90.

9.7K 739 65
                                    

Spidol merah  . . .

Aluna menata alat tulisnya serta memasukkannya kedalam tas beserta papan yang biasa Ia gunakan ketika ulangan.

Menoleh kearah Heni dan Fitri sekilas, "Hen, Fit, aku duluan ya, udah ditunggu Gavin, "

"Cieee yang udah terang-terangan sekarang, " Goda Heni seraya menutup tasnya.

"Apaan sih? Nggak gitu, soalnya Gavin dari tadi tuh udah berdiri kayak satpam di depan kelas, " Terang Aluna menatap Gavin sekilas yang sedang memainkan ponselnya.

"Hehe. Iya ya Na, " Balas Heni pada akhirnya dengan mengulum tawanya.

"Pacar kamu pinter ya Na, udah keluar duluan dari kelas, padahal belom ada sejam masuk ruang ujian kan tadi? " Sahut Fitri.

"Entah, wajahnya kalo dikatakan pinter itu sangat amat meragukan. Paling dia nggak bisa ngerjain, mangkanya keluar kelas cepet, "

"Haha. Iya juga sih, bener kata Aluna fit, yaudah gih buruan samperin  pangeran kamu Na, " Timpal Heni.

Aluna bangkit dari duduknya seraya mendecak sebal.

Namun tak urung Ia tersenyum juga pada dua sahabatnya itu seraya melambaikan tangannya,

"Dahh, duluan ya, "

"Iya! Hati-hati di jalan Na, hati-hati sama Gavin juga. Hahah!" Teriak Heni dan Fitri kompak seraya terkekeh.

Aluna menggeleng kan kepala pelan mendengar hal itu seraya keluar kelas, menghampiri Gavin yang masih sibuk dengan ponselnya.

"Ehem, " Aluna berdehem ketika sudah berada tepat disamping Gavin.

Gavin yang baru saja menyadari keberadaan Aluna pun segera memasukkan ponselnya ke saku celana.

"Udah selesai? " Tanya Gavin seraya beriringan berjalan dengan Aluna melewati koridor tuk menuju arah parkiran.

"Iyalah, kalo belom selesai nggak mungkin aku disini. Pastinya masih ada di kelas, "

"Heheh. Kirain, "

"Dasar, emang aku itu kamu apa, " Sindir Aluna membuat Gavin menatap kearah gadis itu seraya menaikkan sebelah alisnya.

"Maksdunya? "

"Kamu kok cepet banget sih tadi keluar kelasnya? "

"Ya kan kata Bu Fini, bagi yang udah selesai gapapa keluar kelas, "

"Bukan itu maksudku vin, "

"Lah terus apa dong? "

"Kamu tuh cepet banget ngerjain soal ulangannya, emang soal anak IPS gampang-gampang ya? " Tanya Aluna dengan raut penasaran.

Mendengar hal itu Gavin terdiam sesaat seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Tak berselang lama kemudian, laki-laki itu tertawa pelan, lebih tepatnya tertawa garing.

"Ehm---bukan gitu sih Na, "

"Lah terus?"

"Abisnya soal itu susah banget. Materi yang saya pelajari tadi malam nggak ada yang keluar-----" Terang Gavin seraya menghela nafas kesal kala mengingat baru kali ini Ia belajar mati-matian tapi hasilnya sia-sia.

Di Kejar Rasa Baper (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang