5.

58.2K 3K 236
                                    

Unknown number...
🌻🌻🌻

Aluna sudah mencoba berbagai cara agar dirinya bisa terlelap tidur agar kejadian tadi siang bisa Ia lupakan sesaat.

Mulai dari makan yang banyak hingga perutnya sekarang terlihat buncit karena terlalu banyak makan--Aluna tetap saja tidak bisa tidur. Padahal setau Aluna, kalau orang kenyang pasti bawaannya adalah mengantuk dan alhasil tidur.

Aluna pun mencoba cara kedua--yaitu menonton film drama menye - menye yang membuat hatinya tersentuh hingga membuat nyesek sejadi - jadinya hingga menangis mengeluarkan air mata tentunya dan bukannya air terjun.

Namun, tetap saja Aluna tetap tak bisa tertidur meski matanya saat ini telah terlihat sembab hingga kantung matanya seolah - olah bengkak karena habis kena tonjokkan ribuan orang. Padahal seingat Aluna, biasanya kalo dia telah menangis pasti bawaannya ngantuk dan bobok detik itu juga.

Dan juga tak lupa Aluna telah mencoba tuk menggulingkan tubuhnya kekanan--kekiri Keatas--kebawah--kedepan--dan kebelakang.


Eh tidak. Tidak sampai ke atas--ke bawah--ke depan--dan ke belakang. Karena kalau itu terjadi, itu bukan mencoba tuk tidur namanya--melainkan Aluna lagi salto. Bener nggak? Iyain aja udah :v .

" Kenapa aku nggak bisa tidur sih. Padahal hampir mau jam 12 malem. " desah Aluna seraya melirik jam yang tertempel di dinding kamarnya.

Tiba - tiba ponsel Luna bergetar di sebelahnya--membuat lamunan ataupun fikiran Aluna  yang melayang - layang melamunkan kejadian tadi siang---terhenti sesaat dan menatap ponselnya ngeri.

📞 Private number....

Duh, seketika Aluna jadi gemetaran sendiri karena pada jam segini ada yang menelfon dirinya--terlebih lagi yang menelfon adalah nomor pribadi atau nomor yang dirahasiakan. Fikiran Aluna pun mulai berkelana lagi akan kemungkinan - kemungkinan yang ada. Seperti,

" Apa jangan - jangan ada orang jahat yang nelfon aku? Duhh, musti gimana ini ? "

Atau

" Apa ada orang yang lagi nelfon ke nomor acak dengan bermaksud mengerjainya malam - malam begini? Duh, kenapa musti nomorku yang kepilih sih "

Bahkan

" Apa jangan - jangan yang nelfon aku makhluk halus? Ini kan malem jum'at. "

Dan berbagai fikiran buruk lainnya hinggap merasuki otak Aluna saat itu juga.

Gadis itu melirik kearah ponselnya yang tampak berhenti bergetar.

Mungin si penelfon sudah lelah hati karena panggilannya sejak tadi tak satu pun yang di angkat oleh dirinya, pikir Aluna.

Bahkan tampak di layar ponsel Aluna bahwa sudah ada 47 panggilan tak terjawab.

Aluna pun mencoba meraih ponselnya. Niatnya sih ingin mendengarkan lagu---karena fikirannya sejak tadi sudah suntuk dan gelap gulita serta berkabut karena kebanyakan berfikiran aneh - aneh, akan tetapi tiba - tiba ponselnya berdering lagi.

Karena dia terlampau terkejut karena tak menyangka tukang teror malam - malam itu masih menelfonnya---akhinrnya tanpa sengaja Aluna menggeser tombol hijau dilayarnya. Padahal yang ingin Aluna lakukan tadi adalah menggeser tombol merah.

Dengan takut - takut dan tangan gemetaran layaknya orang yang sedang menerima hasil pemutusan hasil akhir ujian nasionalnya---Aluna pun mendekatkan benda pipih itu ke telinganya.

Karena kalo kata Aluna---udah telanjur kepencet. Yaudah sekalian denger dia mau ngomong apa. Kali aja dia dapet undian berhadiah. Siapa yang tau kan?

" Kamu pasti belom bisa tidur kan gara - gara mikirin perihal tadi siang? Nana tenang aja. Saya udah ngebuat semua tutup mulut kok dengan caraku sendiri. Jadi, sekarang Nana bisa bobok dengan nyenyak. Sweet dream My Queen. "

Detik itu juga. Jantung Aluna seolah - olah ingin lepas dari tempatnya karena berdetak terlampau cepat dari biasanya.

🌻        🌻
🌻🌻🌻🌻🌻
🌻🌻🌻
🌻

" Please, siapa saja, tolong jauhin makhluk bernama Gavin dari diriku. " ucap Aluna seraya mengacak - acak rambutnya hingga kini rambutnya seperti orang habis tersetrum.


Di Kejar Rasa Baper (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang