163 🍕

3.1K 291 63
                                    

Menyelidiki masa lalumu
🍕🍕🍕

Mendengar hal tersebut, seketika Gavin terdiam.

Ia baru saja ditampar oleh fakta yang dikatakan oleh Yuan.

Dengan pandangan bertanya, kenapa Yuan bisa mengetahui tentang Risa, ia menaikkan alisnya sembari membenahkan letak duduknya menjadi tegak.

" Lo...tahu darimana," ucap Gavin dengan suara pelan.

Yuan mendecih sesaat. Tentu saja ia tak ingin menjelaskan bahwa dirinya adalah tetangga rumah Risa, bahkan sahabat Risa sejak kecil.

Tak hanya itu, ia juga malas mengatakan bahwa terkadang, Yuan tak sengaja memergoki bahwa Gavin mengantarkan Risa pulang ke rumah saat hari sudah mulai gelap.

Yah buat apa? Buang air liur gue aja ngomong panjang lebar buat ngejelasin semuanya, batin Yuan malas.

Melihat reaksi Yuan yang mengendikkan bahu tak acuh, raut wajah Gavin saat ini semakin tak enak dipandang.

Rasanya pengen teriak, " Kampret! Lo ngomong tapi bikin gue penasaran. Dan nggak mau jelasin lagi,"

Bukan tanpa alasan Gavin merasa kesal sekaligus penasaran mengenai kenapa makhluk antah brantah yang diketahui menjalankan pedekate bersama Aluna saat ini bisa mengetahui perihal Risa.

Pasalnya, Gavin sudah lama tidak aktif media sosial. Jadi, ia tak pernah mengunggah apapun ke dalamnya. Dalam artian, ia sama sekali tak menyebarkan atau pun memberi tahu khalayak umum tentang kedekatannya dengan seorang wanita manapun.

" Lo cenayang?" tanya Gavin tak berselang lama kemudian, membuat Yuan yang mendengar hal tersebut seketika memutar bola mata malas.

" Ya kali," jawabnya malas.

Aluna melangkah mendekat, sebelum berdehem sesaat karena merasa atmospher diantara kedua orang tersebut tampak seolah menimbulkan perang dunia.

" Udah?" ucap Yuan saat menyadari Aluna kembali.

" Iya. Kalau belum, ngapain juga aku balik." ucap Aluna sedikit bercanda.

" Ya kali aja lo malu buat pesen sendiri, mangkanya balik, minta anterin." jawab Yuan dengan senyum manis.

" Ngatain aku ya?" balas Aluna pura-pura kesal.

" Nggak. Cuma ngomong kenyataan aja gue," Tangan Yuan bergerak mengacak rambut Aluna pelan.

" Tsk, jangan di acak dong. Berantakan Yuan, ish." kesal Aluna menahan tangan Yuan agar tak bergerak mengacak rambutnya kembali.

Gavin yang sejak tadi melihat dan mendengarkan interaksi antara Yuan dan Aluna menaikkan  sebelah alisnya tak percaya. " Ini seriusan Aluna?" batinnya tak percaya.

Mungkin bagi sebagian besar orang yang tak begitu mengenal Aluna, tak ada perubahan  sama sekali kepada gadis tersebut.

Namun, meski lima tahun berlalu, selain dari penampilan Aluna yang jauh lebih baik dari sebelumnya dan bahkan tampak lebih cantik, sifat Aluna tampak sedikit berubah.

Memang sekilas Aluna masih tampak pemalu. Namun, bila diperhatikan lebih detail, Aluna saat ini bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan saat ini.

Mengeluarkan pendapatnya sendiri dihadapan laki-laki, ia akan mengatakan tidak apabila ia tidak menyukainya. Dan akan menunjukkan kesan sedikit becanda di dalam kata-katanya. Bukan hanya sekedar di ucapkan dalam hati saja, seolah ini sinetron.

Iya sinetron, meskipun lo batin gimama pun, sambil masang ekspresi datar, penonton bakalan tahu apa yang lo pikirin. Soalnya apa yang lo batin, terdengar jelas.

Di Kejar Rasa Baper (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang