43.

15.4K 710 68
                                    

Aluna Diandra dan hatinya
👒👒👒

Aluna melirik kesal Gavin yang sejak tadi melirik berulang kali kearahnya, dan saat tertangkap bahwa laki-laki itu melihat kearahnya, Gavin tersenyum canggunh seraya melanjutkan aktivitasnya mengepel lantai toilet.

Hal itu terjadi berulang kali hingga hampir satu jam lamanya acara hukuman mereka dalam rangka bersih membersihkan toilet berlangsung.

"Ngapain sih lihat-lihat kearahku? Sudah lanjutin sana kerjaannya Masnya" ucap Aluna yang sudah tak bisa membendung emosi yang Ia tahan sejak tadi.

Gavin menelan saliva nya secara kasar. "I-iya Na, jangan marah gitu dong. Lagi PMS ya?"

"Ish. Kalo iya emang kenapa? Masalah?" Tanya balik Aluna menatap tak suka kearah Gavin yang saat ini sedang menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Lagian, aku lagi PMS ato nggak itu aku ya pasti bakalan marah kalo aku terjebak di dalam hukuman gara-gara mulut Mas yang asal ceplas ceplos. Kayak gak ada filternya aja."

Gavin terdiam seketika. Ucapan Aluna beserta raut wajah kekesalan gadis itu membuat dirinya semakin merasa tak enak.

"Maaf Na, saya kan gak bermaksud ngebuat kita terjebak di tempat bau kayak gini."

"Bohong. Alasan tau nggak,"

"Serius Na,"

"Ngeles kek bajaj"

"Kok bajaj sih Na? Kan kalo les itu sama guru,"

"Arrgggh! Bodo, serah mau ngomong apa," ucap Aluna kesal geregetan seraya menatap tajam Gavin sekilas." sana ngomong sama tembok aja."

Gavin melirik dinding yang tepat disampingnya, kemudian menatap kearah Aluna seraya tersenyum hingga menampakkan kedua lesung di pipinya. "Nggak ah, enak ngomong sama kamu Na. Ekspresif. Gak kayak tembok, datar."

Aluna memutar bola mata malas mendengar ucapan Gavin. Memilih melanjutkan acara bersih membersihkan sarang laba-laba yang menempel di sudut dinding dengan menaiki kursi.

'Sabar Aluna. Sabar. Anggap aja dia kasab mata. Nggak terlihat. Gak usah ngeladenin dia Na, nggak usah. ' Batin Aluna seraya tangannya bergerak membersihkan.

"Na,"

"Nana,"

"Nana,"

"Aluna,"

"Aluna lihat kearah sini bentar elah,"

"Nana, saya mau ngomong. Lihat sini bentar elah."

Aluna tetap tak mau menoleh meskipun sekilas kearah Gavin meskipun laki-laki itu telah memanggil namanya berulang kali sejak tadi. Dikarenakan, gadis itu---Aluna dia sudah teramat badmood hari ini. Hanya gara-gara satu nama. Gavin.

Akan tetapi, meskipun begitu, bukan Gavin namanya kalo di cuek in dikit langsung nyerah.

"Aluna," panggil Gavin lagi dengan nada suara yang menirukan iklan biskuit di televisi yang memanggil nama gadis kecil nan imut bernama 'Afika'

"Aluna Diandra, maen yuk."

" Na,"

"Elah Na, bentar doang, serius."

Di Kejar Rasa Baper (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang