57.

11.4K 684 98
                                    

Pertolongan
♫♫♫

Aluna melenguh seraya memijit pelipisnya pelan. Kepalanya makin terasa pening.

Gavin yang berada disebelah Aluna pun menatap gadis itu khawatir.

"Kamu sakit?"

"Nggak. Cuma pusing dikit aja,"

"Saya anterin pulang yah," ucap Gavin khawatir karena Aluna memegang tiang pembatas pagar----seolah-olah sedang menyeimbangkan tubuhnya agar tak terjatuh.

"Gak usah Gav, aku gak mau pulang."

"Tapi kamu sakit Na,"

"Gak bisa Gav, bentar lagi UTS,"

"Na,"

"Aku beneran gapapa Gav," ucap Aluna penuh keyakinan.

Gavin menghela nafas berat.

Ia menatap gadis di depannya yang sungguh entah kenapa keras kepala.

Jika dulu Gavin pernah meminta Aluna untuk pingsan agar Ia bisa bersikap modus romantis kepada Aluna, maka sekarang Gavin berharap gadis yang ada di depannya ini baik-baik saja.

"Oiya! Duh, gimana nih," gumam Aluna seraya memukul kepalanya pelan.

"Ada apa Na? Kalo sakit ya jangan di pukul gitu, mending minum obat aja."

"Presentasi," balas Aluna menatap Gavin seraya hampir menangis.

Gavin yang tak tau apa-apa pun kebingungan.

"Eh, kenapa? Kamu kok nangis?"

"Duh gimana ini?! Mana ini dimasukin ke penunjang nilai nantinya," racau Aluna kalut.

"Ada apa Na? Penunjang nilai gimana sih? Saya gak paham."

"Argh. Duh, gimana ini," gumam Aluna seraya menggigit bibir bawahnya.

Ia tak menghiraukan pertanyaan yang diajukan Gavin sama sekali.

Saat ini, Ia sedang dilanda kekalutan dan kecemasan yang tak bisa Ia tahan.

Tak berselang lama setitik air matanya menetes karena kecemasannya saat ini.

Kalian boleh protes Aluna lebay.

Mengatakan Aluna terlalu berlebihan.

Tapi, bukankah setiap manusia memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda?

Hargai itu.

Itulah memang sifat Aluna, Aluna tau menangis tak menyelesaikan permasalahan.

Akan tetapi, semakin Ia menahan rasa tangisnya, sakit kepalanya makin terasa.

Dan kecemasan yang dirasakan Aluna adalah sifat aslinya. Tanpa dibuat-buat. Tanpa dilebih-lebihkan.

Kalian boleh mengejek Aluna cengeng karena menangis hanya untuk dia tidak mengerjakan file yang akan dijadikan bahan presentasi Ia nantinya didepan kelas.

Di Kejar Rasa Baper (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang