Author's POV
"Annyeong haseyo," sambut Hyerin dengan tundukan dalamnya ketika baru saja masuk ke dalam ruangan yang ditunjukkan oleh ketiga member Bangtan. Beberapa dari mereka yang mendengarnya ikut menunduk singkat atau semata membalas salam Hyerin karena telah disibuki oleh urusan mereka masing-masing.
Taehyung membantu Hyerin menepikan bawaannya ke sisi ruangan. Sebetulnya, Hyerin betul-betul merasa masygul karena seorang Idol ini telah mengambil alih apa yang seharusnya menjadi pekerjaannya.
"Lain kali jangan begini. Ini 'kan, sudah jadi pekerjaanku...." Hyerin tidak bisa mengabaikan perasaan tidak enaknya sama sekali. Apalagi terhadap Taehyung.
Kendati demikian, Taehyung hanya menampilkan senyum kotaknya. "Gwaenchana. Kalau ada 'lain kali' berarti kita akan sering bertemu lagi, ya? Hehe."
Hyerin mendecih menahan tawanya. Dia tidak sadar kalau kalimat seperti itu meluncur begitu saja dari mulutnya.
"Taehyung-ah!" panggil seseorang dari balik punggung Hyerin, suaranya terdengar begitu familiar.
"Eoh, noona," jawab Taehyung kepada seseorang yang keberadaannya membuat Hyerin sama girangnya dengan wanita itu.
"Hyeriiiinnn!" Jihoon segera memeluk Hyerin dengan girang. Mereka nampak begitu dekat meskipun mereka baru berkenalan akhir-akhir ini.
"Ya...." panggil Jihoon kepada Hyerin, ketika baru saja melepas pelukannya. "Kenapa kau tidak segera menghubungiku soal kontrak itu?"
Jawab Hyerin, "Sebenarnya... Hari ini aku ingin mengatakannya langsung, pada eonnie."
Kepala Jihoon mengangguk-angguk mantap. "Bagus-bagus. Nanti kita bicarakan ini bersama Hajeong setelah aku merias Taehyung, ya?"
Taehyung yang sedari tadi memerhatikan pembicaraan kedua wanita itu menampakkan raut bingung. "Kontrak apa? Apakah Hyerin akan jadi make up artist juga?"
"Heh, bocah ini. Mau tahu saja." Sifat Jihoon yang terkenal galak ini tiba-tiba kembali ketika sudah berhadapan dengan member Bangtan. Ia menarik tengkuk leher Taehyung yang lebih tinggi dari kepalanya. "Kaja."
"A-a-ah... Arraseo... Sebentar," jawab Taehyung dengan kesusahan karena ia harus menunduk-nundukkan kepalanya. "Hyung! Hyerin-ie wasseo!" (Hyerin datang)
Mereka sama-sama segera mengalihkan perhatiannya pada Sejin. Termasuk Hyerin yang kontan segera menunduk rendah dari jauh.
"Kau bicara dulu, ya, dengan Sejin-hyung. Aku sudah mengabarinya jauh-jauh hari, kok. Dia paling-paling hanya ingin memberimu pengarahan." Taehyung menepuk-nepuk pucuk kepala Hyerin. "Sudah, ya. Aku mau meladeni manusia galak yang satu ini dulu."
"Mworago?!" pekik Jihoon yang sontak mengundang perhatian satu ruangan. Hyerin hanya tertawa saja melihat tingkah mereka yang telah ia ketahui dari cerita-cerita sebelumnya. Kelihatannya, Jihoon itu memang disegani, tapi dari tingkah Taehyung yang begitu, semua orang bisa tahu kalau member Bangtan pasti menyayangi staff yang satu ini. "Tidak usah banyak bicaralah. Ayo."
Mereka berdua akhirnya menepi ke sebuah meja rias di ujung ruangan, masih dengan Jihoon yang menarik tengkuk Taehyung ke dekat bahunya. Tak lupa, sebelum pergi Taehyung berucap 'tunggu aku, ya' tanpa suara. Setelahnya seperti yang telah Hyerin ekspektasikan, Taehyung mengembangkan senyum kotaknya kemudian berlalu.
Kini giliran Hyerin yang menghampiri Sejin, untuk memulai tugas sesungguhnya. Ia berusaha datang dengan sesopan mungkin, bahkan ia kembali menundukkan badannnya 90 derajat ketika berada di hadapan Sejin. "Annyeong haseyo," ucapnya memberi salam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bulletproof [Selesai]
Hayran KurguHyerin tidak pernah menyangka bahwa hidupnya akan semudah itu untuk berpindah haluan. Awalnya, Hyerin hanya mengenal Yoongi sebagai seorang rapper dari grup favoritnya. Sesederhana itu. Hingga tanpa sadar, perlahan-lahan Hyerin mulai terlibat dalam...