7.

51.8K 2.4K 109
                                    

Bukannya klepek - klepek yang ada malah . . .
🌷🌷🌷

Aluna dan Gavin masih setia berdiri di depan gerbang SMA Taruna---kalau - kalau readers lupa, author bakal ingetin kalau mereka berdua telat datang kesekolah. Ampun readers! Author cuma bercanda doang kok :)

Tampak Aluna yang masih meratapi nasibnya seraya memegang pembatas gerbang---mata gadis itu menelisik ke dalam gerbang---berusaha mencari guru kesiswaan. Siapa tau aja dia dibolehin masuk sekolah meski akan mendapat hukuman terlebih dahulu tentunya. Siapa tau kan ? Iyain aja udah :v

Bukannya Aluna suka dengan hukuman atau apalah---akan tetapi, Aluna adalah orang yang paling anti namanya tidak masuk sekolah---bahkan bolos-membolos pun dia enggan.

Jikalau gadis itu sakit, Aluna tetap akan masuk sekolah meski orang tuanya mesnyuruhnya tuk istirahat di rumah. Karena kalo kata Aluna, tidak masuk sekolah sehari akan melipat gandakan pekerjaan.

Dalam artian Ia akan menyalin catatan temannya disaat yang lain sedang berleha - leha di rumah.

Serius thor, kami para readers tidak paham sama kata - kata lo yang membingungkan 😂.

Jangankan kalian---saya sebagai penulis Di Kejar Rasa Baper juga gak paham saya nulis ini bagaimana. Karena saya nggak bakat buat lelucon.

Lah jadi curcol. Oke, kembali ke topic.

Berbeda hal nya dengan Aluna yang sedang termenung meratapi nasibnya---Gavin malah sangat bersyukur akan nasibnya saat ini.

Bagi Gavin, melihat ekspresi Aluna yang sejak tadi berubah - ubah membuat senyum Gavin terbit karena gadia di depannya itu terlihat semakin menggemaskan di matanya.

" Na, kamu tampak semakin cantik ya hari ini. " puji Gavin tanpa sadar---membuat Aluna seketika menoleh kearah Gavin kesal.

" Mas nya itu kenapa sih gangguin saya sejak kemarin? " tanya Aluna yang kini menghadapkan tubuhnya kearah Gavin---menatap lelaki itu tajam. " Kurang kerjaan apa bagaimana? "

Gavin terkekeh menatap Aluna yang mendelik sebal ke arahnya. Lucu, pikir Gavin.

" Na, mau ya jadi pacar saya? " tanya Gavin mengabaikan pertanyaan Aluna tadi.

" Ha? " balas Aluna seraya menganga tak percaya akan ucapan makhluk bernama Gavin di hadapannya.

Melihat ekspresi Aluna yang menurut Gavin semakin menambah keimutan gadis itu---membuat tangan Gavin terulur cepat tuk mencubit pelan pipi chubby Aluna.

" Eh mas! Apa - apaan sih " bentak Aluna memudurkan tubuhnya seraya mengusap - usap kasar pipinya yang baru saja di pegang Gavin.

" Astaga! Kamu itu gemesin banget sih Na " ucap Gavin seraya menatap Aluna yang berbalik menatap nyalang ke arah dirinya.

'Ini orang kayaknya gak waras deh. Bukannya kesel malah ketawa mulu sejak tadi', batin Aluna kesal.

" Nana, kamu mau nggak jadi pacar saya? Kamu itu cinta pertama dan akan jadi cinta terakhir saya. " ucap Gavin setelah berhenti tertawa seraya menatap Aluna dengan tatapan lembut---membuat Aluna melengos seketika karena tak berani menatap mata Gavin saat ini.

" Kalo diem berarti saya anggap iy--"

Belum sempat Gavin menyelesaikan kata - katanya---Aluna dengan cepat memotong perkataan lelaki itu. Karena gadis itu tak ingin lelaki di hadapannya main asal ambil kesimpulan begitu saja.

" Mas nya itu ngajak pacaran kok kayak lagi nawarin saya permen aja. Enteng banget ngomongnya, " sela Aluna disertai cibiran.

" Trus gimana dong? Apa saya harus jongkok di hadapan Nana sambil bawa sebucket bunga mawar serta se kotak coklat? Kalo itu mau Nana---saya bakal beli itu sekarang deh. "

" Bukan gitu mas maksud saya. Astaga. " balas Aluna mengusap dadanya---berharap dirinya tak meledak saat itu juga mengingat kini Aluna sedang PMS di tambah sikap Gavin yang sedikit abnormal menurutnya.

" Lalu maksudnya apa dong? "

" Tau ah. Mas nya pikir sendiri aja " balas Aluna sebal seraya kembali menatap kearah dalam gerbang.

🌷     🌷
🌷🌷🌷🌷🌷
🌷🌷🌷🌷
🌷🌷

" Kenapa kaum cewek itu selalu main kode - kodean segala sih. Saya kan nggak paham bahasa gituan " batin Gavin kembali menyenderkan tubuhnya ke pembatas pagar seraya menatap Aluna di hadapannya.



Di Kejar Rasa Baper (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang