Kedua tungkainya membawa Yoongi berlari dengan begitu cepat menuju tempat dance practice. Sedari tadi ia memantau angka yang ditunjuk jarum pada arlojinya. Terhitung telah 27 menit keterlambatannya sejak waktu latihan yang telah dijadwalkan.
Dengan larinya yang begitu cepat, Yoongi akhirnya dapat mencapai ruang dance practice dengan waktu kurang lebih dari tiga puluh menit sesuai janjinya kepada pelatih. Ia segera merangsek masuk. Menimbulkan sebuah bunyi keras yang mengalihkan perhatian ketujuh orang di dalam ruangan itu.
Ralat. Yoongi segera menegak ludahnya begitu menyadari bahwa orang yang berada di dalam ruangan itu berjumlah delapan. Enam member lain, satu pelatih, dan....
Bang Sihyuk.
"Itu, dia, Yoongi!" sahut Hoseok dengan raut bahagianya yang tidak terlihat seperti biasanya.
Namjoon menambahkan, "Kau lama sekali di kamar mandi."
Mendengar respon dari Namjoon yang terdengar agak janggal, Yoongi nyaris akan menampilkan raut bingung, sebelum member lain mengangguk lamat seakan-akan memberi kode kepada Yoongi bahwa mereka tengah beralibi.
Yoongi spontan berceletuk menambahkan. "Ahahah... Perutku sakit karena habis makan ramyun pedas."
Semua orang hening, selain bunyi gemerisik Yoongi yang melepas mantelnya menyahut-nyahut dan bergema dalam seisi ruangan.
"Ke kamar mandi, ya?" tanya Bang Sihyuk memastikan. "Tapi... Apa perlu pakai mantel?"
Kontan saja, Yoongi tersentak mendengarkan pertanyaan yang menempatkan Yoongi pada posisi skak mat. Mata Yoongi memejam. Ia mulai merasakan bahwa segalanya ini akan tidak beres. Segalanya yang diawali dengan kebohongan ini akan diikuti kebohongan lain untuk menutupinya. Yoongi memiliki cukup waktu untuk bergumam sebentar, hingga ia telah selesai meletakkan mantelnya, dan menghadap Bang Sihyuk dengan mantap.
Jelas Yoongi, "Ah, itu... Aku sebenarnya...."
"Cheosonghamnida!" sahut seseorang sambil menunduk 90 derajat. Semua orang mengalihkan atensi mereka kepadanya. Diam-diam menyimpan sebuah pertanyaan pada seseorang yang angkat bicara itu. "Aku yang telah menutup-nutupi Yoongi, aku sungguh memohon maaf." (mohon maaf)
"Namjoon, itu tidak apa, aku-"
"Cheosonghamnida!" Jimin ikut menunduk 90 derajat. Diikuti dengan Taehyung dan Hoseok yang menunduk secara bersamaan. Dan di akhiri dengan tundukan Jungkook dan Seokjin secara bergiliran. Mereka semua menunduk di hadapan Bang Sihyuk dengan begitu dalam. Seakan-akan mereka telah melakukan sebuah dosa besar.
"Animida," sangkal Yoongi. "Aku yang terlambat datang ke sini."
Bang Sihyuk mengedikkan dagunya ke arah enam member yang telah berbaris dan menunduk dalam. "Mereka meminta maaf untukmu."
"Maka dari itu... Kalau kau hendak memberi hukuman atau apapun itu, biarkan aku saja yang menerimanya," ujar Yoongi mencegah keenam member lain merasakan dampak akibat kelalaiannya.
Bang Sihyuk sedikit memberi jeda untuk mencerna kalimat Yoongi dengan baik. "Aku tidak bilang akan memberikanmu atau mereka hukuman."
"Ada apa? Kau berbicara seakan-akan kau telah melakukan sebuah dosa besar."
Saliva Yoongi lagi-lagi tertekan kasar untuk yang kesekian kalinya. "Animida, PD-nim."
Namjoon tiba-tiba menegakkan badannya dan menambahkan, "Yoongi hyung izin kepadaku untuk pergi ke cvs demi membeli makanan cepat saji. Dia bangun agak kesiangan, jadi...."
"Aku bertanya pada Yoongi," sela Bang Sihyuk dengan tegas.
Mau tak mau, Yoongi mesti angkat bicara. Ia melihat situasi dengan baik. Ia tidak ingin semuanya semakin runyam dan merugikan ketiga membernya. "Aku minta Namjoon untuk berbohong."
![](https://img.wattpad.com/cover/94130961-288-k767800.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulletproof [Selesai]
FanficHyerin tidak pernah menyangka bahwa hidupnya akan semudah itu untuk berpindah haluan. Awalnya, Hyerin hanya mengenal Yoongi sebagai seorang rapper dari grup favoritnya. Sesederhana itu. Hingga tanpa sadar, perlahan-lahan Hyerin mulai terlibat dalam...