54.

12.2K 793 65
                                    

Ulet bulu

G

avin memasukkan ponselnya ke kantung celana, lelaki itu baru saja menelfon Tio, menanyakan apakah Aluna sudah datang kesekolah atau belum.

Tio sebenarnya malas untuk mengecek hal begituan, tapi demi sahabatnya yang sepertinya sekarang sedang kalang kabut bahkan terdengar dari telfon suara Gavin terdengar ada nada kecemasan yang sangat kentara.

Maka dari itu mau tidak mau Tio pun membantu Gavin untuk mendapatkan informasi itu.

Sebagai Ketua Osis SMA Taruna, mendapatkan informasi itu sangatlah mudah. Terlebih otaknya yang cukup cerdik mampu membuat berbagai alasan untuk masuk ke ruang kelas mana saja dengan alasan yang cukup di terima oleh akal.

"Kamu kemana sih Na," batin Gavin kesal menenggelamkan wajahnya pada stir mobilnya.

Yap, saat ini Gavin sedang duduk di dalam kemudi mobil. Jika kalian tanya posisi Gavin saat ini dimana, jawabannya adalah lelaki itu berada tepat di depan gerbang sekolah.

Beberapa menit yang lalu, satpam sekolah sudah memperingatkan Gavin untuk segera memasuki gerbang, karena jika tidak maka Ia akan segera menutup gerbang itu agar Gavin tak bisa masuk.

Namun memang dasarnya Gavin keras kepala, lelaki itu hanya mengendikkan bahu acuh.

Ia tak peduli sama sekali.

Gavin tetap setia menunggu Aluna di depan gerbang sekolah, karena firasatnya yakin bahwa gadis itu akan datang.

Sebenarnya bisa saja Gavin pergi kerumah Aluna untuk memastikan keadaan gadis itu, dan juga untuk menghilangkan rasa kecemasannya saat ini untuk mengganti dengan rasa lega karena mengetahui gadisnya itu baik-baik saja.

Akan tetapi, jika Gavin berkunjung ke rumah Aluna pada jam segini. Itu akan merusak image nya dihadapan kedua orang tua Aluna.

Kenapa seperti itu?

1. Jika Gavin berkunjung jam segini dan ini bukanlah hari sekolah libur, maka pasti orang tua Aluna akan berpikir bahwa Gavin MEMBOLOS saat jam pelajaran berlangsung.

2. Jika Gavin ketahuan MEMBOLOS, maka sudah pasti nanti Gavin akan di cap buruk. Dalam artian Ia dianggap tidak bisa memberi pengaruh positive kepada Aluna. Bukankah semua orang tua menginginkan anaknya bersama dengan orang yang rajin ataupun good boy,right?

3. Kalau sudah begitu permasalahannya, lantas bagaimana Gavin bisa mendapat restu dengan mudah nantinya?

Ah, Gavin jadi mengerang kesal memikirkan semua itu. Hingga sebuah suara ketukan pada kaca pintu mobilnya membuat Ia mengangkat wajahnya lalu menatap kearah luar.

"Ngapain sih ada dia, ganggu orang lagi gegana aja." gumam Gavin kesal seraya menatap Fio yang masih mengetuk kaca pintu mobilnya, meminta laki-laki itu untuk turun karena gadis itu ingin berbicara dengannya.

"Gavin, gue,"

"Apaan sih?!" Kesal Gavin seraya membuka pintu mobilnya.

"Vin, please dengerin gue ngomong bentar."

"Males, kuping gue nolak dengernya." Balas Gavin seraya menutup kedua telinganya.

Di Kejar Rasa Baper (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang