "Untuk apa kau memintaku datang ke Big Hit ketika aku dapat masalah? Kau yang berprasangka buruk, atau aku yang telah berhasil mempermainkanmu?" (lalu)
Yoongi hanya mengedikkan bahunya. "Mempermainkanku? Itu mungkin saja."
Hyerin menggeleng-gelengkan kepalanya lalu tersenyum miring. "Jadi, ini? Seorang Suga dari grup BTS yang diidolakan banyak orang? Kurasa orang-orang itu betul-betul hanya memperdulikan wajah dengan riasanmu dan lagu-lagu yang kau buat. Mereka tidak melihat sisi Suga BTS dari sudut pandangku. Merasakan bagaimana dia menuduh orang tak bersalah demi membersihkan nama orang yang dapat mencelakainya.
"Min Yoongi... hahah, aku membencinya." Hyerin mendecih kasar dengan tatapan nanarnya.
Hyerin membanting pintu mobil dengan kasar. Meninggalkan hening di dalam seisi mobil. Yoongi terdiam membiarkan otaknya dalam keadaan kosong sejenak. Kemudian, muncul sebuah pertanyaan dalam benaknya,
Kalimat-kalimat terakhir itu... apa mungkin bisa menjadi alibinya?
Yoongi tercenung dalam diam. Ia bahkan tidak sadar telah melepas setir mobilnya untuk waktu yang cukup lama, hingga Hyerin sudah tidak nampak sejauh matanya memandang. Ia sudah masuk ke rumah.
Mata Yoongi menatap ke luar jendela mobil di depannya. Memikirkan kembali apa yang baru saja Hyerin katakan.
Salahkah aku untuk sekedar mencurigai? Ia bahkan baru saja ku temui beberapa hari yang lalu.
Tapi... kalimat-kalimat terakhir itu... semua orang yang mendengarnya tahu pasti.
Dia mengatakannya dari dalam hati.
Yoongi menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha membuyarkan lamunan dalam benaknya. Ia segera mengenggam setir. Lalu melajukan mobilnya menuju Big Hit.
▪▪▪▪
Tungkai Hyerin dengan lemas mencapai kelasnya. Wajahnya bahkan terlihat lesu dan tidak bersemangat. Semenjak kemarin, Hyerin tidak dapat tidur dengan tenang. Bagaimana tidak? Orang yang selama ini melibatkannya dalam permasalahan rumit itu bahkan tidak memercayainya.
Hyerin melangkah menuju bangkunya, itu pun dengan tenaga yang seadanya. Ia melengos tanpa peduli tentang orang-orang di sekitarnya.
Ia masih berjalan dengan gontai hingga pemandangan di depannya memaksanya menyentakan tubuh dengan kuat. Hyerin tidak pernah menyangka bahwa dampaknya akan sejauh ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bulletproof [Selesai]
FanficHyerin tidak pernah menyangka bahwa hidupnya akan semudah itu untuk berpindah haluan. Awalnya, Hyerin hanya mengenal Yoongi sebagai seorang rapper dari grup favoritnya. Sesederhana itu. Hingga tanpa sadar, perlahan-lahan Hyerin mulai terlibat dalam...